54. | Soal luka

3.4K 233 21
                                    

Flashdandelion
.
.
.

"WINNYSATANG!"

Fourth senengnya bukan main pas tau yang turun dari mobil itu temennya.

Asli dia beneran kaget. Pasalnya Win nggak ngabarin dulu kalau mau jauh-jauh main ke rumahnya. Sama Satang lagi. Nggak nyangka dua orang itu udah sedeket ini.

"Anjir! Jelek banget temen gue. Nggak mandi berapa hari lo?"

"Mulut lo tuh busuk banget! masih aja nggak disekolahin."

Satang ketawa ngeliat dua orang itu saling ngatain, tapi ujungnya saling pelukan juga. Lain dimulut, lain dihati.

"Buset! Lo meluknya kekencengan anjir gue nggak bisa napas."

"Hehe mampus lo!" Fourth ngelepas pelukannya.

Bumil itu gantian meluk Satang. Kalau dipikir-pikir beruntung banget ya si kampret Winny dapet pacar semanis Satang.

Meskipun diawal banyak drama, tapi dua orang itu akhirnya mau saling jujur soal perasaan masing-masing. Dan yang paling penting kedua orang tua mereka setuju. Tinggal kawin aja udah.

"Btw, lo nggak diapa-apain kan sama Winny di mobil?" pertanyaan Fourth bikin pipi Satang merah.

Winny noyor kepala temennya. "Curigaan amat si lo! Gue mah nggak mesum kaya pacar lo kali."

"Ini gue nggak disuruh masuk, nyet?"

Hahaha capek ya bang nyetir berjam-jam. Padahal Satang udah nawarin buat gantian, tapi Win nggak mau.

Dengan baik hati Fourth mempersilahkan dua orang itu masuk.

"Duduk-duduk. Kalau mau rebahan tuh di kamar tamu." katanya nunjuk satu-satunya kamar tidur nggak jauh dari ruang tamu.

Win manggut-manggut. Gampang nanti aja, masa baru dateng langsung ke kamar. Cowok itu naruh ranselnya sama punya Satang diujung sofa.

Nah gini kan dia bisa duduk mepet pacarnya. Btw, Satang pake parfum apa sih? Wangi banget sumpah! Win jadi pengin deketan terus.

"Oiya, lo berdua mau minum apa?"

"Jus jeruk dong kalau ada. Buat dia kasih air keran aja." Win dengan santai naruh kepalanya di pundak Satang.

Yang disenderin pasrah doang. "Gue samain aja, Fourth."

Baru aja Fourth pergi ke dapur, satu suara berhasil bikin WinnySatang sontak bangun dari sofa.

"Siapa nih yang mesra-mesraan di ruang tamu?"

"Halo Tante. Masih inget aku?" Win senyum lebar.

Dia meluk Mamanya Fourth terus cipika-cipiki. Seingat Mai mereka terakhir kali ketemu itu pas liburan semester tiga. Waktu itu Win sama Ford pergi ke Bromo terus diajak Fourth mampir ke rumahnya.

Udah lama banget ya. Pantes aja cowok di depannya ini makin tinggi.

"Kamu apa kabar, Win? Ya ampun kok kesini nggak bilang-bilang sih? Kalau bilang kan Tante bisa bikin rawon buat kamu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FRIENDSHIT | GeminiFourth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang