AISHAKAR [07]

2.9K 250 13
                                    

HAPPY READING

"Katupkan gigimu." Karang yang mendengar tersebut hanya mengerutkan kening bingung namun, detik berikutnya ia terkejut karena sebuah pukulan mendarat dengan kuat di rahangnya.

Bugh

Sungguh mereka hanya menatap tak percaya menyaksikan kejadian barusan. Itu di luar nalar mereka, apa lagi melihat seberapa cepatnya gerakan tersebut membuat mereka terdiam.

Belum sampai disitu, Aishakar menyerang Karang kembali di rahang satunya, lalu menyerang pelipisnya.

Bugh

Bugh

Bugh

Gerakan yang sangat cepat membuat Karang limbung tak bisa menghindar bahkan untuk menangkis saja dia tak sempat, membuat nya langsung terjatuh ke lantai.

"KARANG!!" teriak geng Gryzer yang tersadar dari keterkejutannya dan berniat untuk membantunya tapi, isyarat tangan dari Karang membuat mereka harus berhenti.

"Sshhtt ... " ringis Karang yang merasakan sakit luar biasa di wajahnya. Belum lagi amis darah yang ia rasakan saat sudut bibirnya robek, perih dan sakit bercampur menjadi satu.

"Udah kan?" tanya Karang yang merasa dendam pemuda itu terbalaskan.

"Cih lemah," decih Aishakar menatap sinis Karang. Ia kira Karang bakalan sanggup dengan beberapa pukulan nya lagi tapi, saat melihat keadaan pemuda itu yang menyedihkan membuat Aishakar kesal.

Bahkan hadiah yang ia maksud belum di berikan tapi pemuda tersebut sudah limbung tak sanggup menahan pukulan nya.

Geng Gryzer menatap penuh amarah ke Aishakar. Kalau bukan ketua mereka dah habis tuh Aishakar di tangan geng Gryzer.

Aishakar menatap ke sekeliling nya, banyak pasang mata yang ingin membunuhnya di tempat. Bahkan ada yang secara terang-terangan mengacungkan jari tengah nya ke Aishakar.

"Apa? Kalian juga mau di bubarkan?" tanya Aishakar gamblang dan jengah melihat mereka yang berani hanya bermodalkan patungan.

Semuanya terdiam, mencerna setiap kata yang di lontarkan Aishakar. Mereka merasa seperti ada yang janggal dengan kalimat tersebut tapi, mereka tidak bisa menemukan kejanggalannya.

Ruangan tersebut hening dalam beberapa saat, Langit dan Farka yang selalu mengutarakan kalimat pedas kini keduanya hanya terdiam.

Tap

Tap

Tap

Aishakar melangkah mendekati Karang yang sudah berdiri dari lantai. Berhenti tepat di depannya, Aishakar mencondongkan tubuhnya kedepan, mendekatkan bibirnya ke telinga kanan Karang.

"Gimana sama hadiah gue? Bagus Kan? My twins," bisik Aishakar pelan tepat di telinga Karang.

Karang yang mendengar itu membolakan matanya lebar lantaran terkejut. Paru-parunya seperti berhenti untuk bernafas dan jantung nya berdetak secara tak normal.

Enggak! Enggak mungkin! Ini pasti bohong! teriak Karang tertahan. Matanya menatap kosong kedepan, tangan nya bergetar hebat seperti tak bisa menopang berat badannya, Karang meluruh kebawah merasa kakinya yang begitu lemas.

Melihat reaksi tersebut segera Aishakar menarik kembali tubuhnya lalu berdiri tegap dengan tangan yang ia selipkan di saku celananya.

Mata amber itu mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang mungkin bisa menjawab pertanyaan nya.

AISHAKAR : [Transmigrasi Boy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang