RADIT-ALTHEA

115 7 2
                                    

Belum         lolos        baca       ulang    +     editing

Bonus dulu, karena gue sering ngilang tanpa kabar ✌

Althea berkacak pinggang seraya memperhatikan Radit yang berdiri di hadapannya dengan gugup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Althea berkacak pinggang seraya memperhatikan Radit yang berdiri di hadapannya dengan gugup.

"Gimana? Udah?" Tanya Althea saat Radit menyodorkan handphone miliknya.

Pemuda itu menggaruk tengkuk yang tidak gatal sambil diselingi kekehan garing.

"Lo dichat terus-terusan! Anjing!" Gertak Radit yang berubah serius. Raut wajah yang berubah menjadi galak membuat Althea terkejut.

Handphone yang sudah di tangannya kini Althea cek isi pesan dan semua pemberitahuannya.

"Hah???" Althea memandang Radit. Ia mempertanyakan maksud Radit.

"Mana?"

Gadis yang setengah kalut kini menunjukan layar handphone yang menyala pada pemudanya, ia sebisa mungkin untuk tenang namun sikap Radit yang berubah mendingin membuat Althea gelisah.

"Itu yang udah gue sematkan!"

Satu tonjokan kini Althea berikan pada Radit. Pemuda itu akhirnya tertawa dan mencubit pipi Althea yang berubah mengembung. Radit tidak tahu saja tadi Althea cemas dan sudah berpikiran buntu tentang hubungan mereka yang baru seumur jagung.

"Ini kan emang chat punya lo...." Kesal Althea mendapat anggukan dan tertawaan dari Radit.

"Ihhh...." Dengan greget Althea menghentak-hentakan kakinya dan menutupi wajah. Handphone yang digenggamnya kini sudah Radit ambil alih sebelum Radit memeluk Althea.

Pemuda itu menenangkan Althea yang hampir menangis.

"Cupcupcuppp.... Tenang aja.... Kita gak putus kok. Gue percaya sepenuhnya sama lo, Al...." Bisik Radit yang semakin membuat dada Althea bergemuruh.

Radit berbisik seperti itu merupakan ciri bahwa Radit sudah mengenal Althea cukup baik selama ini. Dan tadi Radit hanya menjailinya karena pemuda ini ingin mengetahui kepastian dari respon Althea terhadap tuduhannya.

"Tapi lo ngeselin...." Suara Althea yang bergetar kini semakin mengecil.

Radit yang mendengar kian mendekap erat tubuh gadisnya. Kepala hingga punggung Althea kini dielus lembut sampai Althea akhirnya merasakan pengap dan ingin melepaskan pelukan mereka. Namun bukan Radit namanya jika pemuda itu berhasil dikalahkan oleh Althea. Radit malah semakin mengunci pergerakan Althea sampai mata tajam gadis itu terus menatap Radit tanpa henti.

"Dit!" Sentak Althea ketika tubuhnya semakin sulit dilepaskan.

"Kiss~"

"Setres!"

Namun sedetik kemudian mulut Althea terbungkam. Jarak yang sangat dekat membuat Radit semakin mengetatkan pelukan mereka seraya tangannya mulai bergerak mengelus tubuh bagian belakang dari gadisnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BE MINE (3) | HUANG RENJUN 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang