"Jihoon lakukan saja seperti biasa kau tidak perlu melapor padaku" ucap Hakho
Jihoon hanya memberikan tatapan sinis pada Hakho.
"hei kalau kau memberikan tatapan seperti itu aku akan berubah pikiran loh" ancam Hakho dengan wajah psycho nya
"baiklah aku mengerti" jawab Jihoon lalu pergi
"hmm yah entah kenapa aku tidak bisa membenci anak itu" batin Hakho
___________________________________________________________
plak!
"apa-apaan kau Baekjin?" Suha mencengkram tangan Baekjin karena tidak terima Baekjin menampar pipinya
Baekjin mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan foto Suha bersama dengan Humin dan yang lainnya sedang berkumpul di minimarket.
"lalu apa ini?" tanya Baekjin menatap tajam Suha, kedua tangannya sudah mencengkram tubuh Suha
"anak-anak Hyungin brengsek" umpat Suha dalam hatinya
"jawab!" Baekjin mendorong Suha sampai tembok
"ya memang aku bertemu dengan Humin saat itu lalu kenapa? mereka hanya tau aku bersekolah di Yeoil tapi tidak dengan aku juga bagian dari aliansi" jawab Suha santai
"kau? membantu Eunjang melawan Hyungsin kan?" pertanyaan Baekjin membuat Suha sangat marah
"hei! apa aku terlihat sangat bodoh? untuk apa aku melawan aliansi yang aku bangun denganmu!" teriak Suha
"lepaskan aku brengsek!" Suha memberontak
Baekjin yang sudah sangat marah tidak melepaskan Suha tapi ia mencengkramnya lebih kencang.
duak!
Suha menendang dada Baekjin agar dia bisa lepas dari cengkraman Baekjin. Baekjin memang terdorong jatuh tapi cengkraman tangannya tidak terlepas membuat Suha juga terjatuh.
dug!
kepala Suha terkena kaki meja yang ada di kantor Baekjin membuat darah segar mengalir didahi Suha. Baekjin yang tidak mau berdiri tetap mencengkram tubuh Suha membuat Suha kesulitan untuk bangun dan melawan.
"jika aku membantu Eunjang untuk apa aku mau repot-repot membantu masalah di aliansi?! apa jawaban itu tidak membuatmu puas?" teriak Suha tepat didepan wajah Baekjin
Baekjin diam tidak menjawab dia hanya mengubah posisi Suha berada dibawahnya dia ingin menguncinya.
"dasar Na Baekjin bodoh" ucap Suha
posisi yang diberikan Baekjin memudahkan Suha untuk menggunakan teknik Jiu Jitsu yang cukup dikuasai Suha.
"ya tetap tahan aku seperti itu ya Baekjin-"
"setelah itu aku akan melakukan ini padamu" Suha menarik tangan Baekjin dan menguncinya membuat Baekjin tercekik
"jika kau menahan ini terlalu lama kau akan kehilangan kesadaran Baekjin, bagaimana Na Baekjin apa kau mau melanjutkannya atau berhenti?" tanya Suha
"cepat jawab!" teriak Suha
Baekjin yang hanya diam membuat Suha sangat marah dia melepaskan kunciannya dan pergi meninggalkan Baekjin sendirian di kantor.
___________________________________________________________
Humin dan Sieun dalam perjalanan menuju kedai ayam Tosik.
"kalau makan sekali lagi kuponnya akan penuh" Humin menunjukkan kupon miliknya pada Sieun
"wah kau datang lagi ya nak" pemilik kedai mengenal wajah Humin karena Humin sering pergi kesana
"hehehehe aku sudah bilang akan datang lagi kan" ucap Humin
"hahaha baiklah, kali ini kau mau pesan apa?" tanya pemilik kedai ramah
"1 ekor ayam dengan 2 porsi" jawab Humin semangat
"oke ditunggu ya"
"kau sangat periang sekali ya nak" puji pemilik kedai
"kalian seumuran dengan anakku ya"
"andai saja anakku periang seperti kalian" pemilik kedai merasa sedih
"eh?! padahal ayahnya punya kedai ayam yang enak seperti ini kenapa dia tidak periang?!" ucap Humin kaget
"hahahahahah" pemilik kedai tertawa
"cuacanya bagus kalian mau duduk diluar?" tanya pemilik kedai
"baik!" jawab Humin penuh semangat
Humin dan Sieun duduk dengan tenang sambil menunggu pesanannya siap.
"colanya gratis" kata pemilik kedai mengantarkan pesanan Humin dan Sieun
"terima kasih!" ucap Humin dan Sieun
pandangan seorang anak 17 tahun yang melihat ayam itu jujur, bahkan jika itu Yeon Sieun.
"hmm wanginya enak" ucap Humin
"nah ayo dimakan, kau mungkin akan kaget dengan rasanya" Humin mempersilahkan Sieun memakan ayamnya lebih dulu
"yah, semua ayam mah sama saja" pikir Sieun saat itu
setelah Sieun mencoba gigitan pertama ia mengerti kenapa Humin berbicara seperti itu.
"enak" Sieun memberikan pengungkapan yang singkat dan jujur
"tuh kan apa kubilang ayam goreng disini sangat enak, Hyuntak saja kalau kesini dia makan seperti tidak makan selama berhari-hari" canda Humin
........
"anu Sieun, boleh aku bertanya satu hal?" Humin berhati-hati
"tentang apa?" tanya Sieun
"saat aku mengajakmu ke atap entah kenapa kau seperti sangat sedih, kami ingin tau alasannya karena kami menganggapmu teman-" Humin mulai menjelaskan
"walaupun kami gak bilang, tapi Juntae, Gayool dan Hyuntak semuanya menghawatirkanmu."
........
"yah kalau gak mau, gak usah cerita juga tidak apa-apa"
"tapi, dengan bercerita beban dalam hati bisa berkurang loh" ucap Humin
kesunyian mengalir cukup lama,
"cerita ini, pertama kalinya aku ceritakan pada seseorang" Sieun membuka suaranya
____________________________________________________________
hai guys!
aku sebenernya udah buat cerita ini sampai 1 season, dengan 40 chapter ada didalam season 1.
satu persatu chapternya lagi aku revisi dan diperbaiki kalau ada typo atau kata-kata yang aneh.nahhh jadi gini....
menurut kalian lebih baik untuk season 2 nya dijadiin 1 book atau dipisah dengan judul book baru?
karena sejauh ini season 1 aja udah 40 chapter kalau dilanjut dengan season 2 kemungkinan bisa dijumlah hampir 100 chapter.sedikit-sedikit kalau aku ada ide pelan-pelan aku mulai tulis season 2 untuk fanfic weak hero ini sambil nunggu komiknya di webtoon tamat.
komen ya kalian mau season 1 dan season 2 digabung jadi 1 book, atau dipisah dengan book dan judul yang berbeda?
jangan lupa vote biar aku tambah semangat ngerjain work yang lumayan nguras pikiran dan berkali-kali mimpiin mereka ngehehehe, luv <3
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST ME || weak hero X oc✔
Fanfictionnormalnya kehidupan sehari-hari anak berusia 17 tahun hanya harus belajar dan bermain, itu semua tidak berlaku bagi Na Baekjin dan Han Suha kerasnya hidup membuat mereka harus berhadapan dengan dunia uang kotor. Baekjin dan Suha memiliki kecerdasan...