1.13

1.2K 118 4
                                    

Suara langkah kaki dari sebuah pantofel menggema di lorong gelap menuju salah satu ruang khusus, tempat dimana hanya Marven yang bisa mengaksesnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara langkah kaki dari sebuah pantofel menggema di lorong gelap menuju salah satu ruang khusus, tempat dimana hanya Marven yang bisa mengaksesnya. Tak ada penjaga berjajar sepanjang lorong ataupun lalu lalang pelayan. Tempat ini berada di tempat terdalam kastil istana. Membuatnya begitu susah ditemukan, bahkan oleh Jeffael sekalipun.

Sesekali, si empu melirik ke belakang guna memastikan tak ada seorangpun mengikutinya. Ketika telah sampai Marven kemudian mendekatkan kalung miliknya pada alat pendeteksi pintu penghalang ruangan.

Pintu terbuka. Lalu, senyum Marven mengembang ketika mendapati ke-11 prajurit khusus yang ia bentuk sendiri kini berada di dalam sana. Bersamaan dengan masuknya Marven, orang terakhir. Sekaligus orang ke 12 dari prajurit khusus miliknya keluar dari sebuah portal. Melengkapi kombinasi sempurna sesuai rencananya.

Langkah sang pangeran membawanya masuk kedalam ruangan bersamaan dengan pintu tertutup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah sang pangeran membawanya masuk kedalam ruangan bersamaan dengan pintu tertutup. Ke-12 orang di hadapannya secara serentak berjongkok, menunduk dengan kedua tangan bertumpu, berpegangan pada pedang masing masing sebagai tanda hormat pada sang pemimpin.

"Lebih cepat dari dugaanku. Ada kabar mendesak apa?" tanya Marven membuat salah seorang dari mereka mendongak guna menatapnya.

Sosok alpha gagah perkasa dengan tampang rupawan. Serverus Chooper, ketua dari pasukan khusus buatannya kini menatap Marven.

"Ya Erv?"

"Semuanya diluar kendali kita Marv, kau harus segera memberitau keluarga kekaisaran juga Putra Athena dan Apollo itu," ujar Serverus.

"Bukankah waktunya masih terlalu jauh dari perkiraan kita?" tanya Marv bersidekap dada.

"Mungkin karena pertemuanmu dengan Putra Apollo lebih cepat dari yang ditentukan," sahut Vernon.

"Kita sudah tidak mampu mengendalikannya Marv, ini sudah diluar batas kemampuan kita," tambah Serverus.

"Aku mempekerjakan kalian karena mengira kalian mampu. Sekarang, kalian sudah tidak berguna lagi bagiku. Begitu?"

Ke-12 orang di hadapan Marven menengguk ludahnya kasar. Tidak dipungkiri mereka memang hampir menyerah menghadapi semuanya.

Sebagai anjing peliharaan dari sang pangeran. Tugas ke 12 orang ini adalah melindungi Enchancia dari segala tindak kejahatan di dunia bawah tanah.

kallistar dyke [end s1/s2 on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang