Jangan lupa vote dan komen di part ini sebanyak-banyaknya.
Naya terpaksa harus naik ojek setelah mengantar Damar ke kosan untuk kembali memulai aktivitas barunya setelah libur panjangnya. Sebenarnya masih ada keraguan dalam hatinya untuk melepaskan adik laki-lakinya kembali bekerja, namun karena jatah cuti dari tempatnya bekerja sudah habis membuat Naya harus rela melepaskan adiknya untuk kembali bekerja, apalagi sudah hampir sebulan dia juga menganggur setelah resign dari perusahaan keluarga Dev.
Sejak dia memutuskan pergi dari perusahaan itu, Dev tak lagi memunculkan batang hidungnya untuk sekedar menyapa Dara. Hal itu membuat dia sedikit merasa lega karena pria itu ternyata tak mengusik hidupnya sama sekali.
"Mbak mau di turunin di mana?" Tanya pak ojek saat merasa jarak yang di ambil sudah lumayan jauh, tetapi penumpangnya tak kunjung memberi tahu alamat yang di tujunya.
"Jalan aja pak, Nanti pasti saya akan beri tahu saat sudah sampai tujuan." Jawab Naya sedikit kebingungan karena dia juga tak tahu kenapa saat sang ojek melewati jalan yang jaraknya cukup jauh dari rumahnya tetapi dia hanya diam saja tak memprotes sama sekali.
Pak ojek langsung menyetujui permintaan Naya dan menambah laju kecepatan motor yang di naikinya. Namun saat di jalan dermaga kencana no 1 tepatnya di lampu merah ada sebuah mobil dari sisi berlawanan yang melaju kencang dengan keadaan oleng tak terkendalikan.
Naya sedikit ketakutan saat suara decitan rem yang terdengar begitu keras, apalagi sebuah mobil melaju kencang dari kejauhan yang mendekat ke arahnya, Naya melihat itu langsung berteriak histeris karena tak tahu gimana nasibnya nanti jika mobil itu menghadang tubuhnya.
Naya memejamkan kedua matanya serapat mungkin dan pasrah dengan keadaan yang tak bisa membuatnya berfikir jernih, ingin sekali dia meloncat lalu berlari pergi menjauh dari situasi ini, tetapi di depannya tepat di jalan sebelah kiri banyak kendaraan yang berlalu lalang dan membuat dia tak bisa melakukan hal konyol untuk berlari dari tempat ini.
Citttt!
Naya masih memejamkan kedua matanya saat bunyi decitan rem yang kembali terdengar dan kali ini bunyi itu seperti berada di dekatnya. Namun sebuah suara membuat Naya membuka kedua matanya dengan lebar dan mendapati pak ojek mendekat ke arah mobil tadi yang saat ini sudah berada di samping motornya."Bapak ini bisa kendarai mobil apa tidak? Kalau tidak seharusnya bapak tak mengendarai mobil di jalan seramai ini dan hampir saja membuat nyawa kami melayang." Terlihat pak ojek begitu marah terhadap sang sopir itu yang langsung keluar dari dalam mobilnya.
"Maaf pak? Saya benar-benar tak mengerti, tadi rem mobilnya benar-benar tak berfungsi dan untungnya saat mobil ini dekat dengan kendaraan bapak, tiba-tiba rem itu kembali berfungsi meski tak begitu cakram. Jadi saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kelalaian saya pak." Ucap pak sopir yang sangat di kenali Naya.
Naya mendekat ke arah mereka berdua dan bertanya hal penting kepada sopir itu."Maaf pak, bukanya bapak adalah sopir di keluarga Naren?"
Sopir itu mengangguk pelan karena menyadari bahwa wanita yang hampir saja di tabrak olehnya adalah mantan istri dari anak majikannya, ada rasa gundah dalam hatinya karena dia takut pasti berpikiran yang macam-macam tentang kejadian yang baru saja terjadi, padahal kan tadi memang benar-benar rem mobil yang di gunakan tiba-tiba blong dan tak berfungsi.
"Bapak mengendarai mobil bersama siapa?" Tanya Naya lagi saat tak ada tanda-tanda seseorang keluar dari dalam mobil, karena biasanya pak sopir ini keluar bersama mamanya Dev.
"Bersama Bu Ratna." Jawab pak sopir yang langsung berlari saat mengingat bahwa di dalam mobilnya tepat di belakang sopir kemudi yang di kendarai itu masih ada seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah majikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta [SELESAI]
RomanceSekuel STAY WITH ME Naya pikir bercerai dengan Dev adalah jalan yang mudah baginya. Namun segalanya menjadi rumit saat ia mengetahui bahwa ada kehidupan baru yang tumbuh di dalam perutnya setelah 3 hari perceraian di antara mereka berdua. Di sinilah...