HAPPY READING
Dari keluarga, bahkan urusan percintaan pun ia gagal. Menangis sendirian di taman sekolah tanpa ada orang disisinya, ia di kejutkan dengan suara seseorang dari belakang.
"Lo ngapain disini?"
Mendengar itu Quella menatap seseorang yang sudah duduk di sampingnya dengan pandangan yang lurus ke depan.
Menghapus air matanya cepat, ia tidak ingin di kasihani oleh orang lain. Apalagi sosok yang di sampingnya masih berstatus orang asing walaupun sosok tersebut teman kekasihnya sendiri. Ia masih memberikan jarak antara dirinya beserta teman-teman Aishakar.
Athalariq Kalandra Adiyahsa, seorang pemuda yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua OSIS sedang menjalankan piket untuk memantau siswa-siswi yang sedang bolos di kagetkan dengan keadaan Quella selaku keponakannya.
Tidak mendapatkan tanggapan, Athalariq mengerutkan kening bingung.
"Kalau Lo ada masalah, Lo boleh cerita sama gue."
Penuturan dari Athalariq membuat Quella terkejut. Bagaimana tidak? Ia cukup tau tentang pemuda di sampingnya saat ini.
Pemuda yang di bilang tak tersentuh sama seperti Aishakar. Dingin, cuek, wajah tanpa ekspresi bisa dikatakan karakter mereka bagaikan pinang di belah dua.
Secara gamblang ia mengatakan kalimat tersebut? Bukannya itu sangat cukup membuat Quella terkejut mengingat karakter nya sebelas dua belas dengan Aishakar.
Quella diam tidak menjawab, masih sama dengan ekspresi terkejutnya. Pikiran dia melayang entah kemana tidak sesuai tempatnya saat ini.
Menggerakkan tangan dan menghapus jejak air mata Quella menggunakan ibu jari, lagi dan lagi Quella di kejutkan dengan sosok di sampingnya yang sedang menatap dalam dirinya.
Tersadar dari keterkejutannya ia menepis kasar tangan besar tersebut dari wajahnya.
"Cerita ke Lo nggak ngebuat masalah gue selesai," sarkas Quella beralih menatap pohon didepan yang hanya beberapa meter dari tempat duduk nya saat ini.
"Tapi dengan mencurahkan keluh kesah kita itu akan meringankan beban yang ada di hati Lo."
"Dan itu sangat tidak berguna untuk gue. Meringankan tanpa menyelesaikan masalah akan semakin membuat hati terbebani," ucap Quella yang tidak mau menceritakan kepada pemuda di sampingnya.
Menghela nafas pelan Athalariq mencoba sabar dengan kelakuan ponakannya. Ia mengerti karena jarak keduanya yang membuat ponakannya tidak mau bercerita.
Keras kepala itu sangat persis dengan sang mommy nya. Secara paksa, Athalariq membuat tubuh Quella berhadapan dengannya, "kalau gitu biarkan gue denger masalah Lo dan bakal gue selesai saat ini juga."
Quella bingung antara menceritakan masalah nya atau enggak. Ia tidak yakin dengan pemuda di hadapannya, apa benar dia bisa menyelesaikan masalah nya?
Menggelengkan kepalanya ia tidak mau melibatkan orang lain dalam permasalahannya. Ini masalah nya kenapa orang lain yang menyelesaikan nya.
"Percuma, dia tidak mudah nurut sama orang lain."
Menggerakkan tangan mungilnya ke perut ratanya sontak pergerakan nya itu dapat di lihat oleh Athalariq.
"Biar kan ini tumbuh tanpa sosok ayah," sambung Quella yang sudah pasrah dengan keadaannya.
Mendengar itu membuat tubuh Athalariq membeku seketika. Ingatan nya kembali dimana ia mendengar cerita tentang kakaknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/338191733-288-k165988.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AISHAKAR : [Transmigrasi Boy]
Science FictionKesempurnaan akan membawa bencana dalam hidupmu-Nakula Aishakar Agnibrata [PART TER-ACAK]