didalam kelas 1-5 Sieun terlihat kesal karena tas nya menghilang pelakunya tidak lain adalah Kim Pilyoung.
"hei kenapa kalian diam saja saat tas Sieun diambil?" protes Juntae
"kalau kami melawan kami hanya akan dipukuli" jawab salah satu siswa dikelas 1-5
"katanya kalau mau tas Sieun kembali pergi ke tempat pembakaran sampah dibelakang sekolah" sahut siswa lainnya
Sieun yang sudah kesal langsung pergi begitu mendengar perkataan teman sekelasnya itu. Juntae yang melihat Sieun pergi dengan rasa kesal memutuskan untuk pergi mengikuti Sieun.
sesampainya ditempat pembakaran sampah Sieun melihat tas miliknya dipegang oleh anak SMA Yuseon.
"hei kembalikan tas ku" ucap Sieun dingin
"eh? jadi kau anak yang menghabisi Haiba? anak ceking dan pendek sepertimu mengalahkan Haiba? sepertinya kau akan selesai jika terkena 1 pukulan dariku" ucap anak Yuseon sambil mendekatkan dagunya pada kepala Sieun
"mulutmu terbuat jadi baja?" tanya Sieun
duak!
Sieun menghajar dagu anak Yuseon itu dengan kepalanya sampai anak itu jatuh.
"hei yang disana ada ribut-ribut apa?" tanya Jihoon yang melihat bawahannya terjatuh dan mengambil tas milik Sieun
"Yeon Sieun" panggil Hyuntak
"wah jadi kau yang menghabisi temanku Haiba?" tanya Jihoon
"dimana Kim Pilyoung? dia tidak ada disini?" ucap Sieun dalam hati
"hei Jihoon, Sieun kan tidak ada hubungannya dengan urusan kita kembalikan saja tas miliknya" ucap Humin tegas
"temanku Haiba yang malang itu harus beristirahat dirumah karena anak ini, yah aku hanya akan menghabisi semuanya saja disini" ucap Jihoon sambil melempar tas Sieun ke atap
setelah itu pertengkaran tidak bisa terelakan lagi, kekuatan Humin dan Jihoon benar-benar seimbang. Gayool, Hyuntak dan Sieun juga melawan bawahan Jihoon.
duak!
pukulan Humin telak mengenai Jihoon sampai membuat Jihoon kehilangan kesadarannya sebentar.
"Jihoon bangunlah" teriak bawahan Jihoon mengeroyok Humin
"wah tadi itu apa?" ucap Jihoon dalam hati
"hei kembalikan tas ku" Sieun menghampiri Jihoon setelah menghabisi 2 orang bawahan Jihoon
"wah kau tidak bisa melihat situasi ya, ambil saja sendiri atau terima saja pukulanku" Jihoon melayangkan pukulan pada Sieun anehnya tidak bisa mengenai Sieun
"eh? tidak kena? baiklah sekali lagi" Jihoon kebingungan
walaupun gerakan Jihoon yang cepat tetap tidak bisa mengenai Sieun, Sieun dapat mengetahui jarak serangan Jihoon dalam waktu yang singkat.
"wah padahal kau tidak cepat tapi kenapa bisa tidak kena?" Jihoon melayangkan pertanyaan pada Sieun
jawabannya sederhana Sieun bisa mengetahui jarak serangan lawan dari tumpuan kaki dan pundak lawan.
"hei Jihoon aku sudah membereskan anak buahmu, jadi ayo kita selesaikan urusan kita sekarang" tantang Humin
"wah berlagak sekali kau padahal hanya baru bisa memukulku sekali" remeh Jihoon
"hah ? siapa ya yang pingsan setelah mendapatkan satu pukulan tadi" ucap Humin
"Sieun mundurlah nanti akan ku ambilkan tasmu" ucap Humin pada Jihoon
pertarungan itu terjadi dengan sengit seperti 2 hewan bertarung. pertarungan selesai dengan kemenangan Humin karena Jihoon kehabisan tenaganya.
setelah kekalahan Jihoon, Yuseon pergi dengan kemarahan dan dendam.
"hei rahasiakan ini dari Baekjin" ucap Jihoon pada semua bawahannya
permasalahannya bukan pada mereka melainkan anak yang memiliki dendam pribadi pada Jihoon.
___________________________________________________________
"Haiba untuk apa kau datang ke Yeoil sendirian tanpa Jihoon?" tanya Seokhyeon
"aku mau menemui Na Baekjin" jawab Haiba
"dia ada di Youinaru pergilah kesana" ucap Seokhyeon
"yah Yuseon memang aib untuk aliansi kan" lanjut Seokhyeon
Haiba pergi menemui Na Baekjin di Youinaru, entah kepercayaan diri darimana ia sangat berani menemui Baekjin seorang diri seperti itu.
tok tok tok
"yah masuklah Haiba" Baekjin menyuruh Haiba masuk
Haiba memasuki ruangan Baekjin dengan percaya diri, terlihat Baekjin sedang duduk memandang keluar jendela. udara terasa sangat dingin hanya dengan keberadaan Baekjin saat itu.
"katakanlah Haiba, kenapa kau datang kemari tanpa Jihoon?" tanya Baekjin dingin
"sekarang Jihoon bertindak seenaknya menyerang Eunjang dan menerima uang dari Kim Pilyoung" ucap Haiba
"Eunjang kalau begitu Park Humin ya, yah baiklah kau pergilah" titah Baekjin
"sial bahkan dia tidak menunjukkan wajahnya" ucap Haiba dalam hati
"preman yang meminta tolong padaku dulu, lebih baik kau gunakan akal sehatmu Bae Jihoon" gumam Baekjin
___________________________________________________________
Hyuntak menaiki atap dibantu Humin dan Gayool untuk mengambil tas milik Sieun.
"hei Sieun ini tas mu" Hyuntak memberikan tas itu pada Sieun
"terima kasih" jawab Sieun
"ngomong-ngomong kalau Bae Jihoon kalah apa dia akan mengadu pada Baekjin dan aliansi?" tanya Hyuntak
"menurutku tidak, karena harga diri Jihoon itu tinggi dia mungkin akan merahasiakannya dari Baekjin, lagipula tanpa harga diri Bae Jihoon itu bukan apa-apa" jelas Juntae tiba-tiba
"wah benar juga, bagaimana kau tau itu?" ucap Humin
"yah aku tau sedikit dari seorang *informan yang ku kenal" jawab Juntae
*shuttle patch
"setidaknya kita harus bersiap kan, bagaimana jika aliansi akan bergerak melawan Eunjang" ucap Gayool ada benarnya
"aku tinggal memukulnya seperti Jihoon tadi kan" ucap Humin ringan
"ah diamlah kau Humin, aku lapar ayo kita makan!" protes Hyuntak
lagi-lagi dalam hati Sieun merasa sedikit aneh dengan pengalaman hari ini, menurutnya pengalaman hari ini tidak buruk juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST ME || weak hero X oc✔
Fanfictionnormalnya kehidupan sehari-hari anak berusia 17 tahun hanya harus belajar dan bermain, itu semua tidak berlaku bagi Na Baekjin dan Han Suha kerasnya hidup membuat mereka harus berhadapan dengan dunia uang kotor. Baekjin dan Suha memiliki kecerdasan...