my "babe"

662 85 96
                                    

Semenjak berpacaran secara resmi dengan Geisha beberapa hari lalu, Mahen benar-benar bucin secara ugal-ugalan. Entah di sekolah, di rumah, ataupun di tempat umum seperti sekarang, Mahen akan selalu menunjukkan afeksinya pada Geisha.

Jujur saja Geisha sih curiga Mahen love bombing, tapi kita lihat saja nanti.

Semoga sih engga...

"He didn't know that the girl who had always been by his side had feelings for him. And he didn't know that every night, Jessie would always think about him. Thinking of all kinds of possibilities. Will they ever be together? Or will everything only exist in Jessie's dreams?"

Mahen mendengarkan dengan seksama Geisha yang membacakan novelnya.

"One thing is for sure, Jessie will always love Peter even though he's too stupid. All the follies, all the flaws, and all the faults that Peter had, was fully accepted by Jessie. She's so stupid right? How can someone accept everything when they are not even a lover?"

Kemudian Geisha tersenyum membaca kalimat selanjutnya "But that's how love works. It could be so stupid."

"Uuuu... Aku suka bagian terakhirnya" Ucap Mahen sambil tersenyum tanpa melepas pandangannya dari Geisha sama sekali

Geisha mengangguk setuju "Tapi kadang cinta emang bikin bodoh sih... Buktinya kita ke Ancol naik KRL padahal bisa naik mobil?"

Mahen tertawa, kemudian menggenggam tangan Geisha "Aku tuh pengen banget naik KRL sama kamu tau"

"Kenapa?" Geisha bertanya dengan alis terangkat

"Kayaknya seru aja. Tau ga sih, tadi Kinara ngambek gara-gara aku ke Ancol sama kamu bukan sama dia" ucap Mahen sambil tertawa

"Harusnya ajak aja tauuu" Ucap Geisha

"Kamu mau aku ngajak Kinara? Di first date kita?" Tanya Mahen dengan sedikit penekanan

"Ga first date juga ga sih??"

"First date jadi pacar beneran kan baru sekarang?" Mahen merangkul tubuh Geisha dengan alis terangkat

Karenanya Geisha tertawa malu. Kalo diingat-ingat lucu juga mereka sekarang bisa pacaran beneran.

Kadang memang rencana Tuhan itu sulit diterima akal manusia.

Setelah mereka turun dari kereta, mereka melanjutkan perjalanan menuju Ancol dengan Transjakarta.

Mahen tidak pernah melepas genggaman tangannya untuk waktu yang lama. Alasannya sih takut Geisha hilang, padahal ia seperti punya kesenangan tersendiri jika tangannya tidak kosong.

Selagi punya pacar, kenapa Mahen harus ga gandengan?

Hal yang mereka lakukan sampai jauh-jauh ke Ancol tidak jauh dari makan.

Kalau kata Laskar, makan bareng sama orang yang disayang itu feel-nya beda! Jangan tanya kenapa Laskar tau padahal pernah suka sama cewek real aja ga pernah!

"Booking atas nama Mahendra Irenatan ada di meja sebelah sana. Mari saya antar" Ucap seorang wanita yang menyambut mereka di sana.

Mahen dan Geisha mengekor wanita itu hingga mereka sampai di salah satu meja yang memiliki pemandangan pantai terbaik.

Mahen segera menarik kursi untuk Geisha agar gadis itu bisa langsung duduk dengan nyaman.

Setelahnya Mahen duduk di hadapan gadis itu. Menyodorkan menu di sana dan memesan pesanan mereka yang Mahen pastikan tidak ada udangnya.

#1 From : MahenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang