1.3

2.1K 198 2
                                    

Jaffrey menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi kereta kuda. Kedua tangan Putra Johnny itu terlipat di depan dada, menatap pemandangan Jeno dan Mark yang tidur saling berpelukan dengan posisi menyender pada sandaran kursi di depannya.

Kemudian, ayah angkat Mark itu terkekeh pelan mengingat perdebatannya dengan si bungsu Kallister yang membuat keduanya berada dalam satu kereta kuda menuju salah satu butik kerajaan.

"Yang mulia, saya ingin terus bersama anda mulai sekarang!"

"Kenapa harus?"

"Karena saya akan membuat Yang Mulia jatuh cinta pada saya!"

Jeffrey ingat betul tatapan shock si sulung Kalliater juga tatapan jengah dari Eric saat Jeno berbicara hal tersebut dengan lantang. Di tengah keramaian Regnorths pula. Tak ayal membuat banyak pasang mata menatap ke arah mereka sore tadi.

Bahkan dirinya pun tak mampu menolak karena Mark bahkan tak melepaskan Jeno barang sedetikpun setelah pertemuan mereka. Jeffrey tentu saja dibuat iri oleh bungsu Kallister itu. Dia membutuhkan waktu lama untuk membuat Mark bersikap manja kepadanya. Sedangkan Jeno, putranya itu bahkan memuja si bungsu Kallister sebelum pertemuan mereka.

"Apa kita belum sampai?"

Suara serak khas baru bangun tidur itu menyapa gendang telinga Jeffrey. Membuat Putra Johnny berdehem pelan lalu mengalihkan pandangannya dari Jeno.

"Sebentar lagi, kenapa terbangun?"

Dari ekor matanya Jeffrey melihat si bungsu Kallister itu menguap kecil, menggosok matanya yang terasa masih mengantuk.

"Karena Yang Mulia menatapku dengan tatapan mengerikan."

Putra Johnny itu hampir saja tersedak ludahnya sendiri karena ucapan si Jeno yang terlalu frontal.

"Ucapanmu terdengar lucu omega," Jeffrey terkekeh pelan di akhir kalimatnya, bersyukur karena pendidikan etiket kerajaan mengajarkannya selalu tenang dalam setiap situasi.

"Yang mulia, apa saya boleh mengutarakan sesuatu?"

Sekilas Jeffrey melirik pada bungsu Kallister itu. Pemuda itu mengulum bibirnya, sedikit melonggarkan dasi yang terasa mencekik lehernya. Jack di dalam dirinya bahkan tak bisa tenang sedari tadi.

"Cepat tanya apa yang ingin dia utarakan!"

"Apa yang ingin kau utarakan omega?" nyatanya Putra Johnny itu sama penasarannya dengan Jack. Ntah kenapa, jantungnya terasa berdegup menunggu pertanyaan omega di depannya.

"Menikahlah dengan saya Yang Mulia!"

Alpha di depan Jeno itu tertegun untuk beberapa saat. Lalu tawa ringan mengalun dari bibir berisi milik Jeffrey. Semakin tidak bisa menebak jalan pikiran Jeno.

"Jika kau bosan, carilah topik yang lebih cocok untuk remaja seusiamu Jeno," ujar Jeffrey tersenyum maklum. Harusnya dia sadar bahwa sejak awal omega di depannya ini senang bermain main.

"Aku yakin dia omega kita Jeffrey, biarkan aku yang berbicara dengannya."

"Tapi sepertinya serigalamu menganggap ucapanku serius yang mulia," Jeno balas tersenyum. Mengecup puncuk kepala Mark yang tertidur di pangkuannya.

Putra Johnny itu tidak bisa untuk tidak terkejut. Bagaimana bisa omega di depannya memgetahui Mindlink antara dia dan Jack?

"Apa keluarga Kallister memiliki kemampuan membaca Mindlink manusia serigala lain?" tanyanya terkekeh, mencoba tetap tenang walau dalam hati bersumpah serapah pada Jack.

"Tentu tidak, ini karena Aurorku."

Total, Jeffrey dibuat tertawa oleh omega di depannya. "Leluconmu semakin lucu omega."

kallistar dyke [end s1/s2 on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang