"Good morning, mom"
Sebuah kecupan di pipi Irena menjadi sapaannya pagi itu. Dengan seragam yang sudah sangat rapi, lengkap dengan jas almamater khusus yang hanya ia gunakan di hari-hari tertentu.
Misalnya hari ini.
"Morning~ sini sarapan dulu" ucap Irena, menyodorkan piring dengan omelette dan segelas susu vanilla "Adek kamu mana?"
Dengan mulut penuh, Mahen cuma bisa menepuk-nepuk pipinya seperti orang memakai bedak "Dandan"
Tak lama kemudian gadis itu turun dengan langkah yang sedikit terburu-buru.
"Pagi, ma~" Ucap Kinara sambil mengecup pipi ibunya
"Pagi, sayang~ sana langsung makan sama mas"
Kinara menurut dan segera mengambil duduk di sebelah Mahen yang sibuk dengan ponselnya. Sejujurnya ia agak terlambat sekarang, jadi ia harus memberi alasan yang masuk akal ke grup OSIS-nya
"Katanya ada keluarga yang baru pindah ke sebelah rumah loh, pa. Pernah ketemu ga?" Tanya Irena
Selatan cuma tertawa "Papa aja seharian di kantor, harusnya yang bakal ketemu tuh mama ga sih?"
"Mama tuh mau nyapa, tapi ga enak ah... Mereka kayaknya lagi sibuk pindahan. Nanti aja kapan-kapan" Ucap Irena "Tapi mama denger-denger sih katanya anaknya kembar gitu"
"Kembar?" Mahen menyahut "Cewek atau cowok?"
"Cowok! Kamu ga ada kesempatan!" Irena mendelik
Mahen mengibaskan tangannya "Gapapa, udah banyak fans—eh tapi! Berarti deket sama balkon kamar adek dong?"
"Ga usah lebaaayy! Sekalipun deket juga kalau mau nyebrang harus pake jembatan" Irena mendesis, agak heran dengan sikap protektif Mahen
Kinara cuma mengerdikkan bahunya "Lumayan sih, siapa tau ganteng"
"Ga ada! Cepetan makannya, mas udah telat" ucap Mahen setelah melihat jam di ponselnya yang menunjukkan pukul 06.20
Mahen menaruh piring dan gelasnya di wastafel, kemudian menyalami papa mamanya. Kinara mengekor meski terlambat beberapa saat.
Dengan mobil Honda Civic yang ia dapatkan sebagai kado ulangtahunnya yang masih sebulan lagi itu, Mahen dan Kinara berkendara di jalanan perumahannya
Baru sebentar mereka berkendara, ternyata topik hangat saat mereka sarapan tadi muncul di depan mata.
"Tuh dia si kembar" Ucap Mahen yang membuat Kinara menoleh ke arah kiri
"Kok seragamnya..." Kinara menunjuk ke arah luar jendela dan seragamnya sendiri secara bergantian
"Well, mereka bakal jadi temen satu sekolah kita berarti." Mahen mengerdikkan bahunya, dalam hati berharap bahwa tidak ada satupun dari mereka yang akan berinteraksi dengan Kinara
"To be honest, tadi satunya ganteng sih..." Ucap Kinara
"Mereka kan kembar? Masa bisa cuma satu doang yang ganteng?" Mahen mengerutkan dahi, tak paham
"Yang ga pake kacamata ganteng sih. Lumayan." Kinara berseru cuek
"Wow... Mata kamu kalo urusan ngeliat cowok handal juga" Mahen sarkas tingkat tinggi
Kinara sih memilih untuk tidak menjawab, karena ya buat apa? Toh sifat kakaknya itu memang sudah bawaan lahir.
Kalau begini terus, kapan Kinara bisa punya pacar???
***
Hari ini adalah hari pertama orientasi siswa-siswi baru di SMA Cadudasa. Sudah tidak aneh melihat parkiran yang dipenuhi mobil-mobil mewah saat pagi dan waktu selesai sekolah tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
#1 From : Mahen
FanfictionPernahkah kamu mencintai seseorang yang kamu fikir ga akan pernah membalas perasaan sukamu sampai kapanpun? Karena rasanya terlalu mustahil. Dan di titik terlelah mu, apakah kamu akan berhenti, atau terus mencintai meski tak mungkin? Pilihannya cuma...