بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
:
:
:Liburan telah tiba. Tidak terasa, hari yang ditunggu oleh Arkaana, Jeean serta Rhiza telah tiba. Mereka akan berangkat berlibur hari ini.
Pagi pagi sekali mereka sudah berkumpul dirumah Jeean. Mereka mempersiapkan segala hal yang akan mereka bawa ke tempat tujuan terlebih dahulu.
Sebelum berangkat, jangan lupa untuk sarapan. Agar energi mereka terisi dan tidak merasa lelah ditengah tengah perjalanan.
Setelah siap, mereka segera berangkat dengan berjalan kaki. Ketiga lelaki tersebut terlihat sangat bersemangat untuk berlibur dan refreshing.
Sesekali mereka memandangi keindahan alam yang ada. Mereka tidak berhenti takjub saat melihat keindahan dunia luar.
Tetapi kali ini mereka lebih fokus dengan pikirannya masing masing. Suasana terasa hening karena tidak ada satupun dari mereka yang berbicara.
"Eh ini masih jauh gak?"
Rhiza berusaha untuk memutus keheningan yang ada diantara mereka."Gak terlalu sih, mungkin bentar lagi udah nyampe kesana."
"Lama banget sih Je, gakuat nih kaki pegel banget dah."
"Yaelah gitu aja gakuat, jompo banget lu Ka."
"Bacot Rhiz, gue lagi males gelud sama elo. Mending lo diem aja deh."
"Stop stopp, yaudah mending kita istirahat sambil duduk dibawah pohon itu yuk!"
Dengan cepat Jeean melerai kedua temannya yang senantiasa berkelahi tersebut. Jari telunjuk Jeean mengarah ke sebuah pohon yang sangat besar di pinggir.
Rhiza dan Arkaana hanya mengangguk, menuruti apa perintah dari Jeean. Walaupun Jeean dikenal dengan sifatnya yang penyabar, tidak menutup keyakinan bahwa Jeean juga ditakuti oleh kedua temannya.
Mungkin kalian belum mengerti bagaimana Jeean ketika kesabarannya sudah habis. Karena sesungguhnya tidak ada kekuatan yang lebih dahsyat daripada marahnya orang yang paling sabar.
Mereka segera berteduh dan beristirahat sejenak dibawah pohon yang berukuran sangat besar.
Setelah beristirahat cukup lama, mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya.
Mereka tetap melanjutkan perjalanan dengan bersemangat dan pantang menyerah.
:
:
:Tidak terasa, mereka sudah hampir sampai ke tempat tujuan. Hanya tersisa beberapa langkah lagi dan mereka sudah sampai disana.
Sesampainya di hutan, hal pertama yang mereka lakukan adalah menelusuri tempat tersebut.
Mereka mencari tempat yang pas untuk mendirikan tendanya disana. Setelah menemukan tempat yang pas, mereka segera mendirikan tenda.
Setelah selesai, mereka segera memasuki tenda tersebut dan bersinggah disana. Entah untuk beristirahat maupun sekedar bermain-main.
Beberapa saat setelah itu, Rhiza memutuskan untuk keluar dari tenda, ia hanya sekedar menghirup udara yang segar serta mengamati keadaan lingkungan sekitarnya.
Ia berjalan menelusuri hutan yang begitu luas. Sesekali memandangi pemandangan alam yang sangat indah dan sangat menyayangkan jika tidak ia dilihat saat itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gυѕαr & Kelαɴα
MaceraMenceritakan tentang kisah ketiga pemuda dengan seribu lukanya. Tuhan menakdirkan pertemuan mereka bertiga untuk saling menyembuhkan dan selalu ada untuk satu sama lain. Meski jarak ada di antara mereka bertiga, mereka tidak pernah merasa jauh. Kare...