DUAGH!
Haikal berjengit kaget karena Mahen menendang kursi kayu sampai jatuh.
"Lo serius kita harus diem aja...?" Bisik Laskar
"Lo mau ditendang kek begitu?" Jawab Haikal dengan wajah ngerinya.
"Kronologisnya gimana sih? Jadi si Geisha ini tau-tau selingkuh sama Dave?" Tanya Laskar lagi
Haikal mengangguk kuat "Udah gila kan? Kaget bat gua pas denger kabarnya!"
"Emang si Dave itu dari awal udah mencurigakan sih... Cuma gue ga pernah ngebayangin dia bakal senekat itu... Kita gebukin aja, gimana?" Nalen sok-sokan memberi ide
Haikal menjentikkan jari "Nah—"
"Engga."
Keempat orang yang tadinya tengah berkerumun itu langsung duduk berjauhan ketika mendengar Mahen menjawab demikian.
Mahen menenggak botol minumnya sampai habis, kemudian melemparnya kuat ke tanah.
"Ga ada yang boleh mukulin siapapun." Ucap Mahen
"Y-ya... Terus... Lo mau ngamuk ke benda sampe kapan, bang?" Laskar bertanya, agak takut karena wajah Mahen sangat kusut
"Sampe udah ga marah lagi." Jawab Mahen sambil duduk di salah satu kursi dekat Jevano
"Dengan tingkah lo yang kalo marah seserem ini, gua salut lo ga pernah berantem sama orang..." Ucap Haikal pada leadernya itu
Mahen memilih untuk diam.
"Kalo dari novel yang gua baca ya, bang... Cara terbaik buat balas dendam ke mantan itu dengan hidup sebahagia mungkin! Coba lu bayangin kalo Geisha ngeliat lu fine fine aja tanpa dia... Pasti dia malu sendiri kan?" Ucap Laskar
"For that point, gue setuju sih" Jevano mengangguk "Kalau dia liat lo penuh amarah kayak gini, dia pasti ngerasa lo ga bahagia kalo ga sama dia."
Mahen terdiam sejenak, sebelum akhirnya menunduk "... Tapi emang bener."
Suara Mahen yang pelan, namun tulus, namun juga sedih di saat yang sama membuat keempat temannya tak mampu berkomentar lebih jauh.
Mahen benar-benar patah hati.
"Baru kali ini gue sesayang ini sama orang..." Ucap Mahen tanpa menatap keempat temannya, mungkin ia hanya malu mengatakan hal se-cheesy itu "Dan gue ga bisa bohong... Ketimbang marah atau kecewa diselingkuhin, gue lebih ngerasa sedih karena artinya setelah ini gue ga bisa sama dia lagi... I know I'm stupid but—"
Mahen berhenti berbicara. Seolah matanya memanas dan hampir meneteskan airmatanya.
Apakah ia akan menangisi perempuan untuk kali pertama??
"—I just love her so much..."
Setelahnya terdengar isakkan pelan dari mulut Mahen. Jevano segera merangkul tubuhnya dan menepuk-nepuk bahunya.
Haikal ikut menyeret kursinya untuk duduk di sebelah Mahen dan memeluknya dari samping.
"Gapapa bang... Gapapa... Masih banyak cewek cantik—"
"Tapi Geisha paling cantik..." Ucap Mahen sambil terisak
"I-iya... Iya si Geisha cantik juga sih... Tapi maksudnya lo bisa cari cewek lain—"
"Ga mau cewek lainnnnnnn!!!!"
Laskar menepuk wajahnya sendiri, ikut frustasi mendengar jawaban-jawaban Mahen.
Kalau Nalen sih jujur aja ga relate. Soalnya dia ga pernah galau seumur hidup.
"Aduh, banggg... Kasian amat sih luuuu??? Cup cup cupppp... Jangan nangis anak gantengggg" Haikal mengusap kening Mahen yang berkeringat dengan telapak tangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
#1 From : Mahen
FanfictionPernahkah kamu mencintai seseorang yang kamu fikir ga akan pernah membalas perasaan sukamu sampai kapanpun? Karena rasanya terlalu mustahil. Dan di titik terlelah mu, apakah kamu akan berhenti, atau terus mencintai meski tak mungkin? Pilihannya cuma...