15

100 23 0
                                    

Yeon Sieun POV

dulu di SMP Byeoksan aku punya teman bernama Ahn Suho, anak yang selalu menjuarai kompetisi yang berhadiah uang dan selalu menyumbangkan seluruh hadiahnya ke kelas, anak dengan pesona yang sangat unik.

dia pernah bilang padaku kalau dia tidak bisa peringkat 1 dikelas karena aku, dia juga bilang bisa mengalahkan aku dan mendapatkan peringkat 1 kelas, saat itu kupikir ucapannya adalah hanyalah kosong untuk menarik perhatianku, dia bahkan tidak ada dikotak saingan kelas.

setelah hasil uji coba ujian sekolah keluar aku benar-benar terkejut ucapannya dihari ini bukan omong kosong dia berhasil membuktikan dia bisa menjadi peringkat 1 dikelas, tapi hanya sampai situ saja hasil uji coba ujian sekolah selanjutnya dia kembali ke peringkat 20 dan mengatakan

'yah aku hanya ingin memberitahumu jatuh dari peringkat atas! hahahaha mimpi kosong'.

sifatnya yang jujur membuat aku tertarik dengannya, Suho yang selalu menganggap sekolah sebagai tempat bermain tanpa aku sadari aku juga terpengaruh.

suatu hari aku dan Suho mengenal Oh Beomseok, Beomseok sebelumnya adalah anak yang pendiam dan baik membuat aku dan Suho berteman baik dengannya, kami bertiga banyak menghabiskan waktu berdua waktu itu.

awalnya Beomseok mengagumi Suho sampai suatu hari kekaguman itu berubah menjadi rasa iri, perlahan Beomseok seperti menjauhi aku dan Suho dia memilih bergaul dengan anak-anak nakal yang suka menindas siswa lain.

Suho menjadi salah satu korban penindasan Beomsok dan anak-anak itu, aku mengetahui semuanya tapi Suho terus saja melarangku untuk ikut campur jika terjadi sesuatu dikelas.

suatu hari sekujur tubuhku dibuat merinding dengan apa yang diperbuat Suho, dia menjadi juara 1 umum disekolah tanpa 1 kesalahan, dia membuatnya seperti itu agar Beomseok dan anak-anak lainnya hanya memusatkan perhatian pada Suho.

hari itu setelah pelajaran pertama selesai aku harus pergi mengikuti olimpiade di universitas EHWA, aku cukup cemas karena aku harus meninggalkan Suho sendirian, aku khawatir Suho akan ditindas lagi, tapi Suho melontarkan senyuman tulusnya padaku dan berkata 'semuanya akan baik-baik saja, semangat Sieun' karena itu akupun pergi.

aku mengecek ponselku setelah olimpiadeku selesai, aku sangat terkejut ponselku penuh dengan pesan dan panggilan tak terjawab dari ketua kelas, aku panik ketika mengetahui Suho terjatuh dari atap dan koma, tanpa berpikir panjang aku pergi ke rumah sakit dimana Suho dirawat.

yang aku tau saat itu pasti Beomseok dan anak-anak yang lainnya pasti memanggilnya ke atap, tapi polisi menyatakan bahwa Suho mengalami depresi dan terjun dari atap sekolah, tidak ada bukti kuat telah terjadi penindasan dan juga ponsel Suho menghilang, aku tau ayah Beomseok yang seorang anggota dewan itu pasti menutup kasusnya.

aku tidak bisa melakukan apa-apa saat itu tapi aku berusaha membalas perbuatan Beomseok dan anak-anak itu dengan caraku sendiri, aku menghabisi mereka semua disekolah dan tidak lama setelah hari aku membalas dendamku kasus itu berakhir dengan penjeblosan anggota dewan dan pihak-pihak yang terlibat.

setelah hari itu Suho dipindahkan ke rumah sakit yang fasilitasnya lebih memadai dan aku tidak pernah melihat Suho lagi.

.........

pertama kalinya Yeon Sieun menceritakan tentang dirinya dengan tenang pada Park Humin, dan Park Humin mendengarkan cerita Yeon Sieun tanpa berkata apa-apa.

"makanya atap....kalau SMP Byeoksan brarti Sieun lulusan SMP bergengsi ya.....perlahan misterinya sedikit terbuka" ucap Humin dalam hatinya

walaupun hanya itu, entah kenapa Yeon Sieun bisa merasa hatinya sedikit nyaman.




___________________________________________________________




setelah pergi dari Youinaru Suha berjalan tanpa arah dengan perasaan marah sampai rasanya ingin menangis. penampilan Suha yang berdarah membuat orang disekitarnya kebingungan.

"hei" seseorang menahan tangan Suha

"Geum Seongje" ucap Suha dalam hati setelah melihat orang yang menahan tangannya

"maaf lepaskan" Suha melepaskan genggaman tangan Seongje

"apa aku tetap dilarang untuk menyapamu diluar Youinaru bahkan jika kondisimu seperti ini?" Seongje menahan tangan Suha lagi

"jangan bicara padaku nanti kau akan dihukum Baekjin" ucap Suha

"aku tidak peduli, kondisimu lebih penting daripada itu kan" Seongje menarik Suha menjauh dari orang-orang

"tunggulah disini sebentar" kata Seongje lalu pergi ke apotek disebrang jalan

Seongje kembali dengan cepat mengingat luka di dahi dan lebam di pipi Suha.

"ini" Seongje memberikan kapas dan alkohol untuk membersihkan luka pada Suha

"makasih" jawab Suha

setelah Suha selesai membersihkan lukanya, Seongje memasangkan plester yang biasa dia bawa didahi Suha.

"ada apa? kenapa kau terlihat sangat mengenaskan seperti itu?" tanya Seongje dengan kata-katanya yang cukup kasar

"hei setelah kau membujukku dengan sikap yang manis, sekarang kau kembali ke sifat aslimu ya" bukannya menjawab pertanyaan Seongje, Suha malah mengalihkan topik

"ucapanmu itu tidak menjawab pertanyaanku kan?" ucap Seongje

"aku bertengkar dengan Baekjin" jawab Suha dengan nada sedikit sedih

......

"baiklah ayo aku akan antar kau pulang" Seongje menunjukkan kunci motornya pada Suha

Suha hanya menurut lagipula Suha sudah lelah berjalan dari tadi, baguslah jika Seongje mau repot mengantarnya pulang.

"pakailah ini, pakaianmu terlalu terbuka" Seongje melepaskan jaketnya untuk Suha

"hmm anak ini punya sisi manis seperti ini juga ya" batin Suha

Suha merutuki dirinya sesaat kemudian, kenapa dia mau diantar oleh Seongje si orang gila ini bahkan tadi dia sempat memuji orang gila ini.

"Geum Seongje brengsek jangan ajak aku mati!" teriak Suha ketika Seongje membawa motornya dengan kecepatan yang kencang

"pelan-pelan brengsek!" Suha memukul punggung Seongje cukup kencang

"diamlah dan duduk saja sialan, pegangan yang benar bodoh supaya tidak jatuh" Seongje menarik tangan Suha untuk pegangan pada pinggangnya

Suha menutup matanya menurut saja pada Seongje, dengan harapan ia tidak akan mati muda.

"hei sudah sampai" Suha masih menutup matanya karena ketakutan

plak!

"awas kau kalau seperti itu lagi" Suha memukul kepala Seongje pelan

"turunlah" titah Seongje

"anu makasih Seongje" meskipun begitu Suha tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih

"yah cepatlah berbaikan" ucap Seongje lalu pergi

"hei jaketmu!" Suha berteriak tapi Seongje tidak mendengarnya

"hmm yasudah akan ku cuci dan ku kembalikan nanti" gumam Suha

LOST ME  ||  weak hero X oc✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang