Part 1

34 4 0
                                    

Vivi nama panggilan dari Livinia Eka Putri,vivi bekerja di sebuah kafe di jakarta. Dia bekerja paruh waktu,di siang hari vivi kuliah dan di malam harinya dia bekerja di cafe sebagai waiters.

Meskipun gajinya tidak terlalu besar namun lumayan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Ayah vivi sudah meninggal beberapa tahun yang lalu,dan ibunya berada dikampung. Dijakarta vivi tidak mempunyai keluarga.

Dijakarta vivi tinggal di rumah kost bersama sahabatnya yang bernama Nina,selain sahabat Nina juga teman Vivi sekampus dan sefakultas,bukan hanya itu Nina juga teman kerja vivi di cafe,mereka sangat akrab karena mereka senasib.

Kini Vivi dan Nina sedang bekerja,dan Vivi menghapiri salah satu pria yang juga pelanggan cafe yang baru datang untuk memberikan buku menu,setelah pria itu memesan makanannya Vivi pun ke dapur untuk meberiakan menu pesanan pria tadi agar bisa segera disiapkan,menu pun siap dan Vivi segera menghantarkan itu kemeja pria tadi.

Saat Vivi sedang meletakkan makanan tersebut di meja pelanggannya itu Vivi melihat pria itu sedang melamun dan raut wajahnya nampak sedih sekaligus marah. Vivi memanggil-manggil pria itu namun masih tak dihiraukan,akhirnya Vivi menepuk pelan pundaknya lalu pria itupun tersadar dari lamunannya.

Vivi kembali bekerja untuk melayani pelanggan yang lain. Pria itupun menyantap makanannya namun saat belum selesai makan tiba-tiba pria itu jatuh dari kursi lalu tak sadarkan diri,Vivi yang melihat itu langsung menghampirinya. Lalu vivi berusaha minta tolong pada orang-orang sekitar.

Vivi memutuskan mengantar pria itu pulang dengan keadaan masih tak sadarkan diri,Vivi sempat minta tolong pada orang lain untuk mengangkat pria itu naik ke taksi. Vivi mengambil dompetnya agar ia bisa melihat alamat pria tersebut agar bisa mengantarkannya pulang.

Kini Vivi samapai di sebuah rumah mewah 3 lantai dengan halaman yang cukup luas,Vivi segera turun dari taksi dan menuju gerbang rumah tersebut. Lalu Vivi di hampiri seorang pria berseragam yaitu satpam dirumah tersebut.

"Maaf nona cari siapa?"tanya satpam itu" Apa benar ini alamatnya Bayu Riandra Kurniawan?"Vivi balik bertanya sambil melihat ktp yang ia pegang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf nona cari siapa?"tanya satpam itu
" Apa benar ini alamatnya Bayu Riandra Kurniawan?"Vivi balik bertanya sambil melihat ktp yang ia pegang.

"Ahh benar nona,beliau boss saya tapi beliau sedang keluar" jawab satpam itu .

"Ahh iya saya datang kesini mau mengantarkan dia,dia pingsan di cafe tempat saya bekerja,sekarang di didalam taksi"jawab vivi sambil menunjuk kearah taksinya.

Satpam itu segera menuju taksi dan menurnkan Bayu. Ya pria tadi bernama Bayu, Dia belum juga sadar,satpam itu menggendong bayu masuk kedalam rumah. Vivi mengikuti kedalam sambil membawa dompet dan ponsel Bayu.

Dari dalam nampak seorang wanita paruh baya yang tengah duduk di sofa ruang kelurga,wanita itu melihat bayu yang digendong dalam keadaan tak sadar pun tiba-tiba panik. Pak Tejo nama satpam itu pun dia merebahkan tubuh Bayu kesofa.

"Bayuu bayuu kamu kenapa?ini Bayu kenapa pak Tejo. Dan gadis ini siapa" tanya Desi wanita paruh baya yang diketahui adalah mamanya Bayu.

"Biar nona ini saja buk yang menjelaskannya" ucap pak tejo sambil menunjuk Vivi.

"Dia tadi pingsan di Cafe tempat saya bekerja tante,saya juga nggak tau dia kenapa,saya lagi kerja tiba tiba saya melihat dia sudah tak sadarkan diri "
Jelas Vivi pada Desi mamanya Bayu.

Setelah beberapa saat Bayu pun sadar namun masih agak pusing katanya,akhirnya Desi pun meminta agar Bayu istirahat saja dikamarnya. Dan ya dia menuruti kemauan mamanya itu. Dia pun beristirahat dikamarnya.

Karena sudah malam Vivi menyerahkan dompet dan ponsel Bayu pada mamanya lalu berpamitan untuk pulang,namun Desi tidak membiarkannya pulang dengan alasan khawatir terjadi hal buruk padanya karena ini sudah sangat larut.

"Menginaplah disini nak,ini sudah sangat larut. Tante khawatir padamu" ucap desi

"Ooyaa siapa namamu nak,tante sampe lupa menanyakannya,karena terlalu panik"imbuh desi

"Ahh santai saja tante,nama saya Livinia,panggil saja Vivi" jawab vivi

Terima Kasih CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang