Takdir Cinta [15]

261 10 0
                                    

Di perjalanan menuju Bogor, tak henti-hentinya Keenan selalu mengucapkan kata-kata yang mampu membuat wajah Naya blushing seketika karena kelakuan pria di sampingnya yang selalu mengoceh di perjalanan dan sesekali tangan pria itu memegang erat jemarinya dan mencium lama punggung tangan Naya bagai candu dalam benaknya.

Berbeda dengan Dev, pria itu berusaha menyibukkan diri memeriksa hasil laporan yang di kirimkan pak Husain padanya beberapa saat sebelum keberangkatan mereka menuju kebun karet di Bogor. Dari pada mendengar ucapan-ucapan sang kakak yang sedang di Landa mabuk asmara, tentu saja hal itu membuatnya sedikit merasa jenggah.

"Di sini masih ada satu mahluk hidup loh ya yang kalian abaikan? Ku harap jangan jadikan aku obat nyamuk di antara kalian." Celetuk asal Dev yang saat ini masih menatap berkas di pangkuannya."kakak tahu gak, kuping ku geli kak dengar celotehan kakak yang gak bermutu." Lanjutnya kemudian yang langsung di beri respon Keenan dengan memukul pelan kepala Dev hingga pria itu mengaduh kesakitan.

"Kamu bilang apa ya? Coba ulangi sekali lagi?" Tanya Keenan yang saat ini menatap Dev dari spion yang tergantung tak jauh dari atas kepalanya.

Dev hanya menatap sekilas kakaknya dengan malas."Idih. Gak Dev ulang pun kakak tahu lah Maksud ku apa lah?" Bukannya menjawab dia malah semakin membelitkan pertanyaan yang di ucap Keenan.

Hingga hal itu membuat Keenan sedikit jengkel, namun saat ingin mengucapkan lontaran yang akan di ucapkan buat Dev yang saat ini masih sibuk menatap berkas bermap kuning di pangkuan Dev, Naya mencegah Keenan dengan hanya menggerakan kedua matanya untuk berhenti supaya tak terlalu panjang masalah ini. Apalagi posisi mereka semua ada di perjalanan dan itu tak akan baik jika beradu mulut karena masalah tak jelas seperti ini dan yang ditakutkan Naya Keenan menjadi tak fokus mengemudikan mobilnya dengan jalan yang berlubang.

Keenan menurut dengan permintaan Naya tetapi, lagi-lagi Dev memulai gumaman sehingga membuat Keenan sedikit tersinggung.

"Tau gini ikut di mobil karyawan saja dari pada di sini di jadiin obat nyamuk. di cuekin lagi." Dev mengumam sendiri dengan menggelengkan kepalanya pelan, tetapi Keenan masih bisa meredam apa yang di katakan Dev.

"Kalau ini mah mending di kantor aja periksa berkas sebanyak ini. Bagaimana tidak kak, berkasnya tidak begitu jelas tulisannnya." Ucap Dev menatap Keenan yang saat ini fokus menatap jalanan. Kemudian, pria itu menoleh ke belakang melihat berkas yang di tunjukan Dev padanya.

Hingga tanpa sadar ada mobil lain yang melaju kencang dari arah berlawanan. Naya melihat mobil yang di kendarai Keenan sedikit ke tengah jalan sehingga membuat Naya berteriak kencang.

"Pak ada mobil di depan?" Teriak Naya histeris, dia menjadi ingat akan kejadian kecelakaan sang ayah yang dia lihat di video rekaman yang di kirimkan untuknya sebelum pernikahannya dengan Dev hancur. Ia merasa semua ini Dejavu untuknya. Naya memejamkan matanya sesaat untuk menenangkan semua perasaan kalutnya saat ini.

"Kak banting stir dengan pelan kak? Jangan terburu-buru?" Teriak Dev mengingatkan Keenan supaya tak terlalu panik dalam menghadapi keadaan mendadak seperti ini.

Cittttt

Mobil itu berhenti secara mendadak setelah berhasil meloloskan diri dari mobil yang melaju kencang di hadapannya. Keenan memukul pelan kemudi itu, membenamkan kepalanya di tengah bundaran kemudi itu, kedua tanganya mencekam kuat  kemudi. Kemudian, ia berteriak menyalurkan semua rasa paniknya karena keteledorannya dalam mengemudikan mobil.

Aaaarrrhgggghhhhh.

Keenan merasa menjadi orang yang bodoh karena baru saja ia akan mencelakai dua orang yang begitu penting dalam hidupnya karena keteledorannya dalam mengemudi mobil miliknya. Dia sedikit menenangkan pikiran kalutnya sesaat setelah peristiwa naas yang baru saja di alaminya dan beruntungnya dia masih bisa mengontrol emosinya hingga membanting stir dengan tepat dan tenang.

Takdir Cinta [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang