28. Kuy Pacaran

553 51 0
                                    

Rendy melangkah kan kakinya menuju kantin sekolah, padahal belum waktunya istirahat tetapi hasrat membeli susu sudah membuncah keluar dari dalam dirinya.

"mba nisa, beli susu nya satu." Ujar Rendy, ia mengambil satu buah susu kotak rasa coklat kesukaan nya.

"belum istirahat loh mas rendy, apa ga di marahin?" Tanya mba Nisa. Ia berkacak pinggang menatapnya.

"ga deh mba, aku haus jadi beli minum."

"itumah alesan kamu doang." Balas mba Nisa. Kemudian ia menerima lembaran uang yang di berikan oleh Rendy kepadanya. Tak lupa juga wanita itu menggeleng kan kepalanya.

Rendy duduk dalam diam, menyedot susu nya dengan hikmat sesekali menyugar rambutnya kebelakang. Sesaat ia tersenyum saat ada beberapa anak yang menyapanya.

Anak perempuan yang menjadi adik kelas nya rata-rata semua nya mengenal Rendy. Maklum lah, bila tak tersenyum akan di kira sombong nantinya.

"rendy? kamu kenal davi toh?" Celetuk mba Nisa tiba-tiba.

Rendy bingung, tapi ia tetap menjawab pertanyaan nya. Pemuda itu menoleh, "ga terlalu mba. kenapa?"

"ga terlalu apa deket banget?" Mba Nisa tersenyum geli, menggoda Rendy. Sesekali ia terkekeh ringan, karna raut wajah yang di berikan oleh pemuda itu.

"kok mba bilang begitu si?" Rendy mengerut kan dahinya tanda tak terima.

"nih buat kamu." Mba Nisa menaruh susu kotak berukuran besar di sampingnya. Sebuah Susu coklat yang sangat disukai oleh Rendy.

"buat ku mba?" Beo Rendy. Ia menatap heran mba Nisa yang masih menampilkan senyum lebarnya.

"iya, dari mas davi." Mba Nisa terkekeh kecil. "katanya nitip buat kak pacar." Mba Nisa memberi pula notes kecil yang tadi sengaja di titipkan oleh Davi kepadanya.

"backstreet selucu ini yaa, aku ga nyangka pisan." Ucapnya lagi. Ia kembali melangkah meninggalkan Rendy yang masih duduk terdiam, menatap secarik kertas nya. 

"rendy, kamu beruntung loh dapet davi yang soft gitu." Ujar mba Nisa. Kali ini Rendy hanya bisa menanggapi dengan senyum malu.

Ia malu setengah mati. Sungguh.

Rendy coba membuka lipatan kertas kecil pemberian mba Nisa, tulisan nya memang sedikit jelek. Tapi ia masih bisa membaca kalimatnya.

'kak rendy, kuy pacaran'

"mato lo pacaran." Umpat Rendy, tapi lain kelakukan, bibir nya membetuk senyum tipis.

"nah loh senyum, dikasi pesan sama pacar senyum." Mba Nisa kembali terkekeh geli saat tak sengaja melihat senyum tipis Rendy setelah membuka notes tadi.

Rindu masa muda rasanya, pikir mba Nisa.

#

—HOLA GESS.. BESOK SENIN!!! SEMANGAT. GUE LAGI BANYAK KERJAAN!! TAPO MASIH SEMANGAT. TERIMAKASIH

jangan lupa buat vote dan komen kalian mengenai chap ini. SAMPAI JUMPA DI CHAP SELANJUTNYA PAIPAI!!!

Like You! (DAVIREN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang