NGABUBUREAD CHECK!
Agak panjang jadi pastiin kalian udah nemu tempat paling nyaman sebelum baca yaa :)
Boleh minta tolong komen sama bintangnya yuk biar makin seruu✨
Putar lagunya juga biar makin uwu 🫶🏻Selamat membaca kisah
Kalis dan Karsa!
Enjoyy!KALIS & KARSA; 4
Pagi hari ini Kalis menjalankan kegiatan ospek bersama mahasiswa yang lain. Hari ini adalah hari terakhir dan Kalis berniat untuk memberikan sarapan kepada Karsa karena katanya cowok itu belum sarapan dan lembur semalaman di ruang BEM.
Kalis yang baru akan mengetuk pintu sudah dikejutkan dengan Karsa yang lebih dulu keluar dari dalam ruangan itu. Cowok itu sudah rapi dengan jas almamater dan kaus hitam polosnya yang sepertinya sudah menjadi ciri khasnya.
Hanya saja Kalis sedikit merasakan perbedaan tatapan Karsa yang lebih dingin dari sebelumnya. Akan tetapi, hal itu tidak menyurutkan niat baik Kalis untuk memberikan sarapan kepada Karsa sebagai tanda terima kasih sudah menemaninya dan menjaganya sejak hari pertama.
"Untung lo keluar dulu, Kak. Jadi gue nggak perlu ketuk buat-"
"Kamu tidak pernah diajari berbicara sopan dengan seniormu?" sela Karsa membuat Kalis berhenti berucap dengan menatap heran cowok itu.
"Tapi, bukannya semalam lo juga bersikap santai aja?" tanya Kalis.
"Kamu tidak bisa memposisikan diri? Harusnya kamu lebih paham mana kasihan dan professional," balas Karsa tajam.
Kalis terdiam sebelum kembali menatap Karsa dengan tatapan yang sukar diartikan. Cewek itu menyodorkan makanan yang ia beli di kantin tadi kepada Karsa sebelum berujar, "Niat gue ke sini baik buat kasih lo sarapan karena katanya lo lembur semalam di kampus. Tapi, kalau kebaikkan lo ke gue itu karena bentuk rasa iba lo sama cewek penyakitan dan nggak punya siapa-siapa ini, gue rasa nggak perlu. Gue udah biasa buat sendiri jadi kalau dari awal udah kasihan nggak usah semakin bersikap, basi tau gak?" ucap Kalis yang langsung berhasil menusuk relung hati Karsa saat itu juga.
"Gue-"
Bruk!
Karsa yang berniat untuk memegang tangan Kalis pun rupanya tidak sengaja menyampar makanan yang diberikan cewek itu karena refleknya yang terlalu cepat hingga membuat makanan itu jatuh berserakan di lantai.
Kalis sendiri tidak menyangka Karsa akan sebegitu marahnya kepadanya hingga bersikap kasar dan menumpahkan makanan yang ia beli. Kalis sendiri menghempas kasar tangan Karsa yang berusaha menahannya sebelum menatap tajam cowok itu.
"Maaf kalau saya lancang datang dan tidak bisa memposisikan diri sebagai mahasiswa baru, tapi saya tidak pernah diajarkan untuk melempar atau membuang makanan dari orang lain. Kalau dari awal kakak emang nggak mau kakak bisa bilang sama saya bukannya malah seperti ini!" tandas Kalis dengan membereskan kotak makan tersebut. Persetanan dengan tatapan banyak kating yang lewat dan maba lain karena Kalis paling benci dengan orang yang tidak bisa menghargai pemberian orang lain terutama makanan.
Apa mereka tidak bisa berpikir jika masih banyak orang di luar sana seperti anak-anak Panti Asuhan yang menginginkan makanan itu tapi dengan mudahnya dibuang begitu saja?
Setelah selesai Kalis tak ingin menatap Karsa lagi, tapi cowok itu masih berusaha dengan menarik tangan Kalis yang terus berusaha menepisnya.
"Kal, maaf maksud saya bukan seperti itu-"
KAMU SEDANG MEMBACA
K (Kalis & Karsa)
Roman pour Adolescents"Emang lo nggak takut abadi di karya gue?" "Nggak. Bukannya itu udah jadi resiko mencintai seorang seniman, ya." Jawaban malam itu di dalam mobil yang baru dilunasinya dua minggu lalu rupanya menjadi awal kisah cinta mereka dimulai. Aeleasha Kalista...