HAPPY READING"Ada apa tuan Hayes Dallas Derith menculik ku?" tanya Aishakar menatap pria lansia di depannya dengan tatapan dingin. Sambil duduk di sofa, matanya menatap lurus ke arah lansia bau tanah itu.
Sedangkan pria lansia itu terkekeh saat mendengar pertanyaan Aishakar.
"Apa itu bisa di katakan menculik ketika secara sukarela kau mau mengikuti nya?" tanya pria lansia itu yang tak kalah dingin. Matanya terus menelisik perawakan pemuda di hadapannya.
"Tidak, jika itu tidak ada ancaman dalam kalimat nya, bukan kah begitu tua bangka?"
"Wah lidah mu manis sekali anak kencur."
"Tentu, jika tidak pemuda ini takkan bisa memikat gadis mana pun," balas Aishakar sinis.
Pria lansia itu yang mendengar perkataan Aishakar hanya tersenyum menanggapinya. Sungguh ia geram dengan santainya pemuda itu membalas setiap perkataannya.
"Apa maksudmu gadis dari keluarga Oberion yang di anggap sebagai aib?" tanya lansia itu, Hayes Dallas Derith. Tuan besar dari keluarga Derith yang berarti oppa nya Aishakar.
Lansia itu tersenyum kemenangan saat melihat perubahan raut wajah Aishakar yang semula tenang kini berubah menjadi datar. Mata amber itu menatap kakeknya tak bersahabat.
Ada ketidak sukaan di matanya saat gadisnya di hina tepat di depan matanya."Dia bukan aib!" desis Aishakar menatap tajam kakeknya.
Entah bagaimana caranya kakeknya ini bisa menemukannya, padahal wajah nya yang dulu dengan sekarang terlihat sangat berbeda. Bahkan kembarannya yang sering ia temui tidak mengenalinya, lantas bagaimana kakeknya bisa?
Berbagai pertanyaan muncul di benak Aishakar mengenai kakeknya itu. Bukannya sistem sudah memperketat keamanan nya tapi bagaimana bisa data nya bisa bocor di tangan kakeknya?
"Lalu apa? Wanita sampah yang asal usul nya tak jelas?" Kini bukan kakeknya yang berucap tetapi pria lansia yang duduk di sebelah kakeknya.
"Asal-usul nya jelas kok."
"Jelas aib keluarga Oberion." Terdengar kekehan kecil dari kedua lansia tersebut dan Aishakar hanya menatapnya datar.
Cukup menguras tenaga juga saat berdebat dengan lansia yang tidak tau apa-apa.
"Huh, kurasa kalau Keluarga Adiyahsa tau perang antar keluarga mungkin akan terjadi."
Mendengar kalimat Aishakar kedua lansia itu terdiam dan salah satunya menatap nyalang Aishakar lalu menarik kerah kemeja nya kuat.
"Apa maksudmu?" tanya lansia yang sebagai teman kakeknya. Ada rasa tidak terima di matanya saat mendengar penuturan Aishakar.
"Bukan urusanmu dan kakek, to the point' saja alasan kenapa kakek memanggilku kemari karena aku sedang tidak memiliki waktu banyak," ucap Aishakar yang mengacuhkan lansia yang mencekam kemejanya.
Ruang VIP restoran itu mendadak tegang, aura permusuhan di layangkan setiap orang yang hadir di ruang tersebut. Tidak memperdulikan umur, ketiganya memandang satu sama lain dengan permusuhan.
"Tentu saja urusannya ada denganku karena kau membawa-bawa nama keluarga ku?"
Aishakar memegang tangan keriput tersebut lalu menghentakkan kuat tangannya agar terlepas dari kerah kemejanya. Ada sedikit rasa terkejut di matanya saat menafsirkan ucapan teman kakeknya.
Memandang teman kakeknya dingin, ada tatapan meremehkan di matanya. Tentu saja kedua lansia itu menggeram kesal dengan pemuda bau kencur tersebut.
"Oh jadi anda Hutton Adiyahsa itu," ucap Aishakar yang menebak tentang identitas lansia tersebut. Sedangkan lansia tersebut hanya mengangguk singkat.
![](https://img.wattpad.com/cover/338191733-288-k165988.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AISHAKAR : [Transmigrasi Boy]
Fiksi IlmiahKesempurnaan akan membawa bencana dalam hidupmu-Nakula Aishakar Agnibrata [PART TER-ACAK]