Jangan lupa vote dan komen cerita ini.
Part ini begitu panjang karena udah lama tak update.
Jadi jangan lupa di vote dan komen cerita ini ya
Kedua pria itu mendongak menatap marah pada Dev yang saat ini sedang berdiri dengan kedua tangan mengepal kuat dan siap kapan saja menghantam tubuh pria itu jika menyakiti Naya seujung kuku pun.
"Siapa kau? Jangan ganggu kami berdua, jika kau tak ingin berurusan dengan kami berdua."jelas pria berbaju hitam penuh seringaian seraya menggerakkan tanganya ke arahnya dan juga teman pria di sampingnya .
"Lepaskan dia! Atau saya akan memberi pelajaran berharga bagi kalian berdua." Bukanya menjawab, Dev malah semakin membuat suasana itu semakin mencekam.
Kedua pria itu terkekeh, lalu meninggalkan Naya yang penampilannya saat ini sudah mulai tak karuan karena beberapa tarikan yang di lakukan oleh kedua pria itu di pakaian yang di kenakannya ada robekan di beberapa bagian.
Tanpa bicara apa-apa, Dev langsung bergerak menendang kedua pria itu dengan keras. Saat kedua matanya tak sengaja melihat penampilan Naya membuat emosi yang sudah di tahannya memuncak begitu saja.
Kedua pria itu tersungkur hingga terkapar di tanah yang penuh dengan dedaunan.
"Kalian pergi dari sini! Atau saya akan melakukan hal yang lebih gila lagi dari tendangan ini." Teriak Dev penuh emosi, kedua pria itu diam saja tak mengeluarkan sepatah kata.
Namun saat melihat Dev mulai berjalan membelakangi mereka untuk mendekat ke arah wanita yang sedang terduduk di tanah sambil menutupi pakaiannya yang sobek. Sehingga membuat kedua pria itu tersenyum penuh kemenangan lalu mengeluarkan benda tajam dari sakunya berniat menikam Dev dari belakang.
"Kamu gak apa Nay?" Suara Dev terdengar begitu khawatir saat melihat keadaan Naya saat ini.
Naya menggeleng, lalu berusaha tersenyum untuk menyakinkan Dev bahwa dirinya tak apa-apa."Aku gak apa kok."jawab Naya, namun kedua matanya tak sengaja melihat kedua pria itu bergerak mendekat ke arah Dev yang masih membelakangi kedua pria itu.
"Dev awas?" Teriak Naya dengan kencang, sehingga membuat Dev langsung berbalik melihat pria itu membawa pisau tajam untuk menerkam dirinya. Namun saat ingin mengelak dari tikaman pria itu tetapi gerakan Dev lebih cepat dari pria itu.
Jlebbbb!
Aaaaaakkkkkk!
Pisau itu tertancap tepat di perut sebelah kanan hingga darah segar mengalir membasahi kemeja dan juga jaket yang di gunakan Dev saat ini. Naya hanya berteriak histeris melihat Daras segar yang bercucuran ke sana kemari.
"Dev?" Teriaknya dengan tangisan histeris, kedua pria itu langsung pergi setelah berhasil menikam tubuh Dev yang saat ini sudah terkapar tak berdaya dan jatuh di pangkuan Naya sambil menatap pisau yang tertancap di perutnya.
"Dev?" Teriaknya lagi menatap sedih pria di pangkuannya.
Dev tersenyum lalu jemarinya mencoba menggapai jemari Naya yang mengelus wajahnya."Aku gak apa kok Nay! Jangan nangis ya, aku gak suka melihatmu menangis seperti ini." Ucapnya pelan tak bertenaga.
Setelahnya, Dev berusaha memegang pegangan pisau itu yang sudah berlumuran darah miliknya lalu mencabut pisau itu dari perutnya di iringi dengan teriakan yang begitu menyakitkan terlontar dari bibirnya dan melempar pisau jauh dari tempat itu.
Naya tak tega melihat Dev mencabut pisau itu dari perutnya, sehingga membuat wanita itu memejamkan kedua matanya sesaat, namun saat mata itu terbuka sudah melihat Dev gak sadarkan diri setelah berhasil mencabut pisau itu dari perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta [SELESAI]
Lãng mạnSekuel STAY WITH ME Naya pikir bercerai dengan Dev adalah jalan yang mudah baginya. Namun segalanya menjadi rumit saat ia mengetahui bahwa ada kehidupan baru yang tumbuh di dalam perutnya setelah 3 hari perceraian di antara mereka berdua. Di sinilah...