17

77 8 3
                                    


Happy reading












































































































































Iwaizumi pun melanjutkan langkahnya, sampai ia di lantai tiga. Ketika dia ingin menaik tangga lagi untuk ke atap dia di hentikan oleh seseorang.

"Iwaizumi!"

Iwaizumi menoleh.

"Halo pak, ada urusan apa yah?" Tanya Iwaizumi yang melihat Kita berada di dekatnya.

Kita tadi mengantarkan Oikawa kembali ke kelas. Jadi yah kebetulan ada Iwaizumi, ia pun sekalian ingin bicara.

"Saya mau ngobrol berdua dengan kamu, kamu mau ke loteng bukan? Kita bisa bicara di sana" ucap Kita.

"Oh, kalau begitu ayoh pak" ucap Iwaizumi.

Ketika sudah sampai loteng, mereka pun saling berhadapan. Iwaizumi yang bersandar di pagar.

"Jadi pak?"

"Iwaizumi, sebenarnya saya adalah saudara sepupunya Kasa Atsumu" ucap Kita memperkenalkan dirinya lebih dulu.

"Ha?!"

"Saya disini ngebantu buat ngebubarin organisasi darah biru itu. Dan sebenarnya saya bukan seorang alpa, saya omega dominan" ucap Kita.

"Tu-tunggu kau tiba tiba bilang begitu, nanti-"

"Saya sudah memasang pelindung saat kita masuk ke sini. Jadi tidak akan yang dengar dan tahu kalau kita disini" ucap Kita.

"Hah, lalu kenapa kau menemui ku?" Tanya Iwaizumi memegang kepalanya.

"Sepertinya kau harus tahu tentang Oikawa. Aku tadi merekam percakapan ku dengan Oikawa. Jadi kau bisa mendengarkan itu" ucap Kita.

Kita memberikan perekam suara peri ke Iwaizumi.

"Tenang saja, ketika kalau sudah selesai mendengar kan itu. Kau bisa berkata hilang perekam suara itu akan hilang dengan begitu saja" ucap Kita.

"Apa ini sangat penting?" Tanya Iwaizumi yang menatap alat perekam itu.

"Aku rasa itu penting, kalau begitu saya pamit" ucap Kita meninggalkan Iwaizumi.

Iwaizumi menatap kepergian Kita, lalu mengambil headset. Dia colokan kabel ke perekam suara lalu ia memutar rekaman itu.















Di sisi lain Atsumu sedang melihat Sakusa yang sedang berduaan dengan omega yang sama saat itu.

Atsumu tidak bisa membohongi perasaannya, dia sudah menyukai Sakusa. Tapi kalau takdirnya seperti ini, mungkin dia memilih gugur saat pertarungan terjadi di dunia manusia.

"Omi, kalau kau memang masih menyukainya. Kau bisa kembali dengan nya saat aku gugur nanti" ucap Atsumu pergi dengan air mata yang keluar.

Atsumu terus berjalan sampai dia berpapasan dengan Osamu dan Suna. Tentu saja itu membuat Atsumu panik, Atsumu langsung menghapus air matanya.

"Sum? Kenapa lu? Habis nangis?" Tanya Osamu.

"E-enggak siapa yang nangis? Kalian ngapain ke sini?" Tanya Atsumu.

"Mau berdiam diri ajah di taman belakang" ucap Suna.

Jawaban itu membuat Atsumu panik.

"Ke-kenapa enggak di taman depan ajah? Kan disana lebih bagus" ucap Atsumu.

Dua Dunia Yang Berbeda (Sakuatsu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang