23. Love Sign

616 52 0
                                    

"rendy!"

Rendy menoleh saat namanya disebut keras, oleh temanya. Azron. Ia mengeryit kan dahinya, untuk apa azron membawa tas besar dan berat itu?

sang empu membuat wajah kesal, tas yang berat membuat nya kesusahan untuk mengangkat dan membawa nya.

"apaan ron?" Tanya Rendy heran. Azron melempar main-main tas yang dibawanya. mana bisa dilempar, ia saja keberatan.

"lo bawa apa?" Tanya Rendy lagi.

"berat banget anjir kek dosa lo." Bukannya menjawab, Azron lebih memilih untuk membuat pertingkaian, sembari menunjuk kearah Adira yang kebetulan ada di hadapan Rendy.

"anjing maksud lo?!?" Ucap Adira tak terima.

Rendy memegang pelipis nya pusing, apa saja pasti diribut kan oleh kedua manusia ini. Sebenarnya Rendy tidak keberatan, hanya saja mereka berdua bertengkar di depan nya. Telinga dan jiwa nya memberontak bising.

Rendy menatap keduanya datar. Kesal ia rasa.

brakk...

"lo berdua bisa diem ga?!" Rendy menggbrak meja nya, membuat Adira dan Azron sontak memekik kaget. Kemudian netra nya beralih menatap Azron yang juga menatap nya.

"lo kenapa manggil gue?" Tanya Rendy.

Azron terus membawa tas besar itu ke atas meja sang empu. Berat dan berisi.  "siapa si tadi ee... ah ya calon pacar masa depan." jawab azron bersemangat. Ia masih ingat akan pemuda berkulit kuning langsat yang menitip kan tas ini kepadanya.

"calon pacar?" Adira mengernyit. Segera ia membuka dan melihat isi dari tas yang berwarna cream, dengan motif bergambar dinosaurus di tengah menghiasi tas tersebut.

Seketika Adira terpukau dengan isinya. Ia terus menatap Rendy yang menunggu jawabannya. susu kotak coklat.

"anjai gue tau nih dari siapa." Adira tersenyum sumringah, seromantis inikah sepupu nya itu? Ia sungguh tak menduga.

"siapa siapa?" Azron juga penasaran dengan wajah Adira. "tadi si gue liat anak nya yang kaya kemarin ngasih lo susu." tambah Azron.

"calon pacar, siapa lagi." ucap Adira bahagia, senyum nya masih belum hilang. Ia sungguh senang. Padahal bukan ia yang diberi, tapi ia sangat merasakan kesenangan.

"apasih lo pada." Merasa ada yang tak beres, Rendy pun ikut melihat isi tas tersebut. Sepersekian detik mulutnya terbuka.

"HAH?" Kaget, tentu saja. Susu sebanyak itu? Siapa yang memberi nya susu sebanyak itu?

Satu, dua, dan tiga detik setelah nya Rendy baru tersadar. Ini adalah susu favorit nya yang di borong oleh orang tak di kenal di kantin sekolah. Persis sekali.

Susu yang masih bersegel itu sekarang berada di depan nya.

"kok bisa?" Tanya nya lagi.

"kok bisa kata lo? ya bisa lah. orang kalo ngejar gebetan tuh harus ada effort dikit boss." Ucap Adira menyindir.

"ya tapi, siapa?"

Adira memutar matanya jengah, inilah mengapa susah nya membuat Rendy sadar akan keadaan sekitarnya. tidak peka.

"pangeran lo, si Davian Vahesmatu." Singkat dan jelas membuat Rendy reflek menjatuh kan rahang nya.

"siapa lagi ren yang rela beli susu coklat ga enak begini kecuali lo," Adira mengambil satu susu coklat di sana. "noh emang ada yang seeffort davi, gue mah mendingan beli air putih." Tambahnya lagi setelah meletakkan kembali susu ke dalam tas nya.

"masalah nya gue ga nanya effort apa kaga. lo tau darimana davi yang beli?" Tanya Rendy menatap tajam Adira.

