AISHAKAR [08]

2.6K 230 33
                                    

HAPPY READING

"DIMANA VEENA LAVANYA? Tunangan gue!!" teriak Karang tepat di depan wajah Aishakar.

Dengan nafas yang menggebu-gebu ia menatap Aishakar intens. Terlalu ketara bahwa Karang saat ini terlihat marah. Bagaimana tidak marah? Saat dirinya ingin menjemput sang tunangan untuk memulai acara, ia tidak mendapatkan sosok tersebut.

Berjalan kesana-kemari mencari ke segala sudut ruangan tetap tak mendapatkan sosok tersebut. Pikiran Karang sudah kacau dan sudah tidak bisa berpikir jernih.

Anggota keluarga yang mendengar bahwa Vanya hilang menjadi panik dan ikut mencari sosok tersebut ke penjuru tempat.

Ada berbagai spekulasi negatif di benaknya dan salah satunya ia berfikir ini semua ulah 'orang itu'. Ya 'orang itu', 'orang itu' pasti ingin membalas dendam.

Begitulah kejadian di balik pertikaian saat ini dan yang dimaksud 'orang itu' adalah dia, Aishakar kembaran Karang.

Aishakar bergeming, tidak ada perasaan marah atau pun sedih hanya ketenangan yang ada di wajah Aishakar.

"Apa maksudmu?"

Karang yang mendengar itu semakin marah. Apa-apaan dirinya yang seperti orang tidak tau apa-apa. Dengan perasaan marah, Karang kembali melayang kan satu pukulan tepat di pelipis Aishakar.

Bug

Tidak terima dengan perbuatan Karang, Aishakar membalas pukulan tersebut dengan kuat. Tentu saja perkelahian antara keduanya tidak bisa di hindari.

Pertengkaran yang tadi masih terbilang ringan karena salah satunya masih bersikap tenang kini berubah menjadi perkelahian sengit karena keduanya tidak mau mengalah.

Teriakkan demi teriakkan pun terdengar karena melihat salah satu pemuda yang berkelahi begitu bengis. Bahkan lawannya sampai tidak bisa membalas pukulan tersebut karena sudah tidak berenergi.

"Aishakar cukup!!" Teriak Hayes melihat salah satunya hampir sekarat.

Seolah tuli, Aishakar terus menghajar Karang yang sudah berada di bawah nya.

Bug

Bug

Bug

"Kamu, lepaskan anak saya!" ucap seorang pria paruhbaya yang mencoba menarik Aishakar agar menjauh dari Karang, anaknya. Tapi nihil, usahanya sia-sia karena pemuda itu membalas dengan mendorong kuat pria paruhbaya itu.

Hayes yang melihat tidak ada perubahan dari kejadian itu memberi kode ke anak buahnya yang berjaga di sekitar untuk memisahkan pertengkaran tersebut.

Berhasil keduanya berhasil dipisahkan dengan bantuan lima bodyguard yang menarik Aishakar.
Tidak ada perlawanan dari Aishakar saat di pisahkan melainkan rasa bangga saat melihat keadaan Karang yang sangat kacau.

Melihat keduanya sudah menjauh, seorang wanita paruhbaya membantu anak nya untuk berdiri.

Sakit, itulah yang dirasakan Karang saat menggerakkan tubuhnya. Luka yang tadi siang saja belum sembuh kini luka baru sudah menghiasi wajahnya dan itu dilakukan oleh orang yang sama, Aishakar.

Rasa benci itu kian bertambah dalam hati Karang tentang kembarannya. Menatap kembaran nya dengan tajam yang malah menatap dirinya penuh remeh.

Tangan Karang terkepal kuat dan siap untuk melayangkan tinju walaupun itu sia-sia.

"Apa gini cara Lo balas dendam?" ucap karena yang sedikit ngilu untuk berbicara karena sudut bibirnya yang robek.

"Balas dendam?" Aishakar menaikan satu alisnya lalu menyentakkan tangannya kuat yang masih di pegang kelima bodyguard tersebut.

AISHAKAR : [Transmigrasi Boy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang