Cukup lama setelah kepergian sang Alpha dari kamar Marven. Putra angkat Johnny itu memutuskan untuk keluar dari kamarnya. Dia harus mengabari Alpha Kaisar dan Permaisuri Lunar tentang kedatangannya. Tentu saja setelah memakai pakaiannya, tak mungkin kan pemuda itu menghampiri kaisar Enchancia hanya dengan sehelai jubah menutupi tubuhnya.
Dalam hati pemuda itu berdoa agar tidak mendapat omelan dari Lucas karena kembali disaat seperti ini. Ditambah pemuda itu hanya sendiri, tanpa pengawalan sedikitpun dari kesatria devisi sang anak.
Untuk urusan Jeffrey biarlah menjadi urusannya besok. Toh, pemuda itu sadar cepat atau lambat ia harus menyakiti sang adik untuk kebaikan mereka bersama.
Pintu diketuk oleh Marv, pemuda itu sedikit merapikan pakaiannya sebelum sosok di dalam ruangan membuka pintu. Sedikit bersyukur karena tak ada penjaga sama sekali di depan kamar ayah dan ibu angkatnya.
Tak lama dari itu pintu terbuka menampilkan Johnny dengan wajah datarnya.
"Kukira kau tidak jadi pulang," ujar sang ayah angkat memberikan jalan pada Marv untuk masuk ke kamarnya.
Sang Pangeran berdecih pelan, itukah ekspresi seorang ayah setelah tidak bertemu dengan sang anak selama hampir 7 tahun lamanya?
"Setidaknya berpura puralah bahagia saat melihatku," balas sang anak sarkas. Meski begitu Marv tetap berjalan masuk ke kamar orang tua angkatnya melewati Johnny.
"Ibu di mana?" tanya Marv saat tidak mendapati kehadiran sang ibu.
"Dia ke Etheria sejak beberapa hari lalu," jawab Johnny mendudukkan diri di sofa. Memperhatikan ssng anak yang seolah sudah faham betul seluk beluk kamarnya.
Marv tengah mencari anggur di sudut kamar sang ayah. Setelah cukup lama pemuda itu mengambil anggur dengan jenis sangiovese kegemarannya dan dua gelas kosong, untuknya minum bersama Johnny.
"Kenapa kau menyamarkan feromonmu?" tanya Johnny melirik sang anak yang tengah menuangkan anggur untuknya.
"Sedang heat," jawab Marv seadanya, menyodorkan gelas berisi brunello di montalcino pada Johnny.
"Kau sudah menemukan alphamu?"
Seketika, gerakan Marv yang tengah menyesap anggurnya kini terhenti. Pemuda itu kembali meletakkan gelasnya.
"Alphaku, putra Apollo," ujar Marv membuat gerakan Johnny menyesap anggurnya ikut berhenti.
"Itu juga alasanmu pergi 7 tahun lalu?" tanya Johnny setelah terdiam cukup lama.
Marv terkekeh pelan mendengar pertanyaan dari sang ayah. Menyesap anggurnya perlahan, menikmati setiap tetes merah pekat itu mengalir di tenggorokannya.
"Putra Athena yang menyukai Putra Ares. Apa itu tidak terdengar lucu bagimu, ayah?"
Gelengan didapat dari sang ayah sebagai jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
kallistar dyke [end s1/s2 on going]
FantasyLegenda dari Kerajaan Enchancia. Kisah tentang Sang Alpha dan Lunarnya.