🍡AlKiv-18🍡

3.5K 722 61
                                    

Rencana nya pengen up Zetta sama Liko, tapi komennya nge stuck di 40 dan gak naik-naik, jadi ya gak di up deh, nah kebetulan disini penuh jadi up disini aja.

Jangan sider, sider tuh setan.

Vote diawal atau diakhir chapter.

200 vote dan 55 komen, kuylah.

Alcio-Kiv

Kivara tidak ada di kamar asrama, dia pulang ke rumah orang tuanya, mengabaikan sapaan dari orang tuanya yang kebetulan saat Kiv datang mereka ada di ruang tv.

"Vara, tumben kamu pulang?" itu Mami Kivara, tapi Kivara abai dan terus berjalan tanpa menoleh sedikitpun.

Hal itu membuat keduanya terdiam kecewa, ya, mereka sadar perbuatan mereka dulu sangat buruk, wajar Kivara membenci mereka.

"Kita harus apa sayang? Vara benar-benar gak anggap kita ada." tanya Mami Kivara pada sang suami.

"Kita biarkan aja dulu, aku tau Vara lagi balas dendam ke pelaku yang udah bunuh Kavaro, biarkan aja Kivara sibuk menuntaskan dendamnya." tutur sang suami.

Yah, mereka berharap Kivara bisa kembali berbicara pada mereka.

Kivara sendiri saat ini tengah berdiri di kamar bekas dulu Kavaro tidur, tatapan mata Kiv menyendu dan mulai berair.

Dia menggigit bibir bawahnya, kemudian menekan knop pintu lalu membuka nya.

Kriet.

Isi kamar Kavaro masih sama seperti terakhir kali Kavaro tempati, masih bersih, boneka kesayangan Kavaro masih rapi di tempat tidur, mainan nya masih rapi di etalase kamar.

Kiv tersenyum lirih, dia berjalan masuk kemudian menutup pintu kamar, berjalan kearah meja dimana ada vas berisi bunga dan bingkai foto Kavaro.

Foto dimana Kavaro tersenyum bahagia dengan hasil kepangan yang Kivara berikan di rambut sebahunya.

Senyuman terakhir yang Kavaro beri untuk Kivara, karena setelahnya Kavaro hanya bisa menangis dan ketakutan di dalam trauma nya.

Pelan, Kiv mengelus tepi meja, lalu mengelus foto yang berbalut kaca itu.

"Hai, Varo, Vara datang lagi, Vara kangen bicara sama Varo..Vara..kesepian.." lirih Kivara menahan sesak di dadanya.

Dia menarik kursi kayu yang ada di dekat meja belajar, lalu duduk berhadapan dengan foto Kavaro.

Senyum kembali Kiv berikan "Tau gak, sebentar lagi dendam kita bisa terbalaskan, sebentar lagi Alcio bakal aku buat gila seperti apa yang dia lakuin ke kamu, kamu..disana udah bahagia kan? Bisa gak..tunggu Vara disana.."

Tetesan air mata mengalir dikedua pipi Kiv, dia selalu menangis setiap berbicara pada foto Kavaro.

"Varo disana udah bahagia kan? Vara disini gak bahagia sama sekali..semua orang palsu..mereka jahat..cuma Varo yang bener-bener baik..Vara sebenarnya juga jahat karena suka sama Alcio..Vara merasa bersalah sama Varo..tapi..Vara gak bakal pertahanin perasaan Vara..tenang aja.."

Kiv menunduk, menyeka air matanya, menggigit bibir bawah guna menahan isakan, dia benar-benar gak kuat, menghukum Alcio sama dengan menghukum Kivara.

My Roomate is a Tsundere Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang