Agenda hari pertama masuk sekolah di Chandrawinata di mulai dari perkenalan kelas, pembuatan organisasi kelas, rapat bersama wali kelas khusus para anggota organisasi kelas saja, lalu penarikan uang kas, dan terakhir acara seni di gedung utama menggunakan baju olahraga untuk semua kelas mulai dari kelas 10,11, dan 12.Karena sekarang waktunya rapat bersama wali kelas dan kebetulan Indri serta Hazel bukan terpilih menjadi anggota organisasi, jadinya mereka duduk santai aja di bangkunya masing-masing sambil bergosip ria. Lebih tepatnya free class.
"Mampus gua CO semua," gumamnya sambil memencet saldo shoope pay Jean yang berujung jadi kaget sendiri. "Gila, dia isi shoope pay sampe 5 juta buat apaan?"
"Apaan woy apaan?" sahut cowok yang duduk di depannya ikut kepo. Namanya Sebasta atau biasa di panggil Babas.
"Anjay, coba gua mau liat history barang Jean," Kalo ini namanya Mahen.
Mereka berdua teman satu circle Indri juga teman satu tim volly-nya Jean.
"Apasih kepo aja lu," decak Indri. "Heh, lu nyalonin jadi bendahara mau nilep duit ya, Hen?"
Mahen melotot kecil. "Seujon brodi,"
"Iya anjir dia mau nilep," Babas biasa mengompori.
"Untung ga kepilih," gumam Hazel yang sedari tadi menyimak. "Modelan kayak lu Hen sehari langsung korupsi buat rental ps,"
Mahen memegang dadanya dramatis. "Sa aeee bu Zel, cabe berapa kilo tuh mulut?"
"10 mau apa lo?"
"Set, Jeffry betah sama lo ya,"
"Betah lah,"
Hazel mengambil alih ponsel Jean. "Coba liat apanya yang 5 juta?" Hazel mendelik kaget. "Anj, ini mah barang lo semua ege,"
Hazel men-scroll history belanjaan dari aplikasi orange tersebut mulai dari skincare, dress, hoodie, barang-barang unik pinterest, album bts, juga... daleman cewek?
Hazel sukses melongo saat melihat pakaian dalam berbentuk bundar khusus untuk perempuan. "Demi apa lo beli daleman di shoope nya Jean? Mana bulu-bulu persis yang lagi viral di tiktok lagi,"
"HAHAHAH ANJ," Mahen dan Babas tak kuasa menahan tawa. "Gila anj otak lo, ndri."
Indri berdecak kesal. "Memo gua penuh mau download, jadinya pake punya dia aja," aku Indri. "Lagian dia ngga pernah buka-buka tu aplikasi,"
Hazel mengangguk percaya karena orang modelan Jean mana demen belanja online. "Ini juga lo beli jemuran CD disini?"
Indri langsung merebut ponsel Jean. "Udah ah elah aib anjir," gerutunya.
"Asli ndri?" Hazel menahan tawanya. "Please kalo orangnya liat gimana?"
"Ga mungkin," Indri kembali melirik ponsel Jean karena bergetar.
Julian : ndri
Julian : disuruh jean ke kantin
"Lu pada mau ke kantin ngga?" tanya Indri yang di jawab gelengan oleh ketiga temannya.
Mahen merentangkan kedua tangannya, bersiap untuk tiduran di atas meja. "Ngga ada mba Riri, gua males ngantin,"
"Doyan lu ama yang bohai," sembur Hazel.
Mahen meliriknya sinis. "Lo geh juga doyan kan sama yang sixpack?"
"Iya lah, bagus badannya."
"Nah, sama gua juga demen sama mba Riri karena badannya bagus," sewot Mahen. Cowok itu emang suka sewot kalo hal yang dia suka di ejek sama orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perahu Kertas
Teen Fiction"Kalo gua tiba-tiba pergi lo gimana?" Jean tertegun, pertanyaan sepele yang belum tentu terjadi tapi hatinya bak di lempar batu kuat-kuat. "Terus kalo lo yang pergi gua gimana?" lanjut Indri. "Ngga ada yang pergi, kita semua sama-sama disini saling...