_HAPPY READING _
Bel istirahat telah berbunyi banyak siswa-siswi ingin menghabiskan waktunya di kantin setelah pembelajaran yang begitu panjang dan memusingkan.
Namun, berbanding terbalik dengan Aishakar. Bukannya ke kantin justru kaki jenjangnya itu bergerak melangkah ke gudang belakang tempat para siswa untuk membolos.
Menatap segerombolan siswa yang kebanyakan dari mereka sedang menghisap nikotin yang berada di antara sela jari telunjuk dan tengah. Tidak lupa sebuah lelucon yang dibuat oleh salah satu pemuda disana.
Sambil bersedekah dada, mata amber itu menatap salah satu pemuda yang kini juga menatap nya.
"Apa? Mau?" ujarnya yang menyodorkan sebungkus nikotin tersebut. Akibat dari pertanyaan itu, para pemuda yang sedang bercanda ria kini beralih menatap ke arah Aishakar.
Berbagai pertanyaan hadir di benak mereka saat melihat keberadaan Aishakar. Aishakar yang melihat kebingungan di mata mereka segera mengeluarkan selembar cek dari saku celananya.
"Gue mau Lo pada ngelakuin sesuatu."
°°°
10 menit sebelum jam istirahat berakhir, Fadillah saat ini sudah tertidur di atas meja dengan tangan yang di jadikan seperti bantal. Sedangkan disisi lain 3 orang pemuda terus memantau pergerakan Fadillah dari masuk ke kelas hingga saat ini.
Kelas yang begitu sepi padahal waktu istirahat sebentar lagi bakal berakhir tapi lihatlah saat ini tidak ada tanda-tanda keberadaan teman sekelas Fadillah disini. Merasa keadaan mendukung, seseorang yang mengawasi tadi tersenyum simpul.
"Bagaimana? Udah tidur?" tanya seorang pemuda kepada temannya.
"Sudah."
"Lo, udah dapet barangnya?" tanya pemuda itu ke teman satunya lagi. Pemuda yang di maksud langsung tersenyum sambil mengangkat kedua tangan nya yang sedang menggenggam sesuatu.
Kedua pemuda itu mengkerut kan keningnya bingung, " dapat darimana tuh barang?"
"Teman kelas," jawab nya cepat yang langsung mendapatkan anggukan kepala dari teman nya.
"Oke. Kalau gitu mari kita mulai!!"
Setelah mengatakan itu, ketiga pemuda itu langsung masuk untuk menghampiri keberadaan gadis tersebut. Hingga mereka sampai di meja tersebut dan langsung memulai aksi mereka.
Ketiganya yang di ketahui bernama Dava, Ikbal dan Okta bergerak sesuai apa yang di rencanakan sebelumnya.
"Ih ngga gitu, gini!" ucap Ikbal yang membenarkan karya Okta
"Itu tuh begini, terus disambungkan begini." lanjutnya lagi yang memberikan arahan yang benar pada Okta. Sedangkan Okta sendiri hanya diam sambil menatap intens pada objek tersebut.
"Nah gitu, baru kasih ini." sambung Dava yang ikut membuat karya pada objek saat ini.
"Tambah ini."
"Ini juga."
"Dan ini juga." Begitulah seterusnya hingga bunyi bel masuk berbunyi.
"Nah karya terakhir Jan lupa di potong." Setelah nya ketiga pemuda itu keluar dari kelas tersebut sebelum ada orang yang melihat perbuatan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
AISHAKAR : [Transmigrasi Boy]
Science FictionKesempurnaan akan membawa bencana dalam hidupmu-Nakula Aishakar Agnibrata [PART TER-ACAK]