Adira terdiam, sungguh ia keceplosan sekarang. Kan tidak mungkin ia berkata ini adalah rencana nya membantu Davi mendapat kan cinta Rendy.

Bibirnya mengatup, gugup. Maniknya bergulir mencari ide.

"ehmm.. gue tau dari azron lah." Elak nya cepat, menginjak pelan kaki Azron dibawah sana.

"hah apaan?" Azron bingung, kok dia? Tapi setelah di beri kode oleh Adira dengan cubitan paha, ia baru mengerti. Kalau masih tak mengerti, ia bisa tak selamat nantinya.

"oh.. iyaa, bener ren davi yang ngasih," Azron meletakkan kan jari telunjuk nya di dagu membentuk gestur berpikir. "kan susu kemarin juga di kasih sama dia?"

Rendy diam, dan mengingat kejadian itu. Benar juga pikirnya. Tapi sebanyak ini untuk apa? Memang benar ia menyukai, sangat malah. Tetapi tidak sebanyak ini juga.

"iya juga si. tapi buat apa anjir segini banyak nya?"

"buat nyetok di kelas, daripada lo kekantin mulu." Usul Azron, ia menginjak balik kaki Adira. Balas dendam kiranya.

Adira hanya bisa tersenyum, menatap tajam sekilas azron dan kembali tersenyum kepada Rendy. "bener tuh, baik banget emang sepupu gue." Ucap nya kemudian bangga.

Setelah mengatakan itu Rendy mengambil satu susu kotak, tapi sebelum menusuk sedotan nya ia tak sengaja melihat ke arah jendela, ada orang yang berdiri dan tersenyum manis ke arah nya.

Ia menyipitkan kedua matanya, mengernyit sesaat dan ah, ia tau itu siapa. Itu Davi. Mengapa pemuda itu tersenyum. Bibir nya membentuk kata yang Rendy tau apa itu kalimat nya.

'kak jangan sampe dehidrasi ya'

Rendy sungguh sangat ingin melempar kursi ke arah Davi saat itu juga. Sayang nya itu terlalu merepotkan. Berakhir Rendy hanya bisa memasang wajah kesal ke arah nya. Kembali Davi membalas nya dengan senyum manis yang ia punya. Sangat manis.

Sebelum Rendy mengalih kan atensi nya, tiba-tiba saja Davi di bawah sana membetuk tangan nya membuat love sign. Lesung pipinya, mengguncang kan hati para perempuan yang melihat nya.

Tapi tidak untuk Rendy, ia segera mengeluarkan tangan nya ke jendela dan membentuk jempol terbalik.

Senyum manis itu tak juga luntur saat di balas jempol terbalik oleh sang empu, sekarang malah tergantikan dengan jari-jari tangan yang menyatu membentuk love sembari Davi mengedipkan satu matanya.

"ahahhaha anjir lucu banget lo berdua." Adira tak tahan dengan pertempuran bentuk tangan yang di saksi kan nya sekarang. Sangat lucu sampai ia tertawa.

Azron pun sama, meskipun tak tau apa yang di tertawakan oleh Adira. Ia juga ikut tertawa karna melihat noda saos di baju perempuan bersurai panjang tersebut. Sudah mengering, dan banyak pula.

"kaos lo mak merah hahahaha."

#

—heloo.... setelah sekian lama gue up juga ya wkwkwkwk, di bulan puasa pula.... MERASA BERDOSA. tapi gapapa yang penting gue masih inget kalau masib punya utang di mari.

sekarang gue mau infoin ke lo semua yang baca story ini, jangan berharap gue up tepag waktu yaa, GUE SIBUK AKHIR AKHIR INI. sebisa gue, gue akan up.

itu aja si, dan gue mau ngucapin selamat menunaikan ibadah puasa, meskipun telat xixixixi. oke sampai jumpa di chap selanjutnya, jangan lupa vote dan komen nya....




Like You! (DAVIREN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang