Takdir Cinta [43]

131 6 0
                                    

2 Tahun yang lalu.

Naya saat ini sedang menjemur pakaian Dara yang baru saja terkena makanan dan minuman yang di makannya, wajahnya tampak terlihat kelelahan karena dia baru saja pulang kerja tetapi saat sampai di rumah melihat penampilan dara tak karuan dengan wajah hingga pakaian yang di pakainya berwarna merah karena habis makan buah naga yang sudah di haluskan oleh ibunya.

"Ibu punya buah naga dari mana?" Tanyanya dengan nada halus namun sedikit ketus karena ibunya memberi makan gadis kecilnya tanpa sepengetahuannya. Apalagi saat ini Dara masih begitu kecil untuk memakan sembarangan.

"Di beri Reni Nay, katanya sih adik iparnya berkunjung ke sini dan membawa sekeranjang buah naga untuk keponakannya?" Jawab ibunya santai karena bagaimanapun menurutnya buah naga banyak nutrisinya, tetapi dengan ekspresi yang di tunjukan Naya padanya terlalu berlebihan.

Setalah tanpa ada perkataan dari Naya, sang ibu pergi membawa dara ke arah rumah Mbak Reni yang saat ini terdengar begitu ramai oleh tangisan Deo dan teriakan Mbak reni yang seolah-olah sedang memarahi seseorang yang menjahili Deo anak laki-lakinya.

Naya tak memperdulikan hal itu, dia malah lebih fokus melakukan aktivitasnya yang belum kunjung selesai. Namun tiba-tiba ada sebuah gelas air mineral yang jatuh tak jauh dari kakinya hingga tumpahan air itu mengenai kaki jenjangnya yang tak beralaskan apa-apa.

"Apa-apaan sih ini? Buang sampah sembarang gak tau apa di sini ada orang." Gerutu Naya pelan tanpa melihat ke belakangnya.

Di sana, tetap di belakang Naya ada seorang pria jangkung dengan rambut klimis yang tertata rapi kini sedang menatap Naya dengan raut wajah bersalah karena telah membuang bekas gelas air mineral sembarangan tanpa melihat keadaan terlebih dahulu.

Pria itu langsung bergerak mendekat menghampiri Naya yang saat ini masih sibuk melanjutkan aktivitasnya menjemur pakaian ."Maafin saya ya mbak? Saya gak tahu kalau di sini ada orang." Ucap pria itu yang langsung membuat Naya menoleh ke arah dimana suara itu berasal.

Pria itu melongo saat melihat wanita itu berbalik menatap tajam kedua matanya, sehingga membuatnya semakin merasa bersalah."Saya benar-benar tak tahu mbak, jadi sekali lagi maafin saya mbak?" Ucapnya benar-benar tulus seraya menyatukan kedua telapak tangannya tepat di depan tubuhnya. Tetapi wanita itu hanya bersikap acuh dengan wajah dinginnya.

"Gak lihat apa, di sini ada orang?" Bukanya menjawab permintaan maafnya, Naya malah menggerutu tak jelas yang membuat pria itu menatap gemas wanita cantik di depannya.

"Kan udah minta maaf?" Gumamnya pelan, tetapi lagi-lagi pria itu di buat melongo tak percaya saat wanita itu pergi begitu saja melewatinya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Setelah selesai membersihkan diri, Naya keluar dari kamarnya untuk mencari keberadaan sang ibu dan gadis kecilnya yang sejak tadi tak memunculkan batang hidungnya. Kemana mereka berdua,masa iya masih ada di rumahnya mbak Reni. Batin Naya seraya menggerakkan kepalanya untuk menengok suasana di rumahnya mbak Reni yang terdengar gelak tawa suara pria dan Deo dari dalam rumahnya.

Hingga saat kedua kakinya melangkah menuju ke rumahnya mbak Reni, senyum di wajahnya langsung mengembang saat kedua matanya melihat Dara yang sedang mencoba belajar berjalan beberapa langkah dengan dua gigi mungil yang baru tumbuh di sana membuat Naya tersenyum gemas menatap gadis kecilnya yang saat ini sedang berusaha menambah langkah kakinya untuk mencoba menghampirinya yang ada sekitar beberapa langkah darinya.

Namun saat itu juga Naya langsung berteriak histeris saat melihat Dara kembali jatuh tak bisa menambah langkah kakinya, tanpa berpikir panjang Naya langsung berlari menghampiri dara untuk membantu gadis kecilnya itu kembali bangkit dari terjatuhnya.

Takdir Cinta [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang