🍡AlKiv-24🍡

3.3K 689 48
                                    

Sider beban, siang ini panas banget jadi tolong jangan buat emosi.

Jangan sider, sider tuh setan.

Vote diawal atau diakhir chapter, minimal ya bantu vote kalau gak mampu bantu komen.

200 vote dan 55 komen.

Alcio-Kiv

Rasyez itu sangat memiliki gengsi selangit, ketus, judes, julid dan galak, sementara Maci itu sangat datar, suka julid juga, kata-katanya tajam.

Tapi Maci kalau udah ada Kiv, dia bisa lembut-lembut kaya anak baik, padahal kalau sama Rasyez banyak banget kata-kata mutiara yang keluar dari mulut Maci.

Keseharian Kiv sekarang jadi lebih berwarna, karena adanya Rasyez dan Maci, keduanya sering datang ke rumah untuk sekedar merusuh atau numpang makan.

Maci sering datang ke toko bunga, padahal Rasyez nyuruh Maci tuh datang ke Cafe nya, tapi Maci lebih suka nangkring di Toko bunga Kiv.

"KIV! WOY GUE MAU MINTA TOLONG!"

Kiv yang tadinya lagi sibuk membersihkan dapur, segera berjalan kearah pintu rumah, ini masih jam 7 malam, tumben Rasyez udah pulang.

Biasanya Rasyez pulang dari Cafe tuh jam 9 atau 10.

Cklek.

"Ada apa?" tanya Kiv begitu membuka pintu, melihat Rasyez berdiri di depan rumah, hanya memakai kaus oversize dan celana selutut.

Rambutnya basah, sepertinya Rasyez baru selesai mandi.

Dengan raut muka yang dibuat sejulid mungkin, Rasyez mengatakan niatnya datang.

"Lo punya hairdryer? Kalau punya gue mau pinjam, punya gue rusak gara-gara si Maci,"

"Kok bisa rusak?"

Terdengar hela napas kasar dari sela bibir Rasyez.

"Si Maci ituuuu, dia make hairdryer gue buat mukul kecoa, lo bayangin seancur apa-"

"WOY RASYEZ! TOLOOOOOOONG! INI ADA KECOA LAGIII WOY!"

"Lo denger tuh, bisa bantu gue beresin kecoa dulu gak?"

Kiv terkekeh pelan "Tentu, ayo." Kiv merangkul bahu Rasyez dan mengajaknya berjalan bersama.

Rasyez sempat terdiam seperti orang bodoh saat Kiv merangkul bahunya, saat tersadar dia langsung menepisnya.

"Heh! Rangkul-rangkul sembarangan lo!" sentaknya, wajahnya yang agak terlihat dibawah sinar rembulan, memerah perlahan karena malu.

Kiv sadar itu, dia gemas jadinya, mengusak rambut Rasyez kemudian berlari menjauh agar Rasyez tak menendangnya.

"KIV BABI!"

"HAHAHAHAHA!"

Rasyez kalau salting, Kiv bakal kena tendang, jadi jangan pernah buat Rasyez salting kalau gak mau kena tendang.

Sesampainya Kiv di rumah Rasyez, dia melihat Maci sudah melempari toples-toples ke arah kecoa-kecoa di lantai dapur.

"RASYEZ BURUAN ANJER! LAMA BANGET-"

Teriakan Maci terhenti saat melihat kedatangan Kiv, dia langsung duduk di sofa dan berlagak lemah.

"Kak Kiv..tolongin Maci huhuuu Maci takuuuut."

Dengus geli Kiv berikan, lucu banget asli.

"Iya-iya, biar aku singkirin kecoa-nya."

"Kak Kiv hebat..Maci mana bisa kaya gitu, Maci kan lemah lembut dan penakut..gak bisa-"

Pletak!

Rasyez menjitak kepala Maci kuat, mual mendengar suara mendayu sang adik.

"Gumoh bangsat, jangan berlagak lemah lesu tak berdaya lo!"

Maci menatap Rasyez dengan mata bulat yang melotot geram, dia mencubit paha Rasyez kuat lalu berkata dengan lembut.

"Ya ampun Rasyez..jahat banget, jangan gitu dong hahahaha."

Tak lupa tawa palsu diakhir.

"SAKIT!"

"Ih memang Maci apain-"

Rasyez menjambak rambut Maci kuat, lalu dibalas tunjangan kuat dari Maci ke arah badan Rasyez, sampai pria cantik itu terjengkang ke lantai.

Selagi dua bersaudara itu lagi berkelahi, Kiv sibuk membasmi kecoa.

Keadaannya sangat berisik tapi Kiv justru suka, suasana ini mampu memberbaiki kesedihan Kiv atas semua masalahnya dulu.

Disisi lain, seseorang berambut pirang bergelombang dibawah bahu, tampak berdiri tak jauh dari rumah Kiv dan Rasyez.

Seulas senyum manis terulas diwajahnya, dress biru laut yang dikenakan, dipadu kalung berbandul bulan yang menjadi hadiah dari seseorang terlihat dilehernya.

"Kivara, akhirnya aku menemukanmu, jadi gak sabar buat ketemu sama kamu sebentar lagi, tunggu yah, aku lagi sibuk ngurus surat pernikahan kita, kita akan menikah dan gak akan pernah berpisah lagi, hihi"

Yah, ketenangan hidup yang Kiv idam-idamkan akan rusak sebentar lagi, orang yang sudah Kiv buang jauh-jauh dari hidupnya akan datang lagi untuk merusuh.

Tampaknya Kiv tak akan bisa lepas dari yang namanya masalah dan kehancuran, hidupnya tak pernah aman dalam jangka waktu yang lama.

Pasti ada saja sesuatu hal yang membuatnya hancur.

🍡Bersambung🍡

My Roomate is a Tsundere Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang