🍡AlKiv-15🍡

3.8K 724 29
                                    

Aku up karena vote penuh walau jimplang, ya gapapa lah, karena komen part sebelah anjlok sih.

Jangan sider makanya, sider tuh setan.

Vote diawal atau diakhir chapter.

200 vote dan 55 komen, yuk.

Alcio-Kiv

Kiv pulang ke asrama jam 11 malam, dia tak menepati perkataanya untuk tidak pulang kemaleman, dengan perlahan Kiv membuka pintu kamar tanpa menimbulkan suara.

Keadaan kamar begitu gelap, Kiv segera masuk dan menutup pintu tanpa menimbulkan suara.

Dia menguncinya perlahan, kemudian berbalik, jantungnya hampir copot saat melihat sosok Alcio yang terlihat duduk dipinggir kasur.

Dengan rambut panjangnya, dan piyama gaun putihnya.

"Huh, ku kira kuntilanak.." bisik Kiv legah.

Dia berjalan kearah saklar lampu, menekanya barulah seisi kamar terang kembali, dia berjalan mendekati Alcio.

Begitu sampai, dia menunduk guna mengecup pucuk kepala Alcio "Maaf yah aku pulang lama, soalnya keasikan jalan sama Reon." tutur Kiv lembut.

Tak ada jawaban, Kiv juga tak terlalu mem permasalahkan keterdiaman Alcio, Kiv berjalan kearah kasurnya sendiri.

Melepas jaket, lalu menggantungkan nya ke gantungan baju samping pintu kamar mandi.

"Hari ini macet banget, rasanya aku mau tidur sampai siang karena capek." Kiv mengeluh, dia melepas kemeja nya dan menyisakan spot bra yang menutupi payudara nya.

Dada Kiv gak terlalu besar, tapi gak terlalu kecil juga, hanya saja kalau dia pakai kaus kendor atau kemeja kebesaran, dadanya bisa tersamarkan.

"Besok gak ada kelas, bisa tidur sampai siang, bisa mimpi di awang-awang." Kiv asik berceloteh sendiri.

Disisi lain, Alcio berdiri dari duduknya lalu berjalan kearah Kiv, berjalan tanpa suara.

"Tadi aku ada beliin kamu syal baru, nanti aku tunjuk-huaaaa setan!"

Kiv menjerit panik saat sebuah tangan melingkar dipinggangnya, tapi tak lama dia bisa mengatur keterkejutannya saat sadar yang memeluknya adalah Alcio.

"Huh, aku kira kamu setan, ya ampun kaget aku-"

"Gue suka sama lo."

Perkataan Kiv menggantung, Kiv diam dengan senyum ganjil diwajahnya, dia berusaha meyakinkan diri bahwa tadi dia tak salah dengar.

"Lo gak salah denger," Alcio memeluk Kiv dari belakang dan menyembunyikan wajahnya diceruk leher Kiv.

"Gue suka sama lo, gue suka, gue suka  sama lo Kivara, gue cinta sama lo, gue gak mau lo diambil sama orang lain, gue mau jadi milik lo, gue mau lo senyum cuma ke gue, lo mau gue cantik gue bisa, mau lo kepangin rambut gue terus juga gue gak masalah, mau pakein gue make up juga gue gak masalah, mau beliin gue banyak gaun juga gak masalah, yang penting.."

Pelukan dipinggang Kiv mengerat.

"Yang penting lo jadi milik gue..cuma milik gue Kiv...cukup gue aja.." lirihnya bergetar.

My Roomate is a Tsundere Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang