"Emang lo nggak takut abadi di karya gue?"
"Nggak. Bukannya itu udah jadi resiko mencintai seorang seniman, ya."
Jawaban malam itu di dalam mobil yang baru dilunasinya dua minggu lalu rupanya menjadi awal kisah cinta mereka dimulai.
Aeleasha Kalista...
SPECIAL PART ❤️🔥 Don't forget to comment and vote my story✨
Happy reading and enjoy 🫶🏻
KALIS & KARSA; 7
Kalau The 1975 punya About You, Arctic Monkeys punya I Wanna Be Yours, dan Reality Club punya Alexandra. Maka, ijinkan saya Arkarsa Jenggala untuk memiliki Aeleasha Kalista untuk selamanya - Arkarsa Jenggala
Sore hari setelah kelas terakhirnya yang tentunya tak lepas dari tugas di semester awal ini Kalis mendapat tugas nirmana dimana tugas tersebut harus mengandalkan ketelitian serta titik-titik dan susunan gambar yang harus sesuai dengan yang diperintahkan dosennya.
Cewek dengan pakaian serba hitam karena hari ini teman-teman kelasnya memilih tema 'Mamba's Outfit' sehingga semuanya harus memakai pakaian bernuansa hitam itu tampak memainkan ponselnya sembari berjalan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah bukan hal biasa lagi bagi mahasiswa lain melihat anak Fakultas Seni Rupa dan Desain selalu berpakaian paling nyentrik diantara yang lain. Namun, rupanya hal itu menjadi daya tarik serta ciri khas dari mahasiswa fakultas tersebut. Meskipun tidak diwajibkan tapi mereka selalu terlihat kompak dan senada dengan cara berpakaian serta berpenampilannya membuat orang-orang langsung dapat mengenali fakultas mereka.
Kalis berdiri di dekat Taman Mahasiswa yang memang dekat dengan fakultasnya. Cewek itu terlihat tengah memeriksa tugas baru yang diberikan oleh dosennya dan membuat list apa saja yang harus ia beli karena kebetulan peralatan melukisnya sudah mulai habis dan juga membeli kanvas yang ia butuhkan.
Hingga suara dehaman seseorang mengalihkan perhatian Kalis yang sejak tadi terfokus pada ponsel di tangannya. Kalis menoleh dan melihat Karsa yang sudah ada di sampingnya dengan kaus hitam andalannya.
"Ayo, gue anterin," ucap Karsa yang tak sengaja melihat daftar list yang ingin Kalis beli.
"Eh! Ja-jangan. Gue bisa sendiri, Kak," balas Kalis terlihat panik dengan merogoh tasnya untuk mencari masker.
"Lo kenapa jauh-jauh, sih?" kata Karsa yang mendekat dan Kalis yang menjauh dan begitu terus sampai Kalis hampir terjatuh kalau saja Karsa tidak menarik tangannya dan merangkuh pinggangnya sehingga kini keduanya terlihat seperti berpelukan dengan salah satu tangan Karsa berada di pinggang Kalis.
Kalis buru-buru menjauh dengan menatap sekitar takut bila ada seseorang yang memergoki mereka tadi dan rupanya hal itu disadari oleh Karsa membuat cowok itu pun mengembuskan napas beratnya pelan sembari mengusap wajahnya kasar.
"Oke. Gue nggak bakal anterin lo tapi gue bakal jemput nanti," kata Karsa sebelum mengusap puncak kepala Kalis dan pergi ke arah Fakultas Kriminologi.
Sepeninggalan Karsa barulah Kalis mengeluarkan umpatannya, "Gila! Meninggoy gue habis ini," gumam Kalis dengan berjalan cepat menuju tempat dimana ojek online yang ia pesan sudah menunggunya di depan Halte kampus.
