ding dong deng dong
jam istirahat Humin dan Hyuntak pergi ke kelas 1-5 untuk mengajak Sieun dan Juntae berkumpul di atap dengan Gayool karena Gayool bilang dia akan meramal.
"eh Sieun dan Juntae belum kembali?" tanya Humin pada anak dikelas Sieun
"iya" jawab anak itu
"wah padahal makan dikantin seharusnya mengabiskan waktu 5 menit saja" ucap Humin sambil mengambil buku Sieun
"buku milik Sieun tulisannya rapi banget gila" ucap Hyuntak kagum melihat catatan Sieun yang penuh
"anak itu kenapa bisa masuk SMA Eunjang ya? sepertinya dia sudah mengalami banyak hal" kata Humin
"yah Sieun memang tidak seperti kita, ayo kita ke kantin" ajak Hyuntak
saat hendak menuruni tangga, Humin dan Hyuntak bertemu dengan Sieun yang sudah menaiki tangga.
"eh ada apa dengan wajahmu? apa makanan kantin tidak enak?" tanya Humin
"lauk kantin hari ini donkatsu kan, apa kau tidak suka donkatsu?" tanya Humin lagi
"suka kok" jawab Sieun
"ada apa? kenapa wajah Sieun seperti itu?" tanya Hyuntak pada Juntae
"tadi di kantin, Sieun bertengkar dengan Pilyoung" ucap Juntae
"wah hal bagus seperti itu harus di rayakan kan, ayo kita ke atap katanya Gayool mau meramal kita" ajak Humin
"kalian saja, aku tidak mau ke atap" nada bicara Sieun tiba-tiba menjadi sendu lalu meninggalkan mereka bertiga
"eh ini hanya perasaanku saja kan, entah kenapa tiba-tiba wajah Sieun tiba-tiba menjadi sedih" ucap Hyuntak
"orang bodoh sepertiku juga merasakan hal itu, kenapa ya?" ucap Humin juga
"waktu itu saat kalian mengajak ke atap wajah Sieun berubah jadi sedih seperti itu" ucap Juntae
"hmm Humin untuk saat ini sebaiknya kau berbicara berdua saja dengan Sieun kan" saran Hyuntak
"baiklah, dokter kegalauan Humin yang menyembukan penyakit puber Hyuntak akan bergerak" ucap Humin semangat
"sial kenapa tiba-tiba kau bahas itu?" Hyuntak kesal
___________________________________________________________
sepulang sekolah di tempat les.
Park Humin
Sieun aku lagi di game arcade
sepulang les kau kesini ya
HANYA KAU"Humin ada apa ya?" gumam Sieun
Sieun mengikuti kelas tambahan seperti biasa, hari ini les tidak ada tambahan kelas jadi ia bisa pulang lebih cepat.
Suha berjalan tepat dibelakang Sieun setelah memastikan dia adalah Sieun, Suha memanggilnya.
"Sieun!" panggil Suha
"eh kau tadi masuk les?" tanya Sieun
"wah jahat sekali kau tidak menyadari keberadaanku dikelas" Suha sedih
"ah maaf" Sieun meminta maaf karena merasa bersalah
"hahahaha wajar saja kok kau tidak menyadariku karena aku duduk dibangku paling belakang dan hanya tertidur selama pelajaran berlangsung hehe" jelas Suha
"pantas saja" jawab Sieun
"ngomong-ngomong Sieun kau kali ini peringkat 1 lagi ya di penilaian pertengahan kelas lanjutan, aku tidak bisa menjadi peringkat 1 karenamu tau" ucap Suha
"hmm cara bicaranya seperti Ahn Suho" batin Sieun
"cobalah untuk mendapatkan peringkat 1 itu" tantang Sieun
"baiklah aku akan mengalahkanmu Sieun" ucap Suha semangat
"ngomong-ngomong kau mau kemana?" tanya Suha
"game arcade, Humin katanya mau ketemu aku" jawab Sieun
"oh begitu ya" ucap Suha
"kau mau bermain dulu sebentar?" tawar Sieun ketika mereka sudah sampai didepan game arcade
"ah tidak aku ada urusan dan harus pergi" tolak Suha
"urusan apa?" tanya Sieun
"ah itu.....kerja sambilan" Suha memberikan senyum canggung
"kalau begitu pergilah nanti kau akan terlambat" ucap Sieun
"oke sampai jumpa besok Sieun, ini berikan pada Humin juga ya" Suha pergi meninggalkan Sieun
tep
"Sieun sudah sampai?" Humin memegang pundak Sieun
"ah ya ini" Sieun memberikan permen lolipop pada Humin
"tadi Suha bersamaku dan memberikan ini" jelas Sieun
"ah begitu tapi kenapa dia buru-buru pergi?" tanya Humin
"katanya dia ada kerja sambilan jadi tidak bisa main dulu" jelas Sieun
___________________________________________________________
rapat umum aliansi dilakukan di kantor Youinaru, rapat umum hanya dihadiri oleh eksekutif aliansi untuk membahas hal-hal tentang pekerjaan yang mereka lakukan.
"hei Baekjin belum datang?" tanya Suha yang baru datang
Suha memakai baju yang sedikit terbuka memperlihatkan tato yang ada di tulang selangka dan pinggang, membuat perhatian orang-orang beralih padanya.
"hm kenapa kalian melihatku seperti itu? apa kalian terpesona dengan tubuh rampingku?" goda Suha
"dasar jalang" gumam Jihoon
"hm aku bisa mendengarmu dasar Jihoon bodoh" ucap Suha membuat Jihoon terkejut
Jihoon segera menurunkan pandangannya ke meja.
kret
Baekjin membuka pintu ruangan rapat, pandangannya langsung tertuju pada Suha yang memakai baju yang sedikit terbuka.
suasana didalam ruangan menjadi sangat senyap dan udara terasa sangat dingin seketika.
"mari kita mulai" ucap Baekjin sambil berjalan ke mejanya
"mengenai aliansi, seperti yang kalian tau aku akan mengangkat Suha sebagai eksekutif yang akan bekerja denganku menyelesaikan masalah-masalah rumit yang tidak bisa kalian bereskan"
"masalah perusahaan milik pak Kim dapat diselesaikan dengan mudah oleh Suha, masalah perusahaan itu timbul karena kalian terlalu santai dan tidak mengawasi perusahaan itu dengan baik" ucap Baekjin tegas
"lalu, beberapa hari yang lalu Yuseon dan Hyungsin dikalahkan oleh Eunjang aku tidak akan menganggap itu sebagai masalah yang serius karena masalah itu timbul karena ulah kalian sendiri"
"Baekjin sialan dia tidak bergerak untuk melawan Eunjang" batin Sehan dan Jihoon
"mulai sekarang Yuseon akan diatur Daehyun dan Hyungsin akan diatur Ganghak, setiap minggu kalian harus melaporkan pada Hakho dan Seongje" tukas Baekjin
"kami diberi penalti seperti ini? melapor ke sekolah lain? brengsek harga diriku akan tercoreng" batin Jihoon
"hah ini terjadi karena perbuatanku, lebih baik aku menuruti perintahnya saja, aku bukan Seungjin yang sembrono" batin Sehan
"tapi Baekjin ini agak-" ucapan Jihoon terpotong
"jika satu kata keluar dari mulutmu itu, kau akan tau apa yang akan terjadi selanjutnya Jihoon" kata Baekjin dingin
"baiklah aku mengerti" jawab Jihoon
"wajahnya tidak berkata seperti itu kan" batin Suha
"brengsek" umpat Jihoon dalam hati
"keluarlah tinggalkan aku dan Suha berdua" perintah Baekjin
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST ME || weak hero X oc✔
Fanfictionnormalnya kehidupan sehari-hari anak berusia 17 tahun hanya harus belajar dan bermain, itu semua tidak berlaku bagi Na Baekjin dan Han Suha kerasnya hidup membuat mereka harus berhadapan dengan dunia uang kotor. Baekjin dan Suha memiliki kecerdasan...