TENTANG ALTHEA

242 16 10
                                    

Kedua mata Althea terbelalak ketika langkah kakinya mengikuti langkah April untuk memasuki cafe berakhir mengingatkannya pada kejadian kemarin.

"Prill!!!" gadis ini bahkan sampai harus mencekal tangan temannya agar berhenti melangkah ketika keduanya semakin mendekat pada dua pemuda yang tidak Althea kenal.

"Gakpapa, sesekali kita gabung sama yang lain disini.... Biar gak sumpek, kita cari tempat makan baru!" kekeh April yang lantas merangkul Althea. Ia berusaha meyakinkan bahwa semuanya tidak ada yang salah.

"Tapi kenapa milih duduk sama mereka?" ia masih terus menahan lengan April saat langkah kaki teman keras kepalanya tidak mau berhenti.

Althea memandang bosan pada pemuda yang sedang sibuk dengan handphone di genggamannya.

"Kenapa? Itu calon pacar gue, kok!"

"Ha?"

April mengangguk meyakinkan. Ia menyeret lebih kuat agar Althea mau bergabung dengan kedua pemuda yang sudah duduk menunggu mereka.

"Udah ayooo.... Mereka seru kok orangnya!"

"Tapi cowok satunya itu cowok mesum anjir!" bisik Althea yang ternyata tidak April pedulikan. Gadis ini malah melepaskan cekalan Althea lalu mulai menyapa kedua pemuda tersebut.

"Sorry telat.... Udah lama ya?"

Althea berdengus kesal mendengar ucapan basa-basi tersebut. Ia semakin menggerutu saat April menyuruhnya duduk disamping pemuda yang kini meliriknya dengan raut wajah kaget.

"Biasa aja lihatnya!"

"Gue pikir kuntilanak!" sahut pemuda itu sedikit mencondongkan tubuhnya. Mereka saling berbisik dan melirik tajam, keduanya mengabaikan April dan Rio yang kini sudah menempel bagaikan surat dan prangko.

"Engga.... Yaudah langsung aja mau pesen apa?" tanya Rio mencubit hidung April dengan gemas.

Althea yang menyadari itu lantas membuang muka dan berdecih jijik.

"Sini sayang-sayangan bareng gue, kalo lo mau!" bisik pemuda bernama Raditya yang langsung mendapat tatapan tajam.

"Najis.... "

***

"Gue juga ke toilet, ya! " sahut Raditya yang langsung berlalu pergi.

Sedangkan gadis yang sedang berjalan menuju toilet pun menoleh ke belakang. Ia berdengus ketika sosok Raditya seperti menyusulnya.

"Lo lagi! Ngapain ngikutin gue? Mau mesum lagi ya?" tanya Althea terdengar galak. Ia melirik pemuda yang sudah berjalan beriringan dengannya.

"Dih najis sama cewek kayak lo!"

"Halah! Bilang aja lo mau aneh-anehin gue!" sentak Althea menghentikan langkahnya. Ia membalikan tubuhnya dan membalas tatapan malas Raditya dengan penuh selidik.

Sementara Raditya yang merasa dituduh pun memberanikan diri mencekal tangan kiri Althea sambil mengancam seraya menatap kedua bola mata gadis ini, "Gue perkosa juga lo di toilet cowok!" ucap Raditya terdengar serius.

Mendengar ancaman itu, sontak seluruh tubuh Althea menegang kaku sekaligus merinding takut.

***

Kedua tangan dingin gadis ini sudah saling mengepal, ia terus berdiri kaku dengan kedua tangan di kedua sisi tubuhnya. Althea berjalan mundur ketika lawannya berjalan maju. Seluruh bayangan indah masa-masa itu kini berubah menjadi kelabu, kelam dan tidak ingin dirinya kenang. Sorot matanya berubah dipenuhi ketakutan saat dirinya bertemu tanpa sengaja dengan sosok lelaki tegap dihadapannya. Althea juga merutuki dirinya yang menolak ajakan April untuk diantar pulang.

BE MINE (3) | HUANG RENJUN 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang