malam ini Suha mendapatkan tugas dari Baekjin untuk mengurus perusahaan yang bermasalah.
"hah aku senang sekali" teriak seseorang yang tidak asing bagi Suha
"Seon Jeongwon" Suha melihat Jeongwon yang sedang berjalan ke arahnya, Suha menyalakan rekaman suara pada earphone yang sedang dia pakai
"rencanaku membuat pencuri buatan berhasil, Seongje pasti akan menghabisi Lim Juyang itu kan" ucap Jeongwon terang-terangan
"kena kau" ucap Suha dalam hati
dug!
Jeongwon menabrak bahu Suha, Suha hanya melirik tajam pada Jeongwon. Jeongwon sangat terkejut dengan kehadiran Suha disana, dia kebingungan sampai membuat kesalahan.
"oh Suha kau mau kemana?" tanya Jeongwon dengan tatapan ramah
"kau mengenalku?" tanya Suha dingin
"ah dasar bodoh aku kan tidak boleh menyapa Suha diluar Youinaru" Jeongwon merutuki dirinya sendiri dalam hati
"ah maaf" Jeongwon meminta maaf lalu pergi meninggalkan Suha
"rasanya kesal aku ingin menghabisi dia sekarang juga tapi tugas dari Baekjin sangat mendesak"
"hm satu pukulan tidak apa-apa kan ya?" batin Suha
"hei sipit!" Suha memanggil Jeongwon
"aku?" tanya Jeongwon
"iya kau, kemarilah"
Jeongwon yang dipanggil pun mendekati Suha.
plak!
"jangan menatapku kau membuatku jijik" Suha berbisik tepat di telinga Jeongwon
Suha menatap jijik Jeongwon lalu pergi meninggalkannya.
"apa-apaan tatapan perempuan jalang itu?!" gumam Jeongwon yang kesal
___________________________________________________________
jam 7 malam di depan Pass Edu Noryangjin.
"bagaimana cara kita menyeret pencuri itu sial" gumam dua anak yang ditugaskan Seongje
"hei sepertinya kalian beruntung ya, anak itu bahkan datang sendiri kesini" Jeongwon menunjuk ke arah Juyang dan Juntae
"sial! benar itu tasnya" kata Hwangmo yang marah
duak!
Hwangmo memukul belakang kepala Juyang sampai membuat Juyang terjatuh.
"ke-kenapa kalian tiba-tiba memukul?" tanya Juntae yang ketakutan
duak!
"kau diam saja!" Seokhee memukul Juntae
setelah mereka memukuli Juntae dan Juyang sampai babak belur, mereka membawa Juntae dan Juyang ke atap Pass Edu.
diatap Juyang dan Juntae melihat 3 orang anak-anak cupu Eunjang yang dihabisi Suha beberapa hari yang lalu.....
"angkat kepalamu!" Hwangmo mengangkat kepala Juyang dengan menarik rambutnya
......dan mereka juga melihat sosok yang mereka takuti.
"hai b*ngs*t"
"Seong- Seongje" batin Juntae dan Juyang
tekanan mental bahwa tempat ini menjadi tertutup membawa ketakutan yang lebih besar dibanding dugaan dan Geum Seongje menikmati reaksi itu.
"dimana uangnya?" tanya Seongje
"apa-apaan kalian? kenapa kalian melakukan ini?" tanya Juyang
"pertanyaanku dicuekin ya, kenapa pencuri itu sangat pandai bersandiwara ya?"
"pencuri? apa maksudmu?" tanya Juyang
"sepertinya kau nggak tau maksudku ya? biar kujelaskan, dikerah almamaterku, kau lihat bordiran ini kan? ini bukan label, jadi lihat baik-baik"
"dan disisi samping tas itu juga, ada bordiran yang sama"
seketika ingatan Juyang tentang perempuan yang ia temui waktu itu terlintas.
"ini tas yang dititipkan anak cewek, aku..." ucapan Juyang terpotong
"nggak dong, aku yang bertanya disini"
"mulai sekarang aku nggak akan diam aja kalau kau mengatakan hal yang nggak masuk akal, aku tanya sekali lagi dimana uangnya?" tanya Seongje
"aku benar-benar nggak tau, aku cuma dititipkan" jawaban Juyang tidak membuat Seongje puas
"cukup sampai disitu, kalau dipukuli kau pasti ingat kan?"
duak! duak! duak! duak!
"nah, sekali lagi aku tanya, dimana uangnya?" tanya Seongje
"mau kau tanya berapa kalipun aku tetap nggak tau" jawab Juyang
"kau akan ku pukul sampai menjawab apa yang ku mau" ucap Seongje
grep!
Juntae memegang tangan Seongje dengan harapan tidak memukuli Juyang lagi.
"kumohon hentikan, dia bilang nggak tau kan.....kalau begini terus bisa gawat" ucap Juntae
"hahahahahaha" Seongje tertawa
buk!
Seongje memukul Juntae sampai Juntae terjatuh.
"beraninya, pegang tanganku? mampus kau"
buak!
Seongje menendang Juntae
"si-sialan!" Juyang berteriak
duak!
Juyang yakin kalau dia menyikut Seongje tepat sasaran dan yakin itu akan selesai. tapi lawannya adalah Geum Seongje yang tidak akan jatuh hanya dengan satu pukulan walaupun itu tepat sasaran.
"wah bajingan ini jantan juga ya" ucap Seongje
"memang sih, dari berani bawa-bawa tas ini saja kuakui kau sangat percaya diri"
"mari kita lihat, apa kau masih bisa berlagak kalau mukamu hancur"
buk! buak! buak! duak! duak!
Seongje terus memukuli Juyang sampai kesadarannya hampir hilang.
"hei ayo coba pukul aku lagi"
"cih! kalau udah pingsan begini nggak seru kan"
"eh oh iya, Ular Putih! Ular Putih Eunjang! kau tau dia kan! dimana Ular Putih Eunjang?! hampir aja aku bosan, dimana dia?" tanya Seongje pada Juyang
"aku nggak tau" jawab Juyang
"keparat-keparat ini mau dipukul berapa kalipun kenapa nggak ngomong sih, bikin hilang semangat aja memangnya kalian pahlawan kemerdekaan"
Seongje berjalan ke arah 3 anak Eunjang yang lain.
"coba kalian juga nggak tau ya?" Seongje bersiap melayangkan pukulan pada salah satu anak Eunjang itu
"aku tau! aku tau! jangan pukul aku, dia ada di bimbel Hero Academy lantai 3 ruang ke kedua dari ujung koridor, kelas A! hari kamis dia ada pelajaran! jadi kalau kau kesana pasti ada dia! to-tolong jangan pukul aku huhu" anak itu menangis ketakutan karena takut dipukuli Seongje
"bagus bagus, begini dong, berdiri yang tegak dari awal sampai akhir, kalau mendengar perkataanku dengan baik tidak akan ku pukul kan" ucap Seongje
"gawat, Sieun dalam bahaya" batin Juyang dan Juntae
"sekarang saatnya pertunjukan selanjutnya, pertandingan kedua Ular Putih Eunjang seret dan bawa dia ketempat ini!" ucap Seongje
hai aku up double!
weak hero episode 251 seru bangetㅠㅠ
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST ME || weak hero X oc✔
Fanfictionnormalnya kehidupan sehari-hari anak berusia 17 tahun hanya harus belajar dan bermain, itu semua tidak berlaku bagi Na Baekjin dan Han Suha kerasnya hidup membuat mereka harus berhadapan dengan dunia uang kotor. Baekjin dan Suha memiliki kecerdasan...