Extra Chapter; Michael and the Feelings

120 7 0
                                    

Michael and the Feelings (Paper Rings Ending Special

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Michael and the Feelings (Paper Rings Ending Special.)

Simpulan takdir sangatlah rumit bagi anak yang menginginkan kasih tulus dari seorang ayah. Simpulan takdir juga amatlah sulit bagi lelaki yang menginginkan balasan dari sebuah perasaan. Simpulan takdir ini tak pernah berhasil untuk seorang Michael S. Gamaliel.

Nama tengahnya tersembunyi cukup lama karena ia menganggap dirinya hanyalah seorang anak tak diinginkan. S, untuk Sawindu. Marga keluarga dari sang ayah yang juga dimiliki oleh Nuga atau bernama lengkap Sawindu Putra Nugraha.

Tertawalah, karena Michael sudah terbiasa menjadi sosok pengganti bagi semua peran utama di dunia ini. Ini tentangnya, meski di paragraf kedua tadi nama orang lain memiliki lebih banyak kebaikan daripada ia sendiri. Tidak, tidak. Ini bukan tentang lelaki yang selalu beruntung dalam segala aspek itu.

Ini tentangnya, tentang insan yang rasa ikhlasnya harus dipaksa terisi penuh demi bertahan hidup.

Perihal merelakan, Michael sudah banyak menjalankan.

Rela, jika sang ayah pergi karena dari awal tidak seharusnya mereka bersama. Menerima, jika keinginan kecilnya untuk merasakan kehangatan keluarga harus pupus karena ketiadaan cinta antar mereka.

Dan lagi,

Undangan dan kabar bahagia orang sekitarnya selalu membuat ia ikut menyunggingkan senyum. Terlebih kabar tersebut datang dari orang yang ia cintai dari lama, orang yang ia anggap sebagai rumah ternyaman, yang meskipun hanya ia yang tahu apa yang ia rasa.

Akan tetapi, haruskah ia tetap menyematkan senyuman ini kala orang yang ia kasihi bersanding dengan orang lain? Mau tidak mau, semesta mengharuskannya.

Iya. Michael harus tetap tersenyum bahagia, dengan leluasa. Wanita dengan surai hitam lurus serta senyum termanis yang pernah ia lihat itu sudah sepenuhnya  menjadi milik orang lain. Milik seorang kakak yang selalu ia harapkan agar bahagia menyertainya.

Michael tidak pantas untuk mencela. Di sini, di permukaan bumi ini, ia hanyalah bayangan. Semua orang takut ia hilang, tetapi semua orang juga memilih siapa yang dari awal akan menjadi pemenang.

Mencintai Arkeyna selama enam tahun lamanya tidak meninggalkan penyesalan sama sekali di hatinya. Sejak awal, ia tahu bahwa ia bukanlah pemenang. Jadi, Michael telah menyiapkan segala kemungkinan terbaik ketika hari ini tiba.

"Key, gue sayang sama lo. Lo tau itu, kan?"

"Iya, Mika. Gue juga. Makasih, ya, udah mau jadi temen terbaik yang gue punya selama ini. Gue beruntung punya lo."

"Gue juga. Selamat. Selamat atas pernikahan kalian. Selamat berbahagia, Kekey."

Jangan bicara soal rasa sakit, karena siapapun tahu perihnya luka dibalut garam seperti apa. Bahkan sayatan belati yang terasa nyata di hati ini sungguh membuat ia kesulitan menjalani hari.

Namun, kembali lagi. Michael tetaplah Michael. Keluasan hati membuat ia lagi-lagi tersenyum begitu tulus yang dengan sangat sadar bahwa hatinya teriris miris mengasihani diri sendiri. Lelaki yang diberi nama dengan harapan akan menjadi manusia paling kuat dan lembut itu nyatanya mampu menitikan air mata kala mendengar lantunan janji suci di atas altar sana yang kemudian dilanjut dengan cumbuan kasih sayang, yang tak akan pernah ia dapatkan. Tak akan.

Semesta memperlihatkan semua part paling mengenaskan untuknya. Akan tetapi, buah dari seorang anak baik akan mendapat hal baik pula, kan? Ia memilih untuk tidak menyerah akan garis takdir ini. Meski hanya sebuah bayang, ia harap ia akan bisa terus menemani orang-orang terkasihnya sampai ia menemukan seseorang yang menjadikan ia sebuah pemain utama.

Semoga.

—•°•°•°•—

Paper Rings | Jeon WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang