1

44 5 2
                                    


Happy reading
















































































Satu tahun berlalu.

Sakusa dan Osamu sekarang kelas 12, dan melanjutkan kehidupan seperti biasanya. Sedangkan Suna ia sudah berhenti di saat selesai ujian semester terakhir. Suna di dunia peri mulai fokus untuk pembelajaran menjadi count.

Sakusa menjalani hidupnya Yang sekarang dengan sangat berbeda, sikapnya terhadap orang lain mulai dingin. Bahkan pada para OSIS juga, hanya pada keluarganya dan kasa serta Kita dia akan bersikap seperti dulu. Dia juga masih tinggal di rumah yang ia tempati dengan Atsumu. Dia tidak mau pulang kerumah keluarga nya, meskipun ia sudah dibujuk oleh bundanya.

Sakusa hanya bilang pada bundanya kalau.

"Bunda biarkan aku tetap tinggal disini, aku tetap disini karena tempat ini yang masih menyimpan kenangan ku dengan nya. Aku ingin setiap hari terus mengingat nya dan mengingat kesalahan yang aku buat selama ini. Jadi biarkan aku tinggal disini sebagai penebus kesalahan ku yang sepertinya kurang kalau sebagai penebus kesalahan besar ku"

Kepergian Atsumu membuatnya terkadang menangis di malam hari karena merindukan nya. Sehari setelah Atsumu tiada, Sakusa mendapatkan surat secara tiba-tiba. Bukan hanya Sakusa yang mendapatkan nya tapi juga keluarga Atsumu mendapatkan nya begitu juga dengan Suna.

Setiap surat memiliki isi yang berbeda, karena surat itu adalah pesan Atsumu yang tidak bisa ia sampaikan sekaligus di saat dia sedang sekarat. Karena surat itulah Osamu dan Suna mau memaafkan Sakusa atas kesalahannya kemarin.

Sakusa masih menyimpan surat itu, bahkan ia memasangkan bingkai untuk surat itu. Saat Sakusa merindukan Atsumu ia akan langsung melihat surat itu dan mulai membaca nya lagi.

Kasa sering tinggal di rumah sakuatsu, sedangkan Kita ia memang tinggal disana untuk menemani Sakusa.

Saat ini Sakusa baru saja pulang dari kantor nya. Setelah pulang sekolah ia harus kekantor, jadi dia baru pulang saat malam hari.

"Aku pulang"

Ucap Sakusa sambil membuka pintu. Kita yang mendengar itu menghampiri Sakusa.

"Selamat datang, kamu mandilah Kiyo. Kita akan makan malam bersama paman sebentar lagi"

Sakusa mengangguk dengan tersenyum.

"Baik kak, aku akan mandi dengan cepat lalu langsung turun untuk makan bersama"

Sakusa pun pergi kekamar nya, disaat Sakusa masuk ia langsung melihat bingkai dimana ada surat terakhir Atsumu terletak. Tetapi mata Sakusa membelalakkan matanya karena surat itu mulai menghilang. Sakusa dengan cepat langsung melihat kearah bingkai dengan sangat jelas. Disana ada tulisan baru, bukan tulisan yang biasanya Sakusa lihat.

'omi surat ini sudah waktunya menghilang, aku harap kau sudah bisa menerima kepergian ku. Omi ku yang ganteng dan yang paling baik, jaga diri yah. Hidup lah dengan baik, aku akan melihatmu dari sisi lain'

Saat Sakusa membacanya itu ia merasa melihat wajah Atsumu disana sambil tersenyum. Sakusa mengeluarkan air mata saat membaca itu, dengan anggukan ragu ia melihat ke langit langit kamarnya.

"A-aku akan berusaha Atsu sayang, selalu lihat aku yah"






Esoknya di sekolah.

Sakusa baru saja sampai, dan sedang berjalan menuju ke kelasnya yang berada di lantai atas. Tetapi dia dicegat oleh adik kelas nya hanya untuk hal yang tidak berguna.

Dua Dunia Yang Berbeda (Sakuatsu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang