SAHUUURRR!!Mas Karsa update lagii
Jangan lupa komen dan bintangnyaa yaa biar makin seruu 😉Putar lagunya juga biar makin uwu 🫶🏻
Enjoyy!
KALIS & KARSA; 2
Tidak terasa sudah akan menginjak hari ke tiga masa orientasi mahasiswa ini berjalan dan selama itu Kalis hanya diperbolehkan menonton teman-temannya yang tengah membuat koreo di bawah sana tanpa boleh bergabung. Kalis juga tidak bertemu lagi dengan cowok bernama Karsa yang ia temui di hari pertama ospeknya tapi sudahlah rasa itu mungkin akan cepat berlalu.
Suara pintu terbuka lebar dengan suara kebisingan setelahnya. Dalam hati Kalis meneguhkan pada dirinya untuk tidak beranjak dari atas kasur ruang medis ini.
"Tahan-tahan. Ini bukan tugas lo, Kal. Pasti ada yang nolongin," kata Kalis pada dirinya sendirinya.
Namun, yang terjadi suara tersebut semakin berisik dengan rintihan tangis yang mulai terdengar membuat Kalis pun akhirnya menyerah dan beranjak dari kasur untuk keluar menuju pintu ruang kesehatan tersebut dimana sudah ada dragbar dengan pasien yang wajahnya sudah pucat pasi.
Kalis terkejut dan menatap tajam seorang petugas medis yang ia yakini katingnya itu juga terlihat sama terkejutnya dengannya melihat salah satu mahasiswa baru sama seperti Kalis kesulitan bernapas.
"Lo... gila?" Kalis berucap cukup tajam sebelum mengambil alih pasien tersebut untuk memberinya ketenangan dan pertolongan.
"Ambil tabung oksigen, bantal, dan air putih hangat sekarang juga!" kata Kalis yang langsung diangguki penanggung jawab medis di ruangan tersebut.
Bertepatan dengan hal itu Naro datang dengan wajah paniknya dan juga sedikit terkejut melihat Kalis yang tampak terampil mengatasi teman seangkatannya yang sedang sesak napas.
Naro pun berjalan dan mendekat untuk menghentikan Kalis karena ini merupakan tugas tenaga medis, "Minggir. Ini tanggung jawab gue dan tenaga medis," kata Naro yang langsung ditepis tangan cowok itu kasar oleh Kalis yang menatapnya tajam.
"Urus dulu tuh anggota lo yang kebingungan baru jadi tenaga medis," sarkas Kalis sebelum kembali pada kegiatannya dengan meninggikan posisi tidur pasien tersebut.
Setelah mendapatkan tabung oksigen yang diminta Kalis pun dengan tenang memberikannya kepada cewek dengan rambut pendek tersebut yang terus menatapnya dengan tatapan nanar.
"Lo-" Naro belum sempat kembali melanjutkan ucapannya sudah lebih dulu ditahan oleh Kalis yang mengangkat tangannya seakan tidak ingin diganggu.
"Dengerin gue aja, ya. Sekarang atur napas lo pelan-pelan. Nggak perlu takut sekarang lo udah aman," kata Kalis yang merasakan getaran pada tangan cewek yang merupakan teman seangkatannya itu.
Melihat cara Kalis yang melakukan pertolongan dengan baik dan benar itu membuat Naro tidak bisa berbicara apa pun padahal cowok itu yang biasanya langsung mendebat seseorang yang dengan lancang mengambil alih sesuatu yang bukan tugasnya kini hanya bisa diam membisu. Terlebih saat gadis itu membantu cewek berambut pendek tersebut untuk meminum air putih hangat dengan sangat telaten membuat Naro tidak bisa berkutik di sampingnya.
Sampai pada akhirnya Karsa datang dengan napas sedikit memburu terlihat dari cowok itu yang sepertinya baru saja berlari menuju ruang medis. Karsa pun tanpa pikir panjang langsung menarik Kalis keluar dari ruangan tersebut biar Naro yang kembali menangani dan hal itu tentunya memancing emosi Kalis.
KAMU SEDANG MEMBACA
K (Kalis & Karsa)
Teen Fiction"Emang lo nggak takut abadi di karya gue?" "Nggak. Bukannya itu udah jadi resiko mencintai seorang seniman, ya." Jawaban malam itu di dalam mobil yang baru dilunasinya dua minggu lalu rupanya menjadi awal kisah cinta mereka dimulai. Aeleasha Kalista...