Takdir Cinta [14]

235 12 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen cerita ini.

Terima kasih

Ruangan rapat itu hingga kini masih merasakan hawa panas dan tegang yang terjadi di sana. Pak Husain belum juga kunjung menceritakan apa yang terjadi di masa kepemipinan pak Albert dengan jelas, pria paruh baya itu masih penuh Lika liku saat di tanya Dev dengan pertanyaan santai penuh jebakan dan anehnya pria itu masih bisa menjawabnya dengan tenang, sehingga hal itu sedikit membuat beberapa orang kesal dengan tingkah pak Husain.

"Bapak saya pecat sekarang juga? Jika tak kunjung memberikan kesaksian yang benar adanya dan jangan membelitkan masalah semakin tak karuan seperti ini." Bentak Dev dengan nada di buat sesantai mungkin namun penuh intimidasi.

Pak Husain langsung terkejut dengan ucapan Dev secara tiba-tiba."Tapi pak?" Pria itu kini mendekat ke arah Dev yang mulai terduduk di kursi karena bingung dengan kesaksian pak Husain yang semakin membingungkan."Saya memberi waktu 3 menit dari sekarang.... Jika bapak masih belum juga menceritakan semua." Jeda Dev tanpa mencoba melanjutkan suaranya yang kini terlihat semakin menakutkan di mata semua karyawan saat ini. Pria itu menyesap kopi less sugar yang di buatkan OB sesuai permintaannya tadi untuknya juga kak Keenan yang saat ini masih terduduk dan menatap lekat pada pak Husain yang semua kehidupannya kini sedang di pertaruhkan antara dipertahankan dan di bocorkan.

"Silahkan bapak angkat kaki dari perusahaan ini dan jangan harap anda kembali lagi atau bersujud meminta keringanan untuk membuka akses kembali nama bapak di mata perusahaan lagi.... Dan saya ingatkan bahwa semua keturunan bapak tak akan ada lagi yang bisa di terima di perusahaan manapun di Indonesia." Kekehnya menatap sinis pada pak Husain yang semakin gak karuan."Boro-boro perusahaan! Sekolah pun mungkin sama bahwa semua keturunan bapak akan semakin di persulit dimana pun dan bisa di bayangkan dari sekarang apa yang akan bapak dapatkan setelah bapak menghianati perusahaan ini selama ini hanya dengan sebuah omong kosong yang di berikan pak Albert pada bapak." Tawa sumbang menggema di ruangan yang sunyi ini dengan intensitas yang menegangkan.

Keenan begitu salut  dengan ide brilian yang di ucapkan Dev kata demi kata itu mampu membuat pak Husain tak bisa berkutik dari masalah yang semakin mempersulit pilihan pria paruh baya itu, ia bangkit lalu berjalan beberapa langkah untuk berjejer di samping Dev dengan berdiri tegak berwibawa. Tatap matanya menatap penuh pada pak Husain karena saat ini ia sudah tahu rencana yang di inginkan Dev supaya rencana itu menjadi lebih sempurna dari apa yang di bayangkan semua karyawan yang berada di ruangan ini bahwa kepemimpinan mereka berdua saat ini lebih tegas tak terbantahkan.

"Waktu semakin menipis dan tinggal satu menit lagi?" Peringatan Keenan semakin membuat pak Husain merana."ingat pak? Bapak menceritakan semuanya, kami akan senantiasa menjadikan bapak menjadi panutan kami di perusahaan ini  karena bapak adalah tetua yang ada di perusahaan ini dari semua kalangan. Tetapi jika bapak tetap bungkam dan tak mau menceritakan semuanya, mohon maaf bapak akan menerima semua hal yang baru saja di jelaskan oleh adik sepupu saya." Lanjutnya menatap lekat penuh selidik.

"Waktu tinggal beberap...." Ucapan Dev langsung di potong pak Husain dengan mengucapkan semua bukti yang di lihatnya

"Pak Albert menyabotase beberapa pohon karet lalu menjualnya secara ilegal dan mengambil uang perusahaan secara diam-diam dengan mengatasnamakan pengeluaran perusahaan untuk menanam kembali pohon karet yang di jualnya secara besar-besaran padahal hanya ada beberapa pohon karet yang di tanam, pak Albert berani melakukan hal itu sejak keluarga pak Naren tak lagi ada di Jakarta dan lebih memilih menetap di Jerman." Jelas pak Husain menunduk tak berani menatap beberapa karyawan atau bahkan atasanya sendiri yang saat ini sudah berdiri di sampingnya.

"Baiklah pak? Terima kasih bapak sudah bersedia membongkar semua hal busuk itu. Bapak sekarang boleh kembali duduk di tempat, karena rapat ini akan segera di tutup." Keenan menyuruh pak Husain untuk kembali ke tempat, menurutnya semua masalah ini sudah clear, tinggal mereka yang menyelesaikan masalah ini.

Takdir Cinta [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang