24. TTS Cicak

507 45 0
                                    

Rendy terkejut akan tarikan di tangan kirinya. Niat awalnya yang ingin menemui Kevin di lapangan harus tertunda saat itu juga. Sebelum Rendy memekik kaget, tangan seseorang sudah lebih dulu membekap mulutnya.

"ssuuutt kak." Ucap Davi, jari telunjuk nya di tempelkan ke bibir yang lebih tua.

Rendy menyatukan alisnya, tanpa ragu menginjak kaki pemuda itu. Tidak sakit, hanya nyeri. Mungkin.

"ahwwwwwsss...." Ringisan meluncur dari bibir Davi setelah merasakan nyeri dari kaki nya. Padahal hanya membekap, tapi sang pujaan hati malah membalas nya dengan menginjak kakinya sekuat tenaga.

"lo apa-apaan si?" Tanya Rendy kesal. Tak habis pikir dengan tingkah laku bocah itu.

Yang bersangkutan hanya bisa terkekeh kecil. Davi menatap wajah Rendy di hadapan nya. Canggung sebenarnya, berhadapan dengan orang yang ia sukai. Tapi beruntung juga siang ini.

"hehehehe, sorry kak lo kaget ya?"

"pake ditanya lagi. anjir." Rendy segera melangkah kan kaki nya untuk pergi. Tapi tangan nya ditahan kembali Davi.

"lo ngapain nyegat gue?" Tanya Rendy kembali dengan nada kesal.

"gue mau ketemu lo kak." Jawab nya singkat. Pemuda itu mengeluarkan secarik kertas bergambar kotak yang tersusun panjang juga mendatar di permukaan nya.

"apaan?" Rendy menatap kertas yang Davi genggam. Benak nya langsung menyebutkan itu adalah kertas TTS.

"bantu jawab teka teki nya ya." Pinta Davi. Ia membuka kertas dan mengambil pulpen di saku atasan seragamnya. Tiba-tiba.

"kenapa harus gue?" Rendy menatap Davi heran, sekali lagi ia berusaha melangkahkan kakinya. Nihil, sekarang bukan lagi menahan. Melainkan Davi mengurung tubuh nya menggunakan lengan pemuda itu.

Rendy reflek terdiam, ia gugup, bisa-bisa nya bocah itu.

"anjir."

"bantuin gue dulu kak, abis itu kak ren bisa pergi." Ucap Davi memohon. Rendy menghela nafas. Ia melihat jam tangannya, masih ada waktu sebentar sebelum latihan.

"yaudah apaan? bentar doang tapi, gue mau latihan." Jawab nya meskipun ketus.

"satu doang kak." Ucap Davi, ia mengedipkan satu matanya kepada Rendy. sontak Rendy merinding seketika melihat itu.

"yang bener si."

"oke-oke ini beneran," Davi membaca salah satu soal yang tertera di kertas tersebut. Sebelum memilih, ia tersenyum jahil.

"ehmm kenapa cicak diam-diam merayap?" Tanya Davi, ia tersenyum manis setelah mengatakan itu.

Rendy mengernyit. Berpikir, sejak kapan ada soal TTS yang melibatkan cicak merayap. Tak ambil pusing Rendy menjawabnya cepat.

"karna lalat?" Jawab Rendy. Ia tatap kedua mata Davi, tanpa gugup.

"salah."

"karna bisa manjat dinding?"

"salah."

"karna ada nyamuk bukan lalat?"

"salah juga."

"terus apaan?" Rendy mulai kesal dengan kata salah yang selalu terucap dari bibir yang lebih muda. Karna lalat bukan? Terus karna apa kalau bukan lalat, pikirnya.

"lo mau tau beneran jawaban nya kak?" Tanya Davi memastikan. Ia terkekeh kecil. g
Gemas sekali melihat Rendy dengan posisi yang sangat dekat seperti ini.

"iyaa cepetan, sampe jawaban ga masuk akal gue gebukin lo!" Ancam Rendy. Davi tertawa mendengar itu.

"masuk akal banget malah kak."

"apa?"

"kenapa cicak diam-diam merayap, karna kalau diam-diam mencintai mu, itu aku." Ucap Davi, lesung pipinya terbentuk karna senyum manis miliknya. Manis sekali, sampai-sampai Rendy ingin merobek nya saat ini juga.

"anjir! lo emang yaa!" Kesal sekali, Rendy sangat kesal dibuatnya. Tapi Rendy juga malu karna itu. Belum sempat ia melepas sepatu, Davi lebih dulu lari dan meneriaki nama nya di sepanjang lorong kelas 11.

"I LOVE YOU KAK RENDY."

Sialan batin Rendy. Pipi nya memerah tak tau karna kesal ataupun malu. Keduanya mungkin menyatu. bocah berkulit kuning langsat itu memang slengean sekali.

Rendy tak habis pikir.

———

: selamat berbuka ya ges, meskipun telat si. 2 minggu si, IYA DUA MINGGU GUE GA KESINI. maap yaa ini bulan puasa katanya gaboleh nulis gay anjai. maap ya gue lagi mengurangi dosa. meskipun dosa gue udah banyak pasti /cry/. cuma tuhan yang tau.

satu aja yaa, entar abis lebaran gue janji doubel up xixixixi, gue mau nagih thr meskipun seharusnya gue ga dapet. TAPI GUE NGAREPIN ANJIR.

yak segitu dulu, sampai jumpa mingdep dengan chap terbaru, jangan lupa untuk vote dan komen nya. pai pai

Like You! (DAVIREN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang