DOUBLE UPDATE CHECK!
Karena panjang jadi siapin posisi yang nyaman dan air putih sebelum membaca
Komen sama bintangnya yuk biar makin seru✨
Selamat Membaca!
EnjoyKALIS & KARSA; 14
"Aws!" Kalis meringis dan langsung mengambil tisu untuk menahan darah ditangannya akibat tak berhati-hati dalam menggunakan pisau untuk membuka salah satu cat warnanya.
Cewek cantik itu pun segera mencuci tangannya pada westafel yang disediakan di ruang lukis.
"Ya ampun, Kalis! Itu darahnya banyak banget. Kan, udah gue bilang jangan pakai pisau. Sini-sini gue obatin," kata Kristal yang menyadari bahwa Kalis terluka.
Kini, Kalis tengah berada di ruang lukis seni rupa kampusnya. Beberapa mahasiswa lain tidak ada yang menyadari jika Kalis terluka karena cewek itu yang menahannya hingga akhirnya bertemu dengan Kristal yang baru kembali dari toilet.
"Gue nggak papa, Kris," ujar Kalis.
"Nggak papa apanya. Orang wajah lo mulai pucat gitu. Kita ke rumah sakit aja, yuk! Gue takut lo kekurangan darah," balas Kristal yang mendapat gelengan kepala dari Kalis.
"Gue lupa sarapan aja tadi sama lupa bawa liptin jadinya kelihatan pucat," elak Kalis.
"Bohong lo! Jujur sama gue pasti lagi banyak pikiran, kan?" kata Kristal.
Kalis pun terkekeh mendengarnya, "Iya, nih! Kepikiran cowok gue kapan baliknya, ya? Udah seminggu gue ditinggal mana susah banget lagi sinyalnya di sana," sahut Kalis berusaha mencairkan suasana membuat Kristal pun berdecak mendengarnya.
"Oh, iya! Gue jadi ingat kalau mau ada relawan kampus buat anterin bahan subsidi ke lokasi KKN. Katanya itu subsidi dari kampus buat dibagiin ke mereka. Lo ikut sana kali aja ketemu Mas Karsa lo itu," ujar Kristal dengan tersenyum jahil kepada Kalis yang terlihat berpikir.
"Boleh juga. Tapi, nanti lo sama Khai temanin gue, ya," balas Kalis yang diacungi jempol Kristal.
"Udah. Dijaga jari lo awas aja sampai luka lagi," cetus Kristal setelah selesai mengobati luka Kalis menggunakan P3K seadanya.
"Hehehe... thank you," balas Kalis.
Setelahnya Kalis dan Kristal pun kembali ke meja mereka masing-masing. Saat duduk Kalis menatap ponselnya dan melihat tidak ada notifikasi apa pun dari Karsa membuat cewek itu pun menghela napasnya pelan sebelum kembali mencoretkan beberapa warna pada kanvasnya.
Mungkin lagi sibuk banget, Kal. Batin Kalis menenangkan hati dan pikirannya sendiri.
Sedangkan di sana Karsa sendiri baru saja selesai rapat dengan Kepala Desa, Ketua RT, dan Ketua RW dari Desa Sukamakmur dan Desa Sitemah untuk pembahasan sosialisasi serta pengadaan lomba untuk anak-anak Desa tersebut yang akan diadakan minggu depan.
Semalam Karsa bertemu dengan Naro dan Libra yang bermain ke desanya. Mereka mengobrol cukup lama dan rupanya benar yang dikatakan Kepala Desa waktu itu jika banyak pernikahan dini dan hamil di luar nikah dari penduduk Desa Sitemah karena minimnya pendidikan khususnya tentang HAM pada Perempuan dan Anak.
Meskipun dari data yang Naro beritahukan tiga tahun ini kasus tersebut mulai berkurang karena banyaknya mahasiswa KKN dari berbagai universitas yang datang untuk memberikan edukasi dan pengaruh positif melalui program kerja mereka kepada masyarakat desa tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
K (Kalis & Karsa)
Teen Fiction"Emang lo nggak takut abadi di karya gue?" "Nggak. Bukannya itu udah jadi resiko mencintai seorang seniman, ya." Jawaban malam itu di dalam mobil yang baru dilunasinya dua minggu lalu rupanya menjadi awal kisah cinta mereka dimulai. Aeleasha Kalista...