Selamat melanjutkan double update 🫶🏻
Komen sama bintangnyaa biar makin seruuSampai bertemu nanti sahurr ✨
KALIS & KARSA; 5
"KARSA! KALIS PINGSAN!"
Karsa pun tanpa pikir panjang langsung berlari menuju auditorium Fakultas Seni Rupa dan Desain dimana tengah diadakannya ospek fakultas dan jurusan di tempat tersebut.
Pintu auditorium itu terbuka lebar membuat semua pasang mata yang awalnya fokus pada salah satu mahasiswi yang pingsan itu seketika teralihkan ketika Karsa datang. Cowok itu berjalan cepat menghampiri kursi auditorium dimana Kalis sedang berusaha disadarkan oleh salah satu panitia sembari menunggu tandu untuk mengangkatnya.
"Suruh anak kesehatan siapin tempat biar gue yang bawa Kalis," kata Karsa yang terlihat jelas kekhawatiran di matanya.
Bahkan Karsa tidak mempedulikan sekitarnya yang sudah menatapnya heran dan bertanya-tanya ada hubungan apa Karsa dengan mahasiswi baru itu sampai Ketua BEM yang terkenal akan kesibukkannya tersebut sampai rela turun langsung untuk menghampiri cewek yang wajahnya sudah pucat pasi.
Karsa menyelipkan salah satu tangannya di belakang kaki Kalis dan satunya lagi berada di punggung sebelum mengangkat tubuh mungil Kalis dalam gendongannya ala bridal style.
"Kalis, tolong bertahan," ucap Karsa pelan dengan mempercepat langkahnya menuju unit kesehatan.
Baru kali ini seorang Arkarsa Jenggala merasakan kekhawatiran sebesar ini terhadap satu perempuan selain ibunya. Terlepas Kalis yang hanya memiliki satu ginjal saat ini karena operasi donor ginjalnya cowok itu sangat takut bila terjadi sesuatu dengan Kalis meskipun ia belum ingin mengakuinya.
Namun, saat ini sulit untuk bersikap denial yang entah sudah keberapa kali Karsa menyangkal bahwa ia sangat mempedulikan Kalis. Cewek yang dunianya sangat ingin Karsa jelajahi itu.
****
Waktu telah berjalan dan menunjukkan pukul tujuh malam. Perlahan tapi pasti kedua mata Kalis bergerak membuka matanya meskipun masih samar-samar sebisa mungkin ia paksakan untuk memperjelas penglihatannya sampai akhirnya cewek berambut panjang itu menyadari kini ia berada di kamarnya.
Kalis perlahan bangkit dari duduknya sembari memegang kepalanya yang sedikit terasa pusing sembari mengumpulkan nyawa.
Seseorang masuk ke dalam kamar Kalis sembari membawa nampan yang berisi semangkuk bubur dan air putih hangat.
Dia Arkarsa Jenggala.
"Gue kira nggak mau bangun," kata Karsa yang menjadi kalimat sambutan untuk Kalis yang menatapnya sinis.
Kalis menarik selimutnya dan mencegah Karsa yang akan menghampirinya. Ia sadar pakaiannya sudah berubah menjadi piyama meskipun dari tampangnya Karsa bukan cowok mesum tapi lebih baik berjaga-jaga bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
K (Kalis & Karsa)
Teen Fiction"Emang lo nggak takut abadi di karya gue?" "Nggak. Bukannya itu udah jadi resiko mencintai seorang seniman, ya." Jawaban malam itu di dalam mobil yang baru dilunasinya dua minggu lalu rupanya menjadi awal kisah cinta mereka dimulai. Aeleasha Kalista...