Ulangtahun Rio diadakan di sebuah cafe yang sejujurnya tidak pernah Mahen dengar namanya sebelumnya. Mungkin cafe baru atau cafe underrated?
Yang jelas ketika Mahen bertanya pada beberapa orang soal cafe tersebut, mereka justru menatapnya dengan pandangan aneh.
Mahen jadi bingung.
Apa yang salah?
"Mas nyari Cafe On Top?"
Mahen menoleh dan menjumpai seorang lelaki yang sepertinya berniat membantunya
"Iya mas, dimana ya?"
"Deket kok, mas ikut saya aja. Kebetulan saya juga mau ke sana" Ucapnya sambil tersenyum
Karena Mahen ini anaknya polos menjorok ke bego, dia ikut aja deh.
Akhirnya mereka sampai di salah satu ruko, bagian bawahnya terlihat seperti tempat spa.
"Cafenya di lantai dua"
"Oh... Oke..." Mahen menurut dan mengikuti lelaki itu sampai ke lantai dua meski sedikit curiga.
Sesampainya di atas, ternyata di sana benar-benar ada sebuah cafe. Sejujurnya cafe ini agak pengap, mungkin ini alasan mengapa tidak ada yang mengenal cafe ini sebelumnya.
Lelaki tadi langsung memisahkan diri dan berkumpul bersama teman-temannya. Mahen juga segera mencari di mana Rio.
Karena tak kunjung menemukan, akhirnya Mahen mencoba untuk duduk dulu sambil memikirkan langkah selanjutnya.
Mahen menoleh ke kanan dan kiri, ia baru sadar kalau di cafe ini semua pengunjungnya laki-laki.
Kenapa pula tidak ada satupun diantara mereka yang Mahen kenal? Apakah ada ruangan VIP atau semacamnya?
"Permisi mas!"
Seseorang dengan pakaian pelayan menghampirinya
"Saya mau tanya... Di sini ada ruangan VIP gitu ga ya? Kayak buat party gitu?" Tanya Mahen
Pelayan itu tersenyum penuh arti "Oh ada mas, tapi biasanya booking dulu. Mas dateng sendiri atau sama partner?"
"Saya di sini diundang temen saya" Jawab Mahen bingung "Tapi ga tau dia dimana..."
"Kalau begitu mas mau pesan sesuatu dulu atau gimana?"
Mahen berpikir sejenak, kemudian menggeleng "Ga usah mas, saya mau pulang aja"
Setelah itu Mahen berdiri dan hendak pulang, tetapi ia berhenti ketika melihat pemandangan yang menurutnya tidak wajar.
Lelaki yang mengantarnya tadi, sekarang sedang berciuman dengan teman laki-lakinya.
"... Shit." Mahen mengumpat diam-diam sebelum pergi dari tempat itu dengan sesegera mungkin.
Ketika ia keluar, Mahen benar-benar merinding karena ia baru saja datang ke tempat yang salah.
Tapi kenapa Rio mengajaknya kemari?
Jangan-jangan....
HIHHHH
Membayangkannya saja Mahen enggan!
Bumantara
(5 anggota)Laskar 💢
Bang Mahen jadi ke ultahnya Rio?
Kita lagi pada nongki di rumahnya si kembar nieHaikal ❤️
Sini lah bang
Bundanya Laskar bawain sosis kenzler satu dus!Mahen
Lo semua ga akan percaya apa yang baru aja gue alamin...
KAMU SEDANG MEMBACA
#1 From : Mahen
FanfictionPernahkah kamu mencintai seseorang yang kamu fikir ga akan pernah membalas perasaan sukamu sampai kapanpun? Karena rasanya terlalu mustahil. Dan di titik terlelah mu, apakah kamu akan berhenti, atau terus mencintai meski tak mungkin? Pilihannya cuma...