26. | Waktunya balik

7.8K 841 90
                                    

Flashdandelion
.
.
.

Bulshit lah yang kemarin bilang nggak mau liburan ke pantai!

Ujung-ujungnya belok ke pantai pas jalan pulang. Sebenernya nggak ke pantai juga sih, tapi nongkrong disalah satu beach club di Seminyak.

Ngeliat sunset sambil mabok. Gitu kalau kata Prom.

Disini juga ada restoran sama area hijau buat nyantai yang langsung madep ke pantai. Iyalah! Namanya juga beach club.

"Heh! Udah gila ya lo pada? Pesawat kita take off jam tujuh, loh. Kenapa malah nyasar disini?"

"Santai aja kali, Lis. Baru juga jam lima."

Santai-santai, ketinggalan pesawat mampus lo!

Prom ngerangkul Mark sama Gemini. "Lagian di Bali masa nggak clubbing. Iya nggak, Bro?"

Ini masalahnya mepet mau balik, loh. Udah dibela-belain otw gasik, biar nanti di bandara bisa santai. Nggak rusuh kek waktu berangkat kemarin.

Eh, malah segala mampir ke club. Nanti kalau mabok kan jadi repot urusannya.

Mereka akhirnya misah-misah, jadi sesuai fakultas gitu. Anak seni yaitu Fourth, Ford sama Dunk milih makan di restoran lantai bawah. Anak sastra si Lisa sama Mick pergi ke restoran lantai atas yang nyediain menu western.

Sisanya mah jelas pada ngacir ke tempat bartender buat pesen minum.

"Tumben banget lo pake turtle neck?" Fourth nanya sambil narik kursi restoran.

Temennya itu ngehela nafas, terus nunjukin lehernya.

Anjir! Banyak banget ikan cupangnya... Eh maksudnya merah-merah bekas gigitan gitu.

Gila-gila! Si Mark jelmaan vacum cleaner kali, ya?

"Sakit nggak, sih?" Fourth serem ngeliatnya.

Ford geleng-geleng. "Sakit sih enggak, tapi bekasnya pasti lama nih ilangnya. Mark emang, anjing!"

"Coba olesin aloevera aja. Gue juga kadang gitu."

"Berarti lo juga pernah?"

Dunk terpelatuk. Bukan pernah lagi, tapi sering. Biasalah, Joong kalau gabut suka bikin tatto dilehernya.

"Emang lo nggak pernah?" dia balik nanya.

Nggak, lah. Lebih tepatnya belum. Kayaknya diantara mereka cuma Fourth doang yang masih segelan. Haha. Itu cowok masih polos, sepolos bihun jagung.

Tapi, sekarang sih nggak polos-polos amat lah ya. Soalnya udah digrepe-grepe sama Gemini.

"Apaan, sih. Mending pesen makan." Fourth ngalihin pembicaraan.

Karena konsep bangunannya semi terbuka, jadi dari dalem restoran mereka bisa langsung ngeliat area luar. Pantai pasir putih, jejeran pohon kelapa, terus matahari terbenam.

Beuh! Magical banget deh pemandangannya.

"Btw, mau pada kemana tuh mereka?"

FRIENDSHIT | GeminiFourth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang