🍡AlKiv-12🍡

3.9K 756 56
                                    

Yeay update, kayanya besok pagi atau siang baru penuh lagi ya, lama banget emang lapak ini penuhnya.

Jangan sider, sider tuh setan sialan, taunya baca doang bangke.

Vote diawal atau diakhir chapter, ya minimal vote kalau gak bisa komen.

200 vote dan 55 komen, yuk.

Alcio-Kivara

Reon merasa, dia harus mempercepat rencana penculikan pada Alci, karena rasa-rasa nya Alci terlihat semakin berani menempel pada Kiv.

Rencananya besok atau lusa, Reon akan melangsungkan rencana tersebut, menculik Alci, lalu memberikannya pada preman untuk diperkosa.

Lalu dijual ke pria-pria hidung belang diluaran sana.

"Kiv, kantin bareng yuk, udah lama gak ke kantin bareng, lo sama Alci terus."

Setelah kelas selesai, Reon merangkul lengan Kivara dengan manjanya, mendusel diceruk leher gadis itu dan merengek seperti biasa.

"Maaf, tapi aku ada janji sama Alci, mau nemenin dia beli baju." tolak Kiv seraya melepas pelukan Reon.

"Lo kok gitu sih? Kan lo gak suka sama cewek, tapi ke Alci lo terlalu deket, gue gak suka!"

"Kami cuma temen doang, kenapa sih gak suka, kan aku bukan siapa-siapa kamu."

Perkataan telak dari Kivara membuat Reon terkejut, seolah tersadar, dia segera menatap Kivara agak kecewa.

"Tapi lo kan tau, gue suka sama lo Kiv.." lirih Reon.

Kivara berhenti melangkah, dia berbalik sedikit, menatap Reon dari sudut matanya lalu tersenyum segaris.

"Kalau aja kamu lebih berguna sedikit untuk aku, rasanya aku bisa pertimbangin perasaan kamu, cuma, kamu disini cuma bisa merepotkan aku, kamu manja, suka melakukan hal diluar nalar, bahkan kamu terlibat pada kasus jual beli Mahasiswi disini, kan?"

Nada suara Kivara masih rendah dan lembut, hanya Reon saja yang bisa mendengar ucapan Kivara, hal itu membuat sekujur tubuh Reon seolah disiram air dingin.

Dia membeku, menatap Kivara penuh ketakutan.

Yah, dia takut kalau Kivara sudah berkata setenang dan selembut itu namun perkataannya menyakitkan, aura Kivara langsung berubah.

Kivara ini sulit ditebak, dia bisa menjadi banyak sifat yang tak diduga, orang saja terkadang bisa takut kalau bicara pada Kivara.

Semua itu, karena kejadian beberapa tahun silam, kejadian dimana Kivara membunuh seorang Dosen yang hendak melecehkannya.

Kiv membunuh Dosen itu didepan banyak orang, dengan tatapan datar nya dia merobek leher dosen tersebut menggunakan pulpen.

Dan sejak saat itu, seisi kampus takut mencari masalah pada Kiv, karena mereka tau, Kiv bukan orang yang bisa diusik.

Bahkan Kiv tidak dipenjara, karena aksinya adalah aksi membela diri, dia dibebaskan dari hukuman.

"Kiv..gue bisa berguna buat lo, bilang aja apa yang harus gue lakuin, gue bakal turutin." melas Reon seraya menahan tangan Kivara.

My Roomate is a Tsundere Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang