Indri dan Hazel sudah berencana pergi ke mall pada hari minggu untuk membeli tas sekolah. Mereka menaiki motor matic milik Hazel membelah jalan raya dengan menggunakan helm berwarna abu-abu dan pink.
Di persimpangan lampu merah polisi berdiri disana sambil sesekali mengecek para pengendara motor dan mobil yang lewat.
"Gua ga bawa stnk lagi, ndri..." kata Hazel dengan nada yang lumayan panik.
Indri menatap depan dengan santai. "Muka lu jangan panik udah jalan aja."
"Ya gimana mau jalan itu lampu merah pasti ketemu polisi juga,"
"Yaudah santai aja kita kan pake helm,"
Mereka berdua berhenti saat lampu lalu lintas berubah warna menjadi merah terang. Muka mereka di buat sesantai mungkin seolah-olah tidak melakukan kesalahan apa pun.
Indri mencuri pandang ke arah polisi dan sialnya polisi itu juga menatapnya. Terpaksa Indri menundukkan kepala sekedar menyapa.
"Lu kenapa anj malah nyapa?" Hazel menepuk betis Indri. "Lama banget ini lampu merah,"
"Gila itu polisi masih muda anjir," decak Indri kagum. "Apa gua ngincer polisi aja ya?"
Hazel menghembuskan nafas lelah. "Apa-apa di haluin anying."
Lampu lalu lintas berubah menjadi hijau. Hazel dengan segera melajukan motornya tanpa melihat para polisi-polisi tersebut. Mereka pun bernafas lega saat posisi mereka sudah di posisi aman.
"Di toko itu asli tasnya lucu-lucu sumpah," tunjuk Indri saat mereka sudah memasuki area dalam mall dan kini cewek itu mendongak ke lantai kedua.
Hazel mengikuti arah tunjuk Indri. "Gua belum pernah masuk kesana."
"Masuk deh ayo kesana," Indri menggandeng tangan Hazel. Mereka menaiki tangga eskalator lalu berjalan menuju toko yang di sebutkan Indri tadi. "Tuh kan... lucu kan?"
Hazel menatap deretan tas-tas lucu dengan mata berbinar. "Ehh lucu banget sumpah."
Indri tersenyum lebar. Tangannya memilah-milah tas mana yang membuatnya tertarik. "Ya kan. Emang ini rekomendasi banget sih apalagi harganya kantong anak SMA,"
"Tapi gua mau nyari yang ransel ndri, ada ga disini?"
Indri menunjuk rak di lorong ujung paling belakang. "Disana deh kayaknya kalo disini khusus tote bag," ujarnya.
"Gua liat-liat dulu kesana ya."
"Okey."
Hazel pun menuju lorong paling belakang, sementara Indri berjalan ke rak tempat peralatan sekolah untuk mencari tempat pensil lucu hadiah untuk sahabatnya, Jean.
Cewek itu berencana memberikan hadiah barang-barang random pada Jean karena Jean mengikuti lomba besar olahraga volly antara sekolah CW dengan Starlie.
Ya, pokoknya mau nanti Jean menang atau kalah tetap dia berikan hadiah.
"Tuh lucu banget ngga sih gambarnya beruang terus bulu-bulu." Indri mengambil keranjang belanja lalu kembali ke tempat tersebut untuk mengambil tempat pensil beruang.
Kemudian, Indri mengambil notebook beruang yang match dengan tempat pensilnya dan kalkulator yang lucu juga unik.
Indri berjalan perlahan memilih botol minum dan gelang-gelang couple untuknya dan Jean.
Setelah selesai dengan belanjaannya, Indri menyusul Hazel yang masih bingung memilih tas ransel mana yang akan di beli.
"Gua bingung banget mau yang ini tapi mau yang ini juga," keluh Hazel menggaruk pelan pelipisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perahu Kertas
Teen Fiction"Kalo gua tiba-tiba pergi lo gimana?" Jean tertegun, pertanyaan sepele yang belum tentu terjadi tapi hatinya bak di lempar batu kuat-kuat. "Terus kalo lo yang pergi gua gimana?" lanjut Indri. "Ngga ada yang pergi, kita semua sama-sama disini saling...