Vivi bayu dan mamanya masih melanjutkan obrolan mereka terkait kehamilan vivi.
"Kamu harus bener bener menjaga kandungan kamu ya sayang? Jangan sampai capek dan stres." -desi
"Iya ma" -vivi
"Tadi aku udah bilang buat dia berhenti aja kerjanya tapi dia nggak mau." -bayu
"Ya soalnya kan aku baru aja kerja masa udah suruh berhenti. Lagian aku kan udah bilang tadi aku harus bantu kuliahnya reyfan."-vivi
"Reyfan udah mau kuliah nak?" -desi
"Iya ma rencananya dia mau kuliah dikampus yang sama dengan vivi. Dan vivi juga udah minta ibu buat ikut kejakarta biar nggak sendirian dikampung. Nanti biar reyfan cari kontrakan buat mereka." -vivi
"Kenapa nggak kamu ajak tinggal baremg sama kita aja. Rumah ini kan besar dan masih ada kamar yang kosong." -desi
"Tadi aku juga udah bilang gitu tapi vivi bilang gak enak katanya." -bayu
"Gak enak kenapa sayang. Gapapa malah kalo rumah ini rame kan makin seru. Selama ini kan mama selalu sendirian dan kesepian." -desi
"Gak usahlah ma,vivi gak mau ngerepotin." -vivi
"Ngerepotin apasih. Nggak sama sekali lah. Pokoknya kamu harus bilang sama ibu kamu ya." -desi
"Iya tapi kali ibu mau ya ma" -vivi
Kini mereka tengah makan siang. Selesai makan siang dan sholat mereka berangkat kerja. Bayu mengantar vivi dulu baru dia kekantor.
Sampai di kantor vivi langsung bertemu client jadi dia tak sempat berbicara dengan nina. Jadi nina belum tau tentang kehamilan vivi. Rencananya nanti sore vivi akan memberitahu nina saat sudah pulang kerja.
Sore harinya ketika waktu pulang vivi ingin bertemu dengan nina dulu namun ternyata nina sudah dijemput suaminya dan segera pulang.
"Yahh udah balik dia. Gak jadi deh cerita. Besok aja deh" Gumam vivi
Tak lama menunggu vivi juga sudah dijemput bayu. Akhirnya mereka pulang. Sampai dirumah mereka sudah disambut oleh desi di ruang tamu.
"Tumben kok mama nunggu di ruang tamu?" -bayu
"Mama sengaja nunggu kalian." -desi
"Kenapa ma" -vivi dan bayu bersamaan
"Gapapa mama cuma mau ajak kalian dinner diluar sama papa juga. Buat merayakan kehamilan vivi kan papa juga belum tau." -desi
Bayu melirik kearah vivi.
"Kamu gapapa sayang kalo kita dinner diluar? Apa kamu capek" -bayu
"Nggak kok mas" -vivi
"Ya udah kalian siap siap gih" -desi
Bayu dan vivi lalu kekamar untu bersiap siap. Setelah selesai mereka segera masuk kemobil bersama desi juga. Sebelumnya desi sudah menghubungi reno untuk langsung menuju restaurant saja.
Mereka sudah sampai ternyata reno sudah sampai lebih dulu disana. Mereka segera menuju meja yang sudah sudah direservasi. Reno membuka obrolan lebih dulu
"Tumben ngajak dinner gini ada apa nih?" Tanya reno penasaran.
Sedangkan mereka bertiga hanya senyum mendngar pertanyaan reno.
"Jadi siapa yang mau menjelaskan ini?" Tanya desi
"Mama aja." -desi
"Ada apa sih ini?" Ucap reno melirik ke desi
"Ada berita penting pa?" -desi
"Berita apa?" Ucap reno tak sabar
"Sebentar lagi kita akan punya cucu pa" -desi
"Maksudnya??? Vivi?" -reno
"Iya pa." Ucap vivi tersenyum dan mengangguk.
"Alhamdulillah." Ucap reno senang.
"Itu makanya mama ajak dinner. Ya buat perayaan kecil kecilan aja." -desi
"Tapi bukannya vivi bilang dia nggak merasakan tanda tanda kehamilan." -reno
"Iya tapi tadi mereka abis dari dokter kandungan dan vivi sudah hamil 4mg." - desi
"Sebenernya sih bukan nggak merasa sih pa. Ada rasa mual sama pusing dikit tapi emang masih bisa dihandle. Karena vivi fikir vivi hanya masuk angin aja jadi nggak terlalu dipeduliin aja." -vivi
"Kok kamu nggak bilang?" -bayu
"Ya soalnya nggak terlalu parah cuma terasa dikit. Jadi aku juga nggak terlalu ngeh." -vivi
"Ya udah kalo gitu pesen makanannya dulu." -desi
"Kamu mau apa sayang?" -bayu
"Aku mau nasi goreng pake telor setengah mateng aja deh." -vivi
"Jangannn" -desi
"Kenapa ma" -vivi
"Nggak boleh sayang. Lagi hamil nggak boleh makan makanan yang nggak mateng." -desi
"Lagian udah ke restaurant mahal gini masa yang dicari nasi goreng yang lain aja deh. Yang lebih sehat." -bayu
"Gak tau nih lagi pengen aja. Ya udah beef aja deh" -vivi
"Tapi beef kan dibakar sayang nanti nggak mateng juga." -desi
"Tuh denger kata mama" -bayu
"Trus apa dong masaj semuanya nggak boleh" -vivi
"Ya udah beef aja. Tapi nanyi reques yang mateng bakarnya." -desi
Akhirnya mereka sudah selesai memesan makanan yang mereka mau. Sambil menunggu mereka ngobrol ngobrol tentang ibu dan adiknya vivi yang akan kejakarta.
Reno akan membantu mancarikan kontrakan jika memang leni tidak mau ikut tinggal dengan mereka. Reno akan mencarikan kontrakan yang tak jauh dari kampus tempat reyfan kuliah.
Pesanan mereka akhirnya datang dan mereka menyantap makanan pesanan mereka masing masing. Vivi terlihat sangat lahap menyantap makanannya. Sepertinya akhir akhir ini vivi agak banyak makan.
Yang lain hanya memperhatikan vivi namun mereka tak mempermasalahkan sama sekali. Apa lagi sampai menegur nanti vivi akan tersinggung.
Selesai dinner mereka segera pulang. Desi berada satu mobil bersama reno. Sedangkan vivi satu mobil dengan bayu. Sesampainya dirumah mereka segera istirahat.
Esok paginya vivi dan bayu sudah siap untuk bekerja. Setelah sarapan mereka segera berangkat bekerja. Dijam makan siang vivi mengajak nina makan siang bersama rencananya vivi akan memberitahukan tentang kehamilannya pada nina.
Di jam makan siang. Dicafe depan kantor advokad.
Vivi langsung memeluk nina. Tak lama nina melepas pelukan vivi
"Loe kenapa kayak girang banget gitu?" -nina
"Ya iyalah karena gue lagi bahagia." -vivi
"Bahagia kenapa loe. Menang lotre loe" -nina
"Huuss sembarangan" -vivi
"La terus kenapa?" -nina
"Gue hamil" -vivi
"Haa serius loe?" Ucap nina girang langsung memeluk vivi. Namun para pengunjung cafe memperhatikan mereka yang terlalu heboh.
"Suutt. Pelan pelan kalo ngomong tuh pada liatin kita." Ucap vivi pelan
"Sory sory abisnya gue juga ikutan girang." -nina
Mereka makan sambil terus ngobrol ngobrol tentang kehamilan vivi. Dan tentang rencana program IVF nya yang tak jadi.
Nina ikut merasakan kebahagiaan sahabatnya itu. Mereka sangat bahagia bisa hamil bersama seperti ini. Mereka benar benar sahabat sejati. Mereka saling melengkapi saling menjaga dan saling mengasihi.
Banyak sekali suka duka yang mereka jalani dari awal kuliah sampai hari ini. Banyak sekali perjuangan yang mereka berdua sudah lewati. Jadi kini mereka bisa merasakan bagaimana perasaan mereka satu sama lain.
Baik sedih maupun senang mereka selalu berbagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terima Kasih Cinta
Storie d'amoreLivinia Eka Putri gadis cantik dan manis yang cerdas rajin dan pekerja keras namun dari keluarga biasa Bayu Riandra Kurniawan adalah seorang CEO perusahan keluarganya,tampan dan mapan