1.15

1K 115 2
                                    

Tawa meremehkan dari Eric mengalun ringan ketika di depan sana sosok Jeffrey menarik sang kakak guna berdiri di belakangnya. Beda halnya dengan suara tawa yang menggema memenuhi ruangan. Hawa di dalam rumah Avarta kini menjadi dingin. Seolah hawa dingin itu mampu menembus tubuh seseorang.

"Kau sudah melewati batasmu Erico de Kallistar," tegur Johnny.

Sedari tadi dia berusaha menekan hawa dingin dari Eric. Mencoba menetralkannya kembali. Namun, semakin ia mencoba menekan energi Eric, Johnny malah merasa kekuatannya seolah diserap oleh kembar Jeno itu.

"Anakmu yang melewati batasannya," balas Eric.

Nyatanya, kembar Jeno itu sejak tadi tak melepaskan pandangannya dari Marven. Johnny dan Jeeffrey di depannya bahkan dianggap sebagai sebuah figuran tak berguna.

"Tak ada seorang anak yang akan abai ketika mendengar ibunya dalam bahaya Eric," ujar Johnny. Kaisar Enchancia itu kini mengeser badannya, ikut menghalangi pandangan Eric pada Marven.

"Lucalitus bukan ibu dari omegaku," sanggah Eric menatap jengah pria dewasa di depannya. Gatal sekali tangan Eric ingin menghantam dua sosok serangga yang menghalangi pandangannya dari Marven.

"Alpha!" bentak Marven membuka suara. Dapat Eric lihat, kedua tangan omeganya mengepal di kedua sisi dengan kedua hazel karamelnya menatap tajam pada Eric.

"Kemari Marven," ujar Eric dengan Alpha tonenya.

Sang omega diam tak bergeming, abai akan omega di dalam dirinya yang berteriak mendekat pada sang alpha guna meminta perlindungan.

Di sisi lain Johnny mengkode para kesatria miliknya yang telah pulih guna mundur. Berdiri di belakangnya dan sang anak.

Dia tak ingin para kesatria yang kebanyakan berasal dari Lovander itu menyerang si kembar.

Tawa Eric mengalun ringan ketika mendapat penolakan dari sang omega. Tatapannya kemudian beralih pada Johnny dan Jeffrey. Menatap malas kedua alpha dewasa di depannya. Kemudian, Alpha muda itu mengulurkan tangannya ke arah keduanya.

BRAK!

Baik para Kesatria maupun Marven dibuat terkejut ketika dua Alpha yang digadang gadang sebagai Alpha terkuat di Enchancia itu terbanting dengan sangat mudahnya hanya karena gerakan kecil dari tangan Eric. Dada keduanya terasa sesak ketika merasa dorongan yang kuat dari gerakan Eric barusan.

"Kemari Marven," ulang Eric.

"Jangan!" sahut Jeffrey. Feromon mencekam milik alpha Jeno itu seketika menguar dengan gerakannya pelannya yang berusaha untuk berdiri.

Si putra mahkota berusaha berdiri, kemudian melesat ke arah Eric. Mencengkram kerah baju milik alpha yang lebih muda darinya itu dengan kuat. "Hentikan semua ini bedebah!" bentaknya.

Sang Kaisar sendiri memilih untuk melesat mendekat ke arah Marven. Abai akan rasa sesak di dadanya, ditambah Johnny harus meredam feromon milik Jeffrey ditengah kondisi kekuatannya yang tidak setabil. Ini bahkan lebih kacau dari perkiraannya.

Beruntung dia segera menyuruh para kesatrianya mundur. Jika tidak, serigala biasa akan langsung mati ketika mendapat tekanan sekuat itu. Kekuatan yang bahkan jauh diatasnya dan Jeffrey. Kekuatan yang rasa rasanya dapat menghancurkan Enchncia dengan sedikit usaha.

Namun satu hal yang Johnny tau, tak ada aura gelap sama sekali di badan Eric dan Jeno. Kekuatan keduanya terasa begitu agung, sama seperti alpha pertama. Layaknya kekuatan yang langsung diturunkan oleh MoonGoddes.

Berbeda dengan Avarta, ketika masuk kemari Johnny langsung merasa aura gelap mencekam bahkan saat baru saja melangkahkan kaki kedalam ruangan. Seolah tengah ada hawa negatif yang mengelilingi mereka.

kallistar dyke [end s1/s2 on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang