jean definisi cowo setia
wkwkwk🌨🌨🌨🌨🌨🌨🌨🌨🌨
1. Jeano Arnael & Indriana Sabella
25 november 2005
Indri berlari keluar rumah mengabaikan teriakan tante Zia yang menyuruhnya untuk tetap berada di rumah karena kondisi di luar sedang hujan.
"Jean!" pekik Indri.
Jean berdiri di depan rumahnya lengkap dengan memakai jas hujan.
"Je, jas ujan aku rusak. Aku juga ngga punya payung buat kita main hujan-hujanan," adunya.
Indri berdiri di depan Jean, sedikit melirik ke arah tangan Jean yang memegang paper bag kecil.
Jean mendengus sembari tersenyum kecil. Ia memberikan paper bag kecil tadi pada Indri lalu ia tutupi kepala Indri dengan kedua telapak tangannya agar hujan tidak lagi menyentuh surai sahabatnya.
"Kamu beliin aku jas hujan?" Mata Indri berbinar.
"Iya, gih pake. Ini tangan aku pegel nutupin kepala kamu biar ngga kehujanan,"
Indri pun segera memakainya.
"Aku suka deh karena jas hujan aku jadi kembaran sama kamu," ujar Indri.
"Terus kamu ngga mau bilang terima kasih ke aku?" Jean sengaja mendengus sebal.
Indri menyengir lebar. "Hehehe ya bilang dong, makasi yaaa Jeje,"
Jean tertawa kecil sambil mengangguk. "Ayo,"
Kedua bocah cilik itu pun saling bergandengan tangan, membelah jalanan perumahan dengan langkah kecil mereka. Deras hujan masih berjatuhan ke tanah, namun hal itu tidak menghentikan kegiatan mereka berdua.
Keduanya sama-sama menyukai hujan.
"Aku ngga boleh lama-lama," Indri sengaja melompat membuat percikan air dari jalanan terciprat kemana-mana. "Aku tadi ngga di bolehin keluar,"
"Kita sebentar aja kok," Jean mengintip sesuatu di dalam jas hujannya. "Aku udah bawa kertasnya,"
"Tapi aku kan belum jago buat perahu kertasnya,"
"Nanti aku ajarin terus sampe bisa,"
Langkah mereka berhenti saat berada di sebuah genangan air, tempat yang mereka temukan sekitar 3 bulan yang lalu sejak mereka berkenalan. Sebuah tempat favorit untuk mereka bermain perahu kertas setiap hujan turun.
Mereka menepi di sebuah teras rumah kosong tanpa pagar untuk berteduh agar bisa membuat perahu kertas disana.
Jean membuka kancing jas hujannya lalu mengambil kertas yang terselip di antara celananya.
Indri menerima kertas tersebut.
"Ayo balapan buatnya," ajak Jean.
Indri mendelik tak terima. "Kamu pasti menang,"
"Aku sengaja kalah kok,"
"Oke, beneran ya sengaja kalah?"
"Iya."
Jean dan Indri sama-sama siap dengan satu kertas di tangannya. Jean terlihat lebih cekatan ketimbang Indri karena memang membuat perahu kertas adalah kesukaan Jean sejak dulu.
Indri berdecak saat ia lupa dengan tahapan selanjutnya. "Je, abis di lipet kayak gini harus di gimanain sih?"
Jean melirik kertas Indri dan membantunya. "Kamu lupa terus sih di bagian ini, payah,"
Indri dengan senyuman jahil tiba-tiba merebut perahu kertas milik Jean yang sudah mau jadi untuk ia bawa lari ke genangan air tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perahu Kertas
Teen Fiction"Kalo gua tiba-tiba pergi lo gimana?" Jean tertegun, pertanyaan sepele yang belum tentu terjadi tapi hatinya bak di lempar batu kuat-kuat. "Terus kalo lo yang pergi gua gimana?" lanjut Indri. "Ngga ada yang pergi, kita semua sama-sama disini saling...