AISHAKAR|15|

1.1K 73 1
                                    


HAPPY READING


Di lorong sekolah yang sepi tepatnya pada saat jam mengajar sedang berlangsung. Aishakar melangkahkan kaki panjangnya menuju ke ruang BK. Walaupun agak malas untuk menggerakkan kakinya mengingat ia akan berurusan lagi dengan cewek itu. Aishakar dengan sengaja mengelilingi sekolah nya yang dari kelas 10 hingga kelas 12 agar ia tidak cepat-cepat menemui mereka yang saat ini berada di ruang BK.

Berjalan dalam suasana hening Aishakar melewati lapangan sekolah pada saat itu untuk menuju tangga yang menghubungkan ke kelas 11.

Namun langkah nya harus terhenti saat mata amber itu menangkap sosok yang tengah di hukum. Berdiri di tengah lapangan di bawah teriknya panas dengan bulir-bulir keringat yang sudah membasahi keningnya bahkan sosok tersebut sesekali menyeka keringat yang sudah terjatuh ke bawah dagunya.

"ELLA!!" teriak Aishakar dengan lantang mengejut sosok yang berada di tengah lapangan.

Ella atau yang tak lain merupakan Quella gadisnya, tersentak saat pendengarannya menangkap seseorang yang memanggilnya dengan nama tersebut. Ia sangat mengenali suara itu, suara yang begitu dalam dan berat tapi secara bersamaan begitu lembut ketika mendengar nya. Begitu benar-benar khas.

Quella yang sedang berdiri di tengah lapangan mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Dapat Quella lihat Aishakar yang melangkah mendekati nya dengan wajah yang merah padam beserta sorot mata tajam yang melihat kearahnya membuat dirinya bergetar ketakutan saat bersitatap dengan pemilik mata amber itu.

Tap

Tap

Tap

Aishakar berdiri di hadapan Quella, ia begitu marah dan khawatir terhadap gadisnya. Marah karena gadis itu berangkat ke sekolah dengan tubuh yang masih sakit serta khawatir saat melihat gadisnya dihukum berdiri di tengah lapangan dibawah terik matahari.

Bagaimana gadisnya itu tambah sakit atau sakitnya bertambah parah?

"Kenapa bisa ada disini?" tanya Aishakar dengan suara rendah menahan sebuah perasaan nya agar tidak meledak di hadapan gadis nya.

Dilihat gadisnya yang hanya diam membisu sambil memilih jarinya bahkan ia tidak melihat ke arah Aishakar dan lebih memilih melihat kebawah. Membuat Aishakar geram.

"Jawab!" seru Aishakar.

Apa yang harus Aishakar buat, ia saat ini butuh jawaban dan alasan apa yang membuat gadisnya begitu bodoh karena tidak mempedulikan kesehatan tubuhnya. Ditambah ucapan sistem tadi pagi sangat terngiang-ngiang di benaknya.

"Di-dihuk-kum karena ter-lambat," jawab Quella terbata-bata. Ia semakin takut saat Aishakar meninggikan suaranya.

"Bodoh," ucap Aishakar yang tidak segan-segan memaki gadisnya.

Apa gadisnya ini takut beasiswanya di cabut karena tak masuk sekolah kalau iya, kenapa baru sekarang ia menyadarinya. Bukannya sebelum nya ia pernah absen sekolah saat penculikan dan harus berobat ke psikiater setelah penculikan karena trauma nya timbul dan itu sudah cukup membuat beasiswa nya dicabut. Tapi karena alasan izin sakit ia takut beasiswanya di cabut lalu bagaimana dirinya yang absen sebelumnya? Bukannya itu bodoh.

"Apa karena beasiswa kamu takut di cabut sampai membuat kamu nekat begini?"

Mendengar itu Quella menggelengkan kepalanya keras. Bukan, bukan karena beasiswanya dicabut ia tidak memperdulikan soal itu. Ia kesekolah karena Aishakar, takut pemuda itu tidak mau bertanggung jawab pasca apa yang telah di lakukan ke dirinya.

Ia kaget dan panik saat bangun dari tidur nya ia sudah bertelanjang dada, bahkan bajunya dan baju pemuda itu berserakan di lantai. Di tambah perkataan pemuda itu tadi malam yang memperkuat anggapan nya.

AISHAKAR : [Transmigrasi Boy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang