11. Minimarket dan Rokok

765 62 1
                                    

Saat ini Rendy bimbang, harga mie yang ada di depan nya membuat nya berjongkok dengan bibir yang terus bergerak menghitung kembali nominal yang akan ia keluarkan.

Sekarang ia ada di dalam Minimarket, yang berada tak jauh dari komplek perumahan tempat nya tinggal. Ia kemari bukan karna membenci masakan Ibu nya, melainkan hari ini ia sendirian di rumah.

Ibu dan Ayah Rendy kebetulan mempunyai urusan, yang harus mereka selesaikan. Jadi terpaksa ia meninggal kan anak itu seorang diri.

Rendy itu anak tunggal, jadi tak heran bila kedua orang tua nya pergi seperti sekarang. Ia harus membeli makanan sendiri. Ia ingin yang simpel saja seperti mie instan.

"yang ini aja deh." Ucap nya final setelah yakin menghitung harga mie instan nya.

Ia berjalan ke kasir untuk membayar, tapi sebelum itu ia melewati rak minuman. Di sana ada susu coklat kesukaan nya. Tanpa berpikir dua kali, Rendy sekaligus mengambil 3 kotak susu coklat ukuran sedang yang berada di rak tersebut.

Ia kembali berjalan menuju kasir, dan membayar semua barang yang sudah ia ambil. Karna rendy rasa tak ada lagi yang ia butuhkan, segera ia melangkah keluar dari Minimarket itu.

Namun, lagi-lagi tak pernah Rendy sangka. Ia kembali dibuat terkejut dengan keberadaan Davi yang duduk dengan seseorang, yang Rendy tebak adalah teman bocah itu. Mereka duduk di turunan tangga Minimarket, sedang merokok dan berbicara satu sama lain.

"lah tu bocah ngerokok?" Ucap Rendy. Ia sekarang mengetahui satu fakta lagi tentang Davi, anak itu selain sering menggangu nya. Davi juga seorang perokok sepertinya.

Memilih untuk tak peduli, Rendy kembali pada niatan awalnya untuk pulang. Tapi tak di sangka nya kembali, jika pemuda yang merokok itu  mengenali dirinya.

"kak ren!" Panggil nya cukup keras. "abis darimana?" Tanya nya terus. Setelah menghampiri Rendy yang berhenti melangkah.

"lo beneran ada di mana-mana ya." Jawab Rendy. Davi hanya bisa menyengir menanggapi ucapan nya.

"udah takdir kali kita selalu di pertemukan."

Rendy sedikit menjauh mundur saat ia mencium bau rokok menyengat dari pemuda itu. "kalo lo ngerokok jangan ngajak gue bicara." Ucap Rendy.

Reflek Davi menjauhkan rokok nya. "ehh, sorry kak. nyengat banget ya baunya?"

"banget." Rendy menatap putung rokok yang di pegang oleh davi sudah pendek. "lo perokok ya?" Tanya Rendy kembali.

"ga juga si kak. iseng doang kali ini." Ucap nya tersenyum. "lo ga suka kalo gue ngerokok?"

"iya." Singkat namun berpengaruh untuk Davi. Tiba-tiba bocah itu membuang rokok nya dan tak lupa menginjak nya.

Davi tersenyum kembali, "kalo gue ga ngerokok, lo suka sama gue kak?" Ucap nya jahil.

Dahi Rendy mengerut. Tapi ia tak sadar bahwa ia mengatakan kalimat yang membuat Davi ingin kejang saat itu juga.

"mungkin iya." Jawab Rendy, sesaat ia sadar apa yang ia ucap kan. Seketika ia gugup. " EHH GA, mak—"

"kak ren?" Panggil Davi cepat. Pemuda itu sekarang menatap Rendy dengan satu tangan yang memegang sebelah dada nya.

Rendy diam tak mengatakan apapun. Selanjutnya ia di kejut kan dengan Davi yang tiba-tiba memegang kedua bahunya. "lo denger sesuatu ga kak?" Tanya Davi cepat.

Rendy yang masih belum paham, hanya bisa menjawab seadanya. "denger apa?"

Davi membawa tubuh Rendy mendekat ke depan dadanya. "lo denger kak?  jantung gue berdetak 2  kali lebih cepet dari biasanya."

Sontak Rendy, memukul keras dada pemuda itu. "bangsat ya lo!" Kesal Rendy. Ringisan sakit cukup terdengar, saat davi mendapat pukulan di dada nya. tidak begitu keras, tapi lumayan sakit.

Tanpa sepatah kata keluar lagi dari belah bibir nya, Rendy melenggang pergi meninggalkan davi yang masih memegang dada nya sakit.

Sementara itu, teman nya menghampiri Davi. "lo kenapa dav? abis di apain lo?"

"gue lagi seneng, karna abis di kasi pukulan cinta sama doi." Ucap nya tersenyum lebar.

gila ni anak?

#

WEH UDAH LAMA GA UP WKWKWK, gue udah masuk cuy langsung di tampar makalah sama ppt dan sebagainya gomen semuanya gue jadi author ga bertanggung jawab seperti ini.

gue usahain lain waktu gue cepet up nya, karna ini cerita gue. jadi gue harus selesain juga. mungkin up nya agak lamaan, jadi setiap jumat, juga selasa.

tapi ga nentu juga weh, kalo udah aman bakalan cepet si.

sorry mendadak, tapi gapapa baca aja WKWKWK. jangan lupa buat vote dan komen.

gudbay...

Like You! (DAVIREN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